Sebelumnya....
"Aku mohon dengan sangat... Jangan munculkan dirimu, sampai semuanya selesai?!" Mohon seseorang kepada orang dihadapannya.
Tepatnya disebuah restoran, terdapat 2 orang yang seperti tengah bersitegang. Dengan tatapan yang sangat tidak bersahabat dari salah satunya yang di tujukan seseorang di depannya.
"Maaf, aku tidak mengerti maksud Ibu?!" Tanya Jungkook
"Besok hari pernikahan Taehyung dan Jihoon, saya harap kamu tidak usah menampakan diri di acara mereka?!" Sarkas Baekhyun
Senyuman manis senantiasa terpatri di bibir Jungkook. Tangannya yang meremas kuat celana berbahan kain yang ia kenakan.
"Bolehkah aku bertanya, Bu?!" Tanya Jungkook dengan mata berkaca-kaca.
Dan hanya keterdiaman Baekhyun yang ia dapatkan.
"Sebegitu bencinya Ibu padaku, aku hanya ingin tahu apa sebenarnya salahku, Bu?!" Tanya Jungkook dengan suara parau nya.
Dan lagi-lagi hanya kesenyuian.
"Apa dengan perjodohan ini menurut Ibu, Taehyung Hyung akan bahagia, ak....?!" Hingga suara Baekhyun memotong ucapan Jungkook.
"Tentu... Kau bertanya apa Taehyung akan bahagia dengan pernikahan ini, jawabannya adalah pasti, aku Ibunya, dan aku tahu apa yang membuat putraku bahagia, kamu hanyalah orang asing yang tanpa sengaja bertemu dengan Taehyung, lalu mencoba mendekatinya, pada akhirnya beruntung di nikahinya, kau bertanya lagi kenapa aku tidak menyukaimu, karena baru kali ini Taehyung membantah permintaan Ibu kandungnya sendiri demi dirimu, demi kau... Harus nya kamu sadar, jika hubunganku dengan putraku tidak baik-baik saja semenjak Taehyung memutuskan untuk menikahimu?!" Ucap Baekhyun lalu pergi begitu saja.
"Salahku yaa...?!" Batin Jungkook sendu dengan memandang kepergian Ibu mertuanya.
Tadi setelah Baekhyun meninggalkan perusahaan putranya, ia segera menghubungi Jungkook untuk membicarakan sesuatu, katanya. Dan berakhirlah mereka di sini.
.
.
.
Ceklekkk... Blugh....
"Hahhh.... "
"Kalau tujuanmu kesini hanya menambah pusing kepalaku, lebih baik segera pergi, sebelum ke lemparkan tubuh pendekmu dari gedung ini?!" Ucap pemilik ruangan yang melihat kelakuan biadab sahabatnya.
"Ck ck ck.... Luar biasa Tuan Kim satu ini, aku saja belum menikah, ehh... Situ malah nambah istri, woww.... Pesona Kim Taehyung memang tidak di ragukan?!" Ucap Jimin dengan nada ejekan.
"Kau memujiku atau menghinaku, sialan?!"
"Hahaha... Sepertinya dua-duanya cocok di sematkan untuk anda tuan Kim?!"
"Asal jangan sampai menyakiti salah satunya?!" Ucap Jimin yang mulai serius dengan obrolannya.
"Aku tau, dan aku tidak akan menikah lagi?!"
"Apa kamu bisa?!" Smrik Jimin dan memandang lekat sahabatnya.
"Apa maksudmu dengan aku tidak bisa, dan hentikan senyuman menjijikkan itu, sialan?!"
"Ya... Apa kamu bisa menolak permintaan Ibumu kali ini, apa kamu sudah benar-benar tidak ada perasaan apapun lagi pada orang yang akan kau nikahi besok, aku tau semuanya, dude?!" Ucap Jimin lalu berdiri.
"Semua jawaban atas pertanyaanku tadi hanya hatimu yang bisa menjawabnya, Tae... Pikirkan baik-baik, dan semoga kau tak menyesalinya?!" Ucap Jimin lagi, sambil menepuk bahu sahabatnya, dan berlalu dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
Random"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...