Ruang makan menjadi senyap. Ice dan Nox makan dengan nyaman seperti biasanya, Blaze juga makan dengan biasa saja di ruang makan meski sedikit kesal karena dipaksa makan di sana.
Yang tidak nyaman adalah Duke, Zach, dan Raly. Mereka tidak terbiasa dengan keheningan itu, dan mereka tidak terbiasa dengan kehadiran Nox Reenberg. Apalagi melihat kejadian kemarin saat Duchess tiba tiba bersikap seperti itu, mereka sangat perlu berwaspada pada Nox.
Duchess sendiri makan di kamar karena belum diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya. Saat ini kondisinya sangat tidak stabil dan bisa drop kapan saja.
"Solar"
"Ya, Count Muda"
Nox menanyakan jadwal Blaze hari ini pada Solar, lalu mengurangi beberapa kegiatan yang dilakukannya hari ini. Ice mendengar itu malah ambil andil, ikut mengurangi kegiatan yang Blaze akan lakukan. Mereka bertiga asik sekali berbicara soal kegiatan kegiatan yang akan dilakukan oleh Blaze, dan yang punya kegiatan malah sama sekali tidak diajak berdiskusi.
"Ada apa dengan kalian? Aku sudah sehat" Blaze akhirnya bicara setelah kesal sekali mendengar ocehan mereka "Kita ini sedang makan"
"Apa kamu selalu sesibuk ini? Aku kira kamu hanya seharian di kamar" Nox menanggapi "Kamu bilang kamu punya sedikit sekali jadwal"
"Dia biasanya ada di kamar seharian, Kak"
"Kak?" Zach bersuara. Dahinya mengerut hingga hampir menyatu saat Ice memanggil Nox dengan sebutan itu. Dia sama sekali tidak sadar kapan mereka menjadi dekat hingga dapat memanggil dengan sapaan akrab.
Sejak kapan juga Ice peduli dengan kegiatan Blaze? Ada apa sebenarnya?
Ice cuma mengalihkan pandangannya dengan canggung saat Zach menatapnya seperti sedikit marah. Tapi Nox melerai mereka lebih dulu, mengatakan bahwa tidak ada salahnya memperlakukan keluarga seperti keluarga.
Zach dan Duke merasa sangat tidak nyaman untuk itu. Meskipun mereka senang senang saja jika mereka bisa akur, tapi memanggil dengan panggilan akrab rasanya janggal sekali...
"Sudahlah, Kak. Aku sudah baik baik saja. Jangan batalkan apapun dari jadwalku, Solar" Blaze merasa bahwa yang dikerjakannya hari ini tidak begitu berat. Dia hanya harus pergi dengan Ice untuk ekspedisi wilayah kekuasaan nanti, lalu menemui beberapa Menteri Kekaisaran untuk menyusun strategi perang, kemudian mensurvei kelengkapan militer Istana.
Itu saja, setengah hari juga selesai.
"Blaze, kamu-"
"Ice, kamu bertingkah aneh. Biasanya juga kamu baik baik saja dengan jadwalku. Aku juga perlu kegiatan, buat apa aku seharian ada di Duchy?" Blaze berdiri, pergi dari ruang makan karena kesal sekali.
Akhirnya tidak ada yang berubah sama sekali dari jadwal Blaze. Karena ada yang bisa dipercaya, Nox dengan senang hati membiarkan Blaze pergi dengan Ice.
Hari itu Duchy sepi sekali karena Duchess dalam kondisi buruk, dan masing masing memiliki pekerjaan di luar kediaman. Tersisa Raly yang memang kerjanya hanya di rumah saja, dan Nox yang hanya memiliki jadwal siang nanti.
Nox menghabiskan paginya di taman belakang kediaman bersama Dylan. Karena kemarin disuguhi teh Ceylon dari seseorang, Nox kehilangan keinginannya untuk minum teh selama beberapa waktu. Dia hanya meminum air bunga yang dicampur madu.
Damai sekali dia membicarakan urusan County dengan Dylan, saat tiba tiba dia merasa tidak nyaman, matanya menangkap sosok Raly yang rambutnya tersangkut di dahan pohon. Entah apa yang dia lakukan hingga bisa tersangkut di sana.
Melihat itu, Nox memikirkan sesuatu yang manis.
"Berhati hatilah, Nona Muda" Kata Nox sambil membantu Raly melepaskan rambutnya. Raly terkejut sekali, dia tidak bisa mengeluarkan suara apapun saat Nox ada dekat sekali dengannya. Bahkan bernapas pun takut takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN (𝐔𝐒) THEM-ICELAZE [BoboiboyShipAU]
FanficFrostfire Vincent dan Blaze Reenberg punya suatu kesamaan. Terlepas dari Frostfire Vincent yang selalu menganggap hal hal menyedihkan sebagai sesuatu yang tidak perlu dianggap beban, kadang kala dia tidak menolak perlakuan hangat. Meskipun Bl...