Keping Dua Puluh, BETRAYAL

320 42 62
                                    

"Mengapa kamu senang sekali makan sendirian di kamar? Ayo makan di meja panjang" Ice menyenderkan tubuhnya pada dinding, menunggu Solar selesai membantu Blaze memasang atribut pakaiannya.

"Tidak mau, sana sendiri saja"

"Ibu dan Ayah menunggu kamu setiap hari"

Blaze tidak menjawab. Kalau Duke dan Duchess dibawa bawa, dia tidak mau berkata apa apa. Dari pada salah bicara.

"Mengapa kamu kukuh sekali, sih?" Ice mendekat ke arah Blaze

"Kamu juga mengapa kukuh sekali mendatangiku setiap hari?"

Ice menghela napasnya. Mereka berdua itu sama sama keras kepala, jadi mau sampai kapanpun tidak akan punya kesimpulan kalau tidak ada yang mau mengalah.

"Aku harus apa biar kamu mau makan bersama?"

Blaze terlihat berpikir sejenak sambil mengeluarkan suara hmmm yang panjang.

"Aku mau makan bersama kalau kamu menciumku"

Solar berhenti untuk melihat ke arah Blaze. Ice dan Solar terpaku di tempat. Tidak percaya apa yang baru saja mereka dengar. Apa apaan itu tadi? Berani sekali!

"Barusan kamu bilang apa??"

"Cium aku, aku akan turun ke bawah untuk makan"
Blaze tahu Ice tidak akan mau melakukannya, jadi dia santai santai saja mengatakannya "Aku tahu kamu tidak ma-"

Solar kelihatan semakin frustasi saat Ice benar benar mencium pipi Blaze. Blazenya apa lagi, jaringan wifi ke otaknya langsung terputus!

"TUAN MUDA???" Solar menatap Ice kaget

Ice malu malu menutup setengah wajahnya dengan punggung tangan

"Kamu tahu apa yang baru saja kamu lakukan, Ice de Arnauth?" Blaze memegang kedua bahu Ice

"Kamu...mau makan bersama, kan?"

"Solar...katakan padaku orang ini sudah gila" sekarang Blaze menatap Solar penuh harap

"Saya tidak tahu harus mengatakannya bagaimana, Tuanku" Solar ikut frustasi

Tapi akhirnya Blaze benar benar turun ke bawah untuk makan bersama dengan Ice yang wajahnya sangat sangat sangat ceria.

Saat masuk ke ruang makan, Blaze disambut hangat oleh Raly dan Duchess. Mereka sampai berdiri untuk menyambutnya.

Ice langsung duduk di tempat biasanya dia duduk. Ada dua kursi kosong yang tersisa, yaitu di samping kanan Ice, dan di sebelah kursi kosong itu. Blaze hendak mengambil tempat duduk yang kedua.

Solar baru saja ingin menarik kursinya agar Blaze bisa segera duduk, namun Ice tiba tiba memegang tangannya

"Kenapa di sana? Di sini saja" Kata Ice sambil menepuk kursi di sebelahnya

"Di sini juga bisa, buat apa aku duduk di sana?"

"Kan sama saja, buat apa kamu duduk di sana, di sini saja"

"Justru karena sama saja, tidak apa apa aku duduk di sini"

Ice tetap kekeh, menarik tangan Blaze pelan, mengharuskannya mengikuti mau Ice. Semua orang terdiam melihat kedekatan tiba tiba keduanya. Karena bahkan sampai kemarin, meski suka kelihatan berjalan berdua, tapi mereka tidak begitu dekat.

"Ah...i-ini makanlah, Nak" Duchess menyodorkan semangkuk sup

"Terimakasih, Ibu" Blaze mengambilnya dengan senang hati, lalu mulai menyendok makanannya

Ice menengok piring Blaze kemudian mengerutkan alisnya "Makan yang betul" Dia menusuk potongan daging kecil dengan garpu, lalu menyumpal mulut Blaze dengan daging itu

BETWEEN (𝐔𝐒) THEM-ICELAZE [BoboiboyShipAU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang