Semua orang mati-matian menyembunyikan berita itu dari Jungkook. Namun usaha mereka gagal, nyatanya kini Jungkook sudah mengetahui segalanya.
Pernyataan Taehyung beberapa hari yang lalu pun mampu membuat Jungkook pada akhirnya terbaring lemah di rumah sakit. Jungkook mengalami pendarahan hebat akibat berita itu.
Seminggu sudah ia menghabiskan waktunya di sini. Bukan lagi masalah pada janin yang ia kandung, nyatanya sang jabang bayi dinyatakan baik-baik saja setelah mendapatkan perawatan. Tapi kini Jungkook tengah memulihkan mentalnya yang sempat terganggu.
Meskipun janinnya dinyatakan baik, namun tidak menutup kemungkinan ia bisa gugur jika sang Ibu dalam keadaan stres seperti ini.
Kini Jungkook tengah di suapi oleh Zhan, mertuanya. Dialah yang menangani langsung sang menantu, Zhan turun tangan sendiri dan tidak ingin melibatkan siapapun untuk membantu pemulihan Jungkook. Seolah dialah yang paling tau bagaimana Jungkook. Dan kenyataannya memanglah begitu. Zhan memerankan perannya dengan begitu baik. Jungkook menantu yang ia sayangi bak anak sendiri, tidak akan pernah ia biarkan rasa sakitnya dulu tumbuh begitu saja. Ia akan membuat perhitungan kepada seseorang yang hampir saja membuat cucunya yang masih berbentuk janin itu tiada.
"Sayang, siang nanti kita pulang. Ingat, ini yang terakhir kali kita pindah rumah di sini. Mama tidak akan lagi menemanimu jika kamu berani mengajak kesini lagi?!" bisa di bilang jika saat ini Zhan tengah menggerutu, namun dengan kata yang seolah candaan. Dan Jungkook sangat tau sifat mertuanya.
"Iya Ma. Lagian Kookie juga sudah tidak betah di sini?!" jawab Jungkook setelah menelan suapan dari sang Mama.
"Nah, itu baru Menantu Mama?!" di elusnya lembut rambut Jungkook.
"Kookie tidak melihat Kai Hyung. Di mana dia Ma?!"
"Mama menyuruhnya untuk mengambilkan obat untumu, sebentar lagi juga kembali?!"
Ceklekk... Dan benar saja, Kini Kai muncul dengan senyum merekah di sana. "Sayang sudah selesai sarapannya?!" tanyanya setelah melihat Jungkook sudah tidak lagi di suapi Ibunya.
Jungkook mengangguk. "Baiklah, sebentar lagi kita pulang Hm?!" ucap Kai lagi setelah membubuhkan satu kecupan di kening Jungkook, dan lagi-lagi, Jungkook mengangguk.
Skip di kediaman Kai dan Jungkook...
"Kita selesaikan semuanya Hyung?!" ucap Jungkook tiba-tiba. Kini semua orang menatapnya.
"Kamu yakin sayang?!" Sehun menyahut.
"Kamu baru saja pulih sayang, jangan pikirkan apapun. Pikirkan aegy saja saat ini, dia akan ikut stres jika kamu juga stres sayang?!" tutur lembut Kai.
"Kookie sudah tidak apa-apa Hyung, sungguh?!" ucap Jungkook yang mencoba meyakinkan semua orang. "Kalau kita hanya diam. Yang ada dia akan selalu mencari cara untuk mengungkit-ungkit itu. Dan Kookie tidak ingin di salahkan lagi di sini?!"
Semua yang ada di sana mencoba mencerna apa yang Jungkook katakan. Ada benarnya jika Jungkook juga buka suara tentang hal ini. Toh hanya mengiyakan pernyataan itu kan yang Taehyung inginkan. "Kookie ingin mengundang media kemarin yang menyematkan berita itu. Dan kita adakan jumpa pers di sana?!" ucap Jungkook mantap.
"Kamu yakin sayang?!" Zhan mulai bicara. Ia juga menatap penuh selidik air muka Jungkook. Tidak ada keraguan dan tertekan di sana. Menantunya sudah dalam keadaan baik saat ini.
"Iya Ma. Kookie sangat yakin. Hanya mengatakan jika hal itu benar kan. Toh media juga sudah tau semuanya. Buat apa kita menutupi ini. Lagian semua sudah berlalu, hanya mengiyakan saja sepertinya tidak menimbulkan masalah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
Altele"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...