Semua mata tertuju pada mereka yang baru saja penampakan kakinya di sana. Yang biasanya beliau hanya akan datang sendiri. Kini ia datang bersama dengan seseorang yang menyandang status istri.
Senyum yang senantiasa tercipta di bilah bibir keduanya, pertanda jika mereka begitu bahagia. Apalagi untuk seseorang yang sama sekali tidak pernah menunjukkan senyumnya kepada semua orang, kini untuk yang pertama kalinya melihat senyuman itu secara langsung. Ingatkan para karyawan nanti untuk berterima kasih kepada orang di samping Tuannya ini, karena sudah membuat Tuannya menerbitkan box smile nya.
"Nah sayang. Tak apa kan menunggu Hyung di sini sampai meeting selesai. Lihat di sana, Hyung sudah menyiapkan makanan ringan, takut kalo kamu bosan nantinya?!" Ucap Taehyung.
"Ung... Tak apa Hyung. Aku akan menunggu di sini?!" Jawab Jihoon.
"Oke... Hyung hanya sebentar. Nanti setelah selesai kita belanja keperluanmu untuk pindah ke mansion ya?!"
"Iy... Eummmmhhhhh.... Cpakkk.... Ahhh... Sudah sana Hyungie. Katanya mau meeting?!" Usir Jihoon pada suaminya yang tiba-tiba mencium rakus bibirnya.
"Aku tidak sabar menunggu nanti malam Baby.... Siapkan dirimu, hm?!" Ucap Taehyung dengan menuntut di akhir, sambil tangan yang menelusup ke dalam gumpalan kembar Jihoon.
"Ahh... Hyunggiieeehhh.. Emmm... Shhh... Kitahhh lahhh-n-juthhhh kahn nantihhh yahhhh.... Askh?!" Desah Jihoon karena remasan di bokongnya, dengan mulut kurang ajar Taehyung bergerilya di lehernya.
"Jangan mendesah sayang... Little Kim bangun nanti?!" Ucap Taehyung tapi jarinya menelusup ke belahan belakang Jihoon dan menari-nari di sana.
"Engggghhhhh..... Hyunggiiieehhhh?!"
Tok tok tok...
"Brengsek...?!" Marah Taehyung karena ada yang menggangu aktivitasnya.
"Jangan marah hm... Nanti malam aku milikmu seutuhnya, Hyungie... Hancurkan aku hingga tidak bisa kemana-mana?!" Kedipan mata dan gigitan bibir menggoda Jihoon berikan. Seketika senyum smrik yang Taehyung ciptakan.
"Kau milikmu malam ini...?!" Tekan Taehyung tepat di telinga Jihoon, dengan lumatan di sana.
"Of course Daddy...?!" Setelahnya, Taehyung meninggalkan Jihoon di ruang pribadinya.
...
"Kau mengganggu saja?!" Ucap Taehyung ketika keluar dari ruangnya dan melihat sekretarisnya berdiri di sana.
"M-maaf tuan Kim. Tuan Park sudah menunggu?!" Ucap takut Sekretaris yang bernama tag Karina di sana.
Dan sang Tuan hanya terus berjalan saja. Tanpa membalas ucapan bawahannya tersebut.
"Maaf kami terlambat?!" Ucap Taehyung setelah memasuki ruang rapat.
"Ck... Kau lama sekali dude. Aku tau ada istrimu di ruanganmu kan. Setidaknya bersabarlah sampai nanti malam. Kau membuatku hampir merobohkan gedung ini, sialan?!" Bisik Jimin setelah Taehyung mendudukkan diri di sebelahnya.
"Kalau kau tidak bisa diam. Ke lu ar lah... Tuan Park?!" Sarkas Taehyung. Dan hanya decakan yang Jimin berikan, setelahnya mereka segera memulai rapatnya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
Rastgele"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...