Tiga puluh tujuh

1.3K 88 15
                                    





Semenjak berita yang menggemparkan kemarin. Kini semua wartawan mengantri intuk menggali informasi baik di perusahaan Kim maupun RS Jeon. Tidak hanya itu saja, mereka juga menyebar sampai pada perusahaan Wang. Karena yang mereka tau, jika saat ini, Jungkook adalah istri dari CEO perusahaan tersebut.


Berita itu juga sudah sampai pada keluarga Jungkook dan keluarga Wang tentunya. Mereka di buat geram, tidak habis pikir jika Taehyung akan melakukan hal itu.


"Apa kita pelu melakukan jumpa pers untuk masalah ini?!" ucap Sehun. Kini seluruh Keluarga Jeon dan Wang tengah berkumpul untuk membahas ini. Minus Jungkook di sana. Mereka tidak melibatkan Jungkook dengan masalah ini. Jungkook sedang hamil, dan ia sudah cukup terbebani dengan masalah yang Taehyung ciptakan. Jangan sampai masalah ini akan mengakibatka hal yang tidak di inginkan oleh semua orang. Tentang kehamilan yang masih dalam usia rentan itu.


"Jangan dulu, kita tunggu sampai mana Taehyung bertindak?!" jawab Yibo, dan di angguki oleh Namjoon


"Benar kata Paman Yibo, Paman Sehun. Taehyung sengaja melakukan ini pasti ada niatan tertentu. Selama kita tidak menanggapi hal itu. Mungkin akan membuat ia lelah sendiri?!" ucap Namjoon.


"Tapi saya tidak yakin jika ia kan menyerah. Melihat dia melakukan hal senekat ini. Sudah di pastikan jika ia sudah siap dengan rencana-rencana yang lainnya?!" sahut Kai, dialah yang paling geram di sini. Siapa coba yang tidak geram jika istrinya sendiri di inginkan secara terang-terangan oleh seseorang. Dan ini bukanlah orang asing. Orang dari masa lalu sang istri. Seseorang yang dulu sangat di cintai oleh istrinya. Seseorang penyebab trauma terbesar istrinya. Kalau di kata cemburu, tentu. Namun saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk meluapkan rasa cemburu.


"Lalu apa yang akan kamu lakukan Kai?!" kini Seokjin ikut menimpali.


"Aku dan Jungkook akan menemuinya?!" jawab Kai.


"Sepertinya bukan ide yang bagus, Kai?!" sahut Wonwoo. "Sebaiknya jangan dulu libatkan Jungkook. Dia sedang mengandung, apa kamu tidak melihatnya tadi bagaiman reaksinya saat melihat berita itu. Aku tidak yakin jika ia akan baik-baik saja jika bertemu Taehyung setelah kejadian ini, ingat juga saat Taehyung tidak sadarkan diri waktu itu. Jungkook pucat pasi di sana?!" jawab Wonwoo.


"Target Taehyung adalah trauma Jungkook?!" akhirnya Zhan bersuara. Dia seorang dokter, tentu sangat paham hal itu. "Taehyung sengaja mengungkit masa lalu yang Jungkook lupakan susah payah demi keuntungannya. Taehyung tau letak dimana kelemahan Jungkook. Meskipun Jungkook sudah sembuh dari traumanya, tapi tidak menutup kemungkinan jika ia akan mengingat lagi. Apalagi dalam kondisinya yang tengah mengandung, perasaanya akan lebih sensitif dari biasanya. Ia tidak hanya mengontrol kerja otaknya saja, melainkan kinerja dari janin yang akan ikut mempengaruhi itu. Jadi benar kata Wonwoo. Sebaiknya kamu sendiri yang menemui Taehyung?!" ucapnya panjang lebar. Dan semua pun membenarkan ucapan Zhan.


"Baiklah, aku akan menemuinya sendiri besok?!" jawab Kai pada akhirnya.


"Ajaklah Bogum juga Kai. Dia sepertinya akan sedikit membantumu?!" kini Irene bersuara.


"Aku juga akan menemanimu Kai. Sepertinya Taehyung lebih tengil dari kita bayangkan?!" Hoseok menyahut.

Senyum Kai mengembang, ia bersyukur di kelilingi keluarga yang saling support seperti ini. Baik keluarga Jeon dan Wang, selalu ada satu sama lain jika salah satu dari mereka mendapat masalah. Ia berkali-kali mengucap syukur bisa mendapatkan Jungkook, dan merutuk Taehyung sudah menyia-nyiakannya. Tapi ada untungnya juga kan baginya, ia bisa menikahi Jungkook saat ini.







𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang