Rumah sakit Jeon...
"Bagaimana menurutmu, Nuna?" Tanya Woonwo,
"Apa sebaiknya kita hubungi saja, Kookie?!""Hah...?" Hela nafas kasar Irene,
"Aku juga bingung, Woonie, kemungkinannya sangat kecil kau tau itu, semenjak Jungkook memutuskan break dari profesinya, untuk berkomunikasi saja sesulit apa?!" Balas Irene."Kau tau, Nuna...?! Jeda Wonwoo
" Tidak!" Jawab santai Irene sambil menyeruput minumannya.
"Haiss... Kau ini, blugh?!" Tangan enteng Wonwoo mendarat di kepala Irene.
"Yakkkk... Bisa serius tidakkkkk.....?!" Marah Irene.
Hanya mulut menganga Wonwoo sebagai balasan, dia blang, btw, sedari tadi dia yang serius tapi nenek lampir satu ini malah ngasal, pengen mithes aja rasanya.
"Sabar Wonu sabarrrr... Nenek lampir satu ini hidupnya tidak akan lama, nikmati dulu penderitaan ini, nanti dirasa sudah tidak kuat, maka tenggelamkan!!!" Ucap Wonwoo dalam hati, sambil mengelus dadanya.
"Jangan mengumpatiku bocah, aku tau apa yang ada dalam otak kecilmu itu?!!!" Sarkas Irene yang curiga sama ponakan tengil satu ini sudah di pastikan menyusun pembunuhan berencana.
Putaran mata malas Wonwoo pada akhirnya.
"Serius lah sedikit, Nuna?!" Geram Wonu,
"Dengar... Kau tau kenapa orang tua pasien ini sangat ngotot ingin Kookie yang menangani putranya...?!" Jeda sejenak,
"Karen mereka masih kerabat jauh dari dia?!""Brrrffftttt... Uhuk uhuk uhukkk....?!
" Yak... Yak... Yakk.... Saialan kau Nuna, aku basah semua, anjirrr?!" Marah Wonu karena semburan Irene tepat di wajahnya.
"Hahahaha... Maaf, maaf, maaff.... Kamu sih ceritanya to the point gitu, aku kan kaget?!" Dengan gaya elegan nya Irene membersihkan mulutnya menggunakan tisu, tanpa ada niat membersihkan semburan jus yang mengenai wajah Wonu.
"Dasar nenek lampir gila?!!" Marah Wonu sambil merampas paksa tisu dari tangan Irene, dan delikan Irene menjadi balasan.
"Ku akui memang keponakanku sungguh luar biasa, jadi sudah bukan hal baru jika mereka-mereka merengek meminta Dr Jeon kembali" Irene.
"Dan kenapa mereka bisa 100% yakin jika Jungkook adalah dokter yang tepat untuk putranya, pasalnya mereka melihat secara langsung bagaimana dia sembuh hanya beberapa minggu setelah Jungkook yang turun tangan!!!" Ucap Wonu.
"Ya itu benar, dan dari kejadian itu kita kehilangan psikiater terbaik di dunia?!" Balas Irene sendu.
.
.
.
flashback on...
"Aku mohon Dr. Wonwoo, tolong bujuk Dr. Jungkook untuk membantu putra saya?!" Ucap seseorang.
"Maaf Tuan, ini bukan masalah bujuk membujuk, masalahnya saat ini Dr. Jungkook sedang break dari profesinya dan tidak ada batasan waktu yang di tentukan?!" Jawab Wonwoo penuh sesal,
"Bagaiman dengan psikiater lainya dari RS ini yang juga setara dengan Dr. Jungkook, apa salahnya kita mencoba terlebih dahulu, nanti sekiranya tidak ada perubahan, lihak kami siap mencari solusinya?! Wonwoo." Tapi putra saya bukan bahan percobaan Dr. Jeon, anda sungguh tidak mengerti seberapa menderitanya kami selaku orang tua, ia putra kami satu-satunya, kami hanya ingin yang terbaik untuknya,"
"Saya mohon dengan sangat Dr. Jeon, selamatkan mental pitra kami, kami sangat yakin hanya Dr. Jungkook yang mampu menyembuhkan putra saya?!" Ucapnya lalu berdiri dari duduknya dan membungkuk sopan setelahnya meninggalkan ruangan Wonwoo.
flashback off...
Percakapan singkat tersebut nyatanya mampu membuat resah Wonwoo, bertanya-tanya apa yang harus ia lalukan, sebagai pemilik RS Jeon saat ini, tentu ia tidak menginginkan citra RS Jeon hancur begitu saja mengingat bagaimana effort keluarga Jeon untuk membangun dan menjadikan RS Jeon sebagai RS terbesar di Korea Selatan saat ini, berisikan Dokter-dokter hebat tentunya. Tapi di sisi lain ia juga tidak ingin membebani Adiknya dengan masalah ini, mengingat bahwa Jungkook sudah memikirkan matang-matang tentang dirinya yang ingin beristirahat dari profesinya.
Sedikit cerita tentang Dr. Jungkook. Jungkook adalah pemuda yang cerdas sedari kecil, putra satu-satunya Jeon Sehun dan Jeon Luhan adalah putra kebanggan di keluarga Jeon. Kecerdasannya keturunan dari Appa dan Kakeknya, sedangkan kelembutan dan kerendahan hatinya adalah turunan dari Eomma dan Neneknya, keluarga Jeon dan Xi adalah keluarga sendok emas, namun tidak menjadikan mereka gelap mata, nyatanya mereka akan merangkul siapa saja yang di rasa membutuhkan pertolongannya tanpa pandang bulu. Tentu kalian masih ingat kisah pertemuan Wonwoo dan Sehun kala itu bukan?
Di usia 20 tahun, Jungkook sudah menyandang gelar MD, atau Doktor of Medicine, gelar akademik tertinggi kedokteran, tapi Jungkook lebih memfokuskan diri sebagai psikiater.
Bahkan Dokter seluruh dunia pun mengakui bagaimana kinerja Jungkook dalam menangani berbagi macam kasus penyakit mental di seluruh dunia.Hingga menggerakan hati Jeon Sehun selaku Appanya untuk mendirikan Rumah Sakit berataskan namanya.
Namun sangat disayangkan saat mengetahui putranya lebih memilih meninggalkan itu semua dengan entah apa penyebabnya.Kecewa, tentu saja, orang tua mana yang tidak kecewa melihat perjuangan putranya selama ini hanya berakhir sia-sia. Namu Sehun mencoba berfikir kembali, apapun jalan hidup yang di pilih putranya, selama Jungkook bahagia, ia akan selalu mendukungnya. Sehun hanya berharap jika jalan yang Jungkook lalui saat ini dan nanti adalah jalan yang bermuara dalam bahagia.
.
.
.
"Turunlah lebih dulu, Hyung... Aku akan bersiap-siap terlebih dahulu dan segera menyusul?!" Perintah Jungkook kepada Taehyung yang sedari tadi enggan beranjak dari tempatnya.
Dan hanya gumaman dan anggukan menjadi balasan, setelahnya Taehyung meninggalkan Jungkook dan segera menemui Ibunya.
"Kamu lama sekali sih, Tae???" Ucap Baekhyun setelah melihat intensitas putranya menuruni tanggan.
Dan di balas krenyitan di dahi Taehyung, pasalnya Ibunya datang seorang diri.
Nahloooo kemana si bihun, kok ngilang 😉
Gantung kan?! Emang, kan sengaja 😉😘😘jan lupa votmment nya bestyy....
TUBIKONTINYU
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
Sonstiges"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...