Keping Dua Puluh Enam, EGOISME KEBENARAN

291 45 43
                                    

"Anda tahu, Yang Mulia? Lebih mudah memburu monster daripada memburu hewan seperti rusa. Atau tikus." Saat menyebutkan tikus, Nox mengetuk piring kuenya dengan garpu, membuat goresan pada piring cantik itu "Carikan aku piring persis seperti ini, Dylan." Dylan langsung pergi melaksanakan perintah.

"Aku belum mengerti alasannya, Count Muda." Duke menoleh

"Begini Yang Mulia. Monster adalah makhluk menjengkelkan yang tidak bisa berpikir dengan efisien. Mereka hanya berpikir bahwa manusia mengancam kehidupan mereka, karena itu mereka menyerang kita. Namun hewan buruan memiliki daya pikir yang lebih tinggi. Hanya satu atau dua level di bawah manusia, bahkan ada yang setara dengan manusia. Rusa dapat mengingat dengan baik di mana dia mendengar derap langkah pemburu. Karena itu dia bisa kabur dan mencari tempat dengan makanan yang lain.

Beruang yang sangat liar sekalipun tidak akan menyerang manusia jika dia tidak merasa terancam atau sedang tidak terlalu lapar. Dia bisa membedakan mana manusia berengsek dan mana manusia yang hanya ingin melewati wilayahnya."

Duke mendengarkan kalimat kalimat Nox dengan baik. Selama yang dia tahu, Nox tidak akan berbicara panjang kecuali dia menyisipkan sindiran atau kepentingan di dalam kalimatnya. Dia tidak suka berbasa basi, dia hanya mencoba mengkalkulasikan lawan bicaranya lebih baik dengan memberikan mereka pernyataan yang berbelit belit.

Nox sedang membaca pola pikir mereka.

"Adapula tikus, Yang Mulia. Hama menjijikan itu adalah penyebab banyak kerusakan dan musibah. Rusaknya karung persediaan makanan, bekas gigitan di lumbung, penyebab wabah penyakit, atau menjadi hama yang digunakan untuk menyerang seseorang.

Tikus ada banyak sekali macamnya, Yang Mulia. Ada yang menggerogoti dari dalam, ada yang mengigit dari luar. Ada juga yang memerintah tikus lain untuk menyerang. Bukankah begitu?"

Duke mengerti apa yang Nox sedang coba sampaikan. Yang menjadi pertanyaan baginya adalah apakah Nox sedang menilainya, ataukan Nox sedang membantunya?

"Apakah di County ada banyak tikus, Count Muda?"

Nox mengeluarkan suara seperti heh dengan tarikan napas yang cepat, kemudian menopang dagunya dengan senyum yang lebih lebar dari biasanya.

"Di setiap tempat pasti ada beberapa tikus, Yang Mulia. Di antara mereka ada yang mudah dimusnahkan, ada pula yang perlu mengotori tangan dulu untuk membersihkannya. Di wilayah Reenberg, tikus tikus itu kami biarkan untuk kepentingan. Setelah kepentingannya selesai, kami bisa membunuh tikus itu dalam sekejap mata. Menurut Anda, apakah kediaman ini memiliki banyak tikus, Yang Mulia?"

Duke tertawa menyayangkan, "Tentu saja Count Muda. Sama seperti kalian, kami mengawasi tikus tikus itu agar bisa dimusnahkan setelah manfaatnya habis"

"Baguslah. Karena saya menyadari ada tikus putih yang sepertinya Anda sayang sekali padanya"

Duke tertegun. Tikus putih adalah tikus berukuran kecil yang berbulu putih dan lucu sekali. Beberapa pedagang menjual tikus itu untuk koleksi koleksi yang cantik. Namun dalam makna politik di masa itu, Tikus Putih adalah sebutan untuk pengkhianat yang jaraknya dekat sekali dengan korbannya.

"Saya sempat bertanya tanya kapan Anda akan membuang tikus itu. Sepertinya dia tidak mengigit, dia hanya ingin disayang terus oleh Anda. Tikus yang manis sekali. Saya sampai jijik."

Duke memikirkan banyak hal.

✎✎✎...

"Apa maksud Anda, Count Muda?" Raly meringis saat pedang Dylan benar benar hanya seruas jari dari lehernya. Dia tidak mengerti maksud Nox. Sama sekali.

BETWEEN (𝐔𝐒) THEM-ICELAZE [BoboiboyShipAU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang