Malam hari di kediaman Kim Taehyung...
"Langsung saja, Tae! Ibu akan menjodohkan mu!!" Ucap Baekhyun berterus terang sehingga membuat seluruh penghuni menatapnya dengan pandangan dan pikiran masing-masing, khusunya Jungkook yang sedari tadi menundukkan kepala, kini memberanikan diri untuk mendongak guna memastikan jika ia tidak salah dengar.
"Ibu, apa maksudnya ini?!" Jawab Taehyung yang tidak mengerti sama sekali maksud Ibunya, "Ibu aku sudah menikah, apa Ibu lupa itu?" Sanggahnya lagi.
"Ibu tidak meminta pendapatmu, Tae, mau tidak mau, suka tidak suka, Ibu akan tetap membawa calon pengantinmu, dan tidak ada penolakan, lusa Ibu akan datang lagi dan di hari itu juga kalian harus bertunangan, masalah cincin, itu urusan Ibu, kamu hanya tinggal menyiapkan diri kamu?!" Ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan pemilik rumah.
"Maafkan Ayah, Tae, kamu tau bukan seperti apa keras kepalanya Ibumu?" Ucapnya Chanyeol yang sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan Ibu dan Anak di hadapannya, "Semua keputusan ada di tanganmu, Tae, belum ada kata terlambat untuk mencegahnya, pikirkanlah dan semoga kamu tidak salah langkah dan menyesali semua?!" Katanya lagi.
Setelahnya Chanyeol pun berdiri dan menyusul istrinya, belum sampai di ujung pintu ia berbalik dan berkata....
"Dan, untukmu Kookie, maafkan Ayah yang lagi-lagi tidak dapat mencegah istri Ayah untuk berbuat semaunya, dan sekali lagi maafkan Istri Ayah, Nak, Taehyung pasti tau apa yang seharusnya ia lakukan?!" Ucapnya dengan nada kecewa karena tidak dapat melakukan apa-apa perihal rumah tangga sang putra.
Setelah perginya Baekhyun dan Chanyeol dari kediamannya, hanya keheningan yang tercipta, hingga yang lebih muda mulai berbicara....
"Mm... Hyung, ingin sesuatu, atau langsung istirahat?" Tanyanya dengan hati-hati, tanpa menunggu jawaban sang suami ia berbicara lagi, "Sepertinya Hyung sangat lelah hari ini, sebaiknya Hyung segera beristirahat?" Masih mempertahankan senyum indahnya, tanpa ia tau bahwa suaminya mengetahui jika hati istrinya tidak baik-baik saja.
Terdengar helaan nafas yang begitu dalam dari sang suami sebelum menjawab, "Tidak, Baby, Hyung akan segera istirahat setelah menyelesaikan sedikit pekerjaan, istirahatlah lebih dulu, Hyung akan segera menyusul, sayang?!" Jawab Taehyung, dengan tangan yang terulur menyentuh pipi gembil sang istri.
"Baiklah..." Setelahnya Jungkook pergi ke kamar, menyisakan Taehyung yang masih mempertahankan posisi duduknya dengan tangan yang memijit pangkal hidungnya, terlihat sekali bahwa ia juga tidak baik-baik saja dengan perkataan Ibunya beberapa menit yang lalu.
~~
Berbeda dengan suasana di kamar saat ini, niat awal ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya, nyatanya Jungkook lebih memilih menghapus satu demi satu air mata yang entah sejak kapan mulai berlomba-lomba untuk melewati pipi gembilnya.
"Cklekkk...." Pintu kamar terbuka seketika membuat sedikit terperanjat sang penghuni yang masih sibuk menghapus jejak air matanya.
Di tolehnya asal suara tersebut dan di lihatnya sang suami tercinta menghampirinya dengan senyum menawan nya.
Tapi hanya sesaat senyum itu merekah, luntur seketika setelah melihat sang istri menatapnya dengan mata sembabnya, ya, itulah yang ia tidak sukai dari sang istri, lebih tepatnya ia sama sekali tidak menyukai jika sang istri meneteskan air matanya selain air mata bahagia."Baby... Kenapa belum tidur, hmm?" Ucapnya sesaat setelah berada di hadapan sang istri.
"A-aku belum ngantuk, Hyung, mmm... Hyung tau bukan, aku susah tidur jika tidak dipeluk Hyungie?" Jawab Jungkook dengan suara serak karena menahan untuk tidak menangis lagi di hadapan sang suami.
"Sekarang tidurlah... Hmm!!" Membawa sang istri untuk ia rebahkan dan dipeluknya dengan hati-hati seperti takut pecah jika ditarik sedikit kuat.
Saat salah satu dari mereka mulai memejamkan matanya, yang lebih muda mulai bersuara....
"Hyung..??!!" Ucap Jungkook jeda sejenak untuk sekedar mengais udara, dengan sang suami masih setia memejamkan mata dan menajamkan pendengaran guna menunggu sang istri meneruskan ucapannya,
"Bukankah, bukankah Hyung ingin memperbaiki hubungan Hyung dengan Ibu, sepertinya ini salah satu cara agar Hyung bisa berbaikan dengan Ibu, ma-maksudku dengan menerima permintaan Ibu, mungkin?!" Ucap Jungkook lagi dengan kalimat lirih di akhir, setelah melihat suaminya dengan tiba-tiba melepaskan pelukannya dan jangan lupakan kilatan emosi di matanya."Jangan pernah ucapkan kata-kata gila itu lagi, Kim Jungkook, sampai kapan pun aku tidak akan melakukan hal konyol yang Ibu katakan tadi, pasti ada cara lain untuk memperbaiki hubunganku dengan Ibuku, dan itu adalah tugasku, dan sekali lagi, aku tidak akan menikah lagi, tidak akan pernah!!!??" Ucapnya dengan nada yang sedikit emosi, bagaiman tidak emosi, jika orang yang menyandang status sebagai istrinya dengan begitu entengnya meminta ia untuk menuruti kemauan Ibunya untuk menikah lagi, omong kosong apa ini, batinnya.
Hingga anggukan dari sang istri menjadi akhir perdebatan mereka, ingin sekali Jungkook mengutarakan pendapatnya lagi namun di urungkan saat melihat kilatan emosi dari mata sang suami. Bodoh, memang bisa di katakan bodoh saat ia dengan mudahnya mengizinkan sang suami untuk menikah lagi, dengan alasan untuk memperbaiki hubungan dengan Ibu mertuanya, walau pada kenyataanya lain di mulut lain di hati, ya, istri mana yang rela jika suami yang sangat di cintainya menikah lagi.
Tapi ia tidak ingin egois lagi saat ini, sudah cukup ia merebut anak dari Ibunya, menciptakan keretakan hubungan antar Anak dan Ibu, adalah kesalahan terbesarnya, jika ia berfikir lagi, mungkin saat itu ia tidak akan menerima lamaran sang suami jika pada akhirnya seperti ini, menikah tanpa restu, tapi semua sudah terjadi, ia juga tidak bisa menahan perasaannya saat itu, rasa cinta yang ia tanamkan untuk sang suami seperti membutakannya, meninggalkan pekerjaannya yang ia impikan sejak kecil demi bisa memenuhi kebutuhan sang suami adalah bukti bahwa Taehyung adalah hidupnya segalanya, katakanlah dia bucin, tapi itulah kenyataannya, definisi orang pintar akan terlihat bodoh jika dihadapkan CINTA memang benar adanya. Dan ia hanya berharap perkataan suaminya bukanlah bualan semata, semoga saja....
~~~
"Aku kembali, Hyung.... Semoga kamu mau memaafkaku dan mendengarkan alasanku kenapa pergi begitu saja darimu?!" Batin sendu seseorang yang kini melangkahkan kakinya lagi di kota kelahirannya.
Konflik mulai bermunculan kawanku,, selamat membaca, jan lupa votment....
TUBIKONTINYU
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
Acak"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...