Tiga puluh

1.3K 92 7
                                    



Sebelumnya...

"Yak.. Bocah sialan. Begitu Kah cara kalian memperkenalkan diri di depan orang. Kemari tidak kalian?!" teriakan seseorang sambil berkacak pinggang. Hingga seluruh atensi semua yang hadir di sana, berpusat padanya.

Sedangkan bocah yang di teriaki tadi, kini tengah berlari menghampiri dua orang dewasa yang hanya melongo melihat mereka.

"Hihihihi... Halo Granny?!" serempak bocah tadi tanpa dosa.

"Kalian nakal sekali hm, pergilah bersama Granny?!" ucap Kai yang mensejajarkan tingginya dengan bocah tadi.

"Tidak mau Daddy, Yuri mau di sini sama Daddy dan Gandy?!" cemberut bocah itu.

"Nara juga?!" anggukan brutal keduanya.

"Biarkan saja Kai. Nanti juga akan di sini semua?!" ucap Yibo, dengan mengelus rambut kedua cucunya. "Yeobo, kemarilah?!" panggilnya kepada seseorang yang berteriak tadi.

"Perkenalkan, dia istriku, Wang Zhan, mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalnya dia pemilik Wang Hospital?!" Yibo memperkenalkan istrinya.

"Perkenalkan, dia istriku, Wang Zhan, mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalnya dia pemilik Wang Hospital?!" Yibo memperkenalkan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visual Wang Zhan


"Dan kedua bocah nakal ini?!" tunjuk Yibo kepada kedua bocah tadi. "Mereka cucu kembar pertama kami, Wang Yura dan Wang Nara, putra dari Wang Kai?!" senyum mengembang Yibo melihat kedua cucu nakalnya.

 "Mereka cucu kembar pertama kami, Wang Yura dan Wang Nara, putra dari Wang Kai?!" senyum mengembang Yibo melihat kedua cucu nakalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visual Wang Yura dan Wang Nara.

"Annyeong semua?!" ucap serempak keduanya.

Hingga membuat mata mereka tertuju pada orang-orang yang ada di sana. Bisik-bisik dari mereka pun bersautan.

"Wah, putra mereka cantik dan tampan?!"

"Siapa ibu dari bocah itu?!"

"Iya, kenapa Ibunya tidak di perkenalkan juga?!"

𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang