"Kenapa, kenapa kau menutupi ini semua dari Eomma Kookoe. Kenapa?!" air mata Luhan tak dapat terbendung lagi, melihat putra satu-satunya terbujur tak berdaya di brankar rumah sakit.
Tadi saat Jungkook mengoperasi pasien, tiba-tiba ia pingsan dan Yoongi yang saat itu satu team dengannya membawanya ke ruangan lain. Betapa terkejutnya setelah tau penyebab Jungkook tidak sadarkan diri. Lalu ia mencoba menghubungi keluarganya. Dan kebetulan Irene, Wonwoo dan Minki juga ada di China. Karena lusa, Wonwoo dan Mingyu akan bertunangan. Kembali ke mereka.
"Tenangkan dirimu Luhan, kita tunggu Kookie sadar dulu?!" Sehun mencoba menarik lembut Luhan yang mencoba menggoyang-goyangkan tubuh putranya.
Sedang Irene, Wonwoo dan Minki hanya tertunduk lesu di sana. Dia tau setelah ini kemarahan Luhan akan di tujukan pada mereka. Dan benar saja.
"Kalian mengetahui semuanya?!" tanya Luhan, namun matanya masih menatap lekat putranya.
Lirikan ketiganya sebagai jawaban. Lidah mereka terasa kelu untuk sekedar menjawab iya.
"Katakan?!" masih dengan nada tenangnya.
"Eomma...?!"
"Kalian mengetahui apa yang mereka lakukan pada putraku, kalian mengetahui jika Jungkook dan Taehyung sudah pisah sejak lima bulan yanga lalu. Dan kalian sengaja tidak memberi tahuku. Kalian anggap apa aku ini, hah?!" bentak Luhan kepada ketiganya. Habis sudah kesabarannya, apalagi saat tau keadaan putranya saat ini. Terlambat sedikit, ia akan kehilangan semuanya.
"Aku sudah curiga sejak awal. Sejak Chanyeol menemui kita malam itu?!" di alihkan tatapannya kepada sang suami. "Ternyata naluri ibu tidak pernah salah?!" sinis Luhan yang masih menatap Sehun
"Lu....?!" belum juga Sehun selesai bicara, suara Luhan kembali terdengar.
"Aku semakin curiga, ketika Jungkook datang ke sini tanpa ada Taehyung yang mengantar. Awalnya aku biasa saja, ku rasa memang dia sibuk saat itu. Tapi seiring berjalannya waktu, dia seolah lenyap bagaikan di telan bumi?!" jeda luhan sejenak, dengan melangkahkan kakinya mendekati lagi brankar putranya. "Ternya mereka menyia-nyiakan permata yang ku jaga selama ini, dan, dan aku sama sekali tidak mengetahuinya. Eomma sungguh tak berguna sayang, maafkan Eooma nak, kau menanggung deritamu sendiri, hikssss... Maaf, hikkksss?!" lagi-lagi tangis pilu Luhan mengudara.
Hancurnya seorang ibu adalah ketika putranya yang ia jaga segenap jiwa, ternyata di sia-siakan seseorang yang ia percaya bisa menjaganya.
"Eommma...?!" ucap Irene, Wonwoo dan Minki secara bersamaan, lalu melangkahkan kalinya untuk memeluk Luhan. Hingga kini mereka berempat saling berpelukan, saling menguatkan.
"Tidak, Eomma tidak salah, kami yang seharusnya di salahkan, kami tidak memberi tahu apapun kepada Eomma. Maafkan kami Eomma?!" ucap Irene.
"Kita rawat Jungkook hingga sembuh Eomma. Sampai ia melupakan semuanya, rasa sakitnya, Eomma?!" imbuh Minki.
"Sungguh aku menyesal tidak menyadari semua sedari awal. Aku pikir jika Jungkook sudah baik-baik saja Eomma. Melihatnya yang ceria sejak perceraiannya waktu itu, ku pikir....?!" jeda Wonwoo. Dia tak menyangka jika akan seperti ini jadinya. Sungguh Jungkook sangat pandai menutupi semuanya dari siapapun. Ternyata senyum dan tawanya selama ini hanyalah kiasan semata. Ada luka yang menganga disana dan tak satu pun orang ia izinkan mengetahui itu.
Dihampirinya ke empat orang yang masih berpelukan dengan air mata tanpa isakan di sana. Sehun yang tadinya hanya diam saja, kini bersuara. "Semuanya sudah terjadi, saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan semuanya. Fokus kita saat ini kepada Jungkook. Dia membutuhkan kita tanpa ia sadari?!" jeda sejenak, sebagai seorang Ayah, tentu ia tak akan terima, namun apa mau di kata. Semua sudah terjadi, Taehyung dan Jungkook juga sudah bercerai. Mencari perhitungan kepada mereka, malah akan memperkeruh semuanya. Biarkan yang di atas kini menjalankan perannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
De Todo"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...