Keping Tiga Puluh

415 43 59
                                    

"Sshh..."

"Selamat pagi, Blaze de Arnauth"

"AAH!"

Kamu langsung menarik selimut kemudian bergegas beranjak dari kasur tapi malah langsung terjatuh. Kakimu tidak kuat untuk dibuat berjalan.

"Kamu baik baik saja!?" Ice segera membantu kamu bangun.

"JANGAN MENDEKAT, DASAR KARNIVORA!" Kamu memukul kepala belakangnya saat dia menggendong kamu "LEPAS, AAAH! BINATANG BUAS!" Kamu semakin menjerit.

Ice cuma tersenyum padamu, menganggap tingkahmu adalah tanda bahwa kalian sudah berbaikan.

"Maafkan aku, aku tidak bisa menahan keinginanku"

"BERISIK! DASAR BINATANG BUAS!"

Kamu tetap memberontak saat dia melepaskanmu di kasur dengan hati hati dan langsung mencium bibirmu dengan lembut.

Kalian menatap satu sama lain. Meskipun kamu menutup sebagian wajahmu dengan selimut, wajah yang merah itu tetap terlihat oleh Ice. Dia tersenyum pada kamu, dan kamu tahu bahwa dia sedang mensyukuri banyak hal.

"Ck" Kamu menyembunyikan seluruh tubuhmu di dalam selimut

"Aku minta maaf padamu karena terlalu kasar semalam" Dia menggesek gesekkan kepalanya pada lehermu yang tertimbun selimut.

Kamu merasa tidak enak padanya. Meskipun semalam dia lepas kendali, dia tetap memperlakukanmu dengan lembut pagi ini.

Kamu mulai kesal pada dirimu sendiri karena kamu begitu payah dan labil. Buat apa membohonginya? Dengan kekuatan monsternya itu, bahkan mungkin saja Ayah tidak akan menang melawannya. Harusnya kamu tak perlu khawatir.

Di belakang Ice juga ada Kakak meskipun kamu tak tahu apa dia rela mendukung Ice atau tidak. Kakakmu kan belum pernah membantu orang lain sama sekali dalam hidupnya.

"Blaze" Setengah kepalamu keluar dari selimut hanya untuk mendengarkannya "Jangan tinggalkan aku, aku mohon padamu, ya?" Dia memelukmu lebih erat "Aku tahu kamu berbohong padaku. Apapun alasannya untuk itu, percayalah aku bisa melindungi kamu. Aku tidak bisa memberikan banyak hal tapi aku bisa memberikan nyawaku. Jadi tetaplah memelukku, ya?"

Kamu menatap kepalanya yang dibenamkan pada selimut di dadamu. Lama tak menjawab, kamu berdecak kemudian membalas pelukannya.

"Kalau mau melindungiku jangan mudah ditipu, bodoh" Dia tertawa pelan, semakin mengeratkan pelukannya.

"Tuan Muda, apa Anda melihat Tuan Muda Blaze??"

Saat Solar membuka pintu, kamu cepat cepat membungkus Ice dengan selimut, kemudian mendorongnya hingga terjatuh ke sisi tempat tidur.

"Suara apa itu tadi? Lho? Tuan Muda Blaze? Anda...Anda sedang apa di sini?" Blaze mengutuk dirinya dalam hati. Dia lupa ini kamar Ice bukan kamarnya

"Ah, itu. Sepertinya aku salah masuk kamar kemarin malam. Tapi aku tidak melihat Ice, mungkin dia sudah turun" Bebermu kikuk

"Benarkah? Tapi saya tak melihatnya sejak tadi"

"Be-begitu ya" Kamu menggaruk kepala belakangmu.

Solar kemudian pergi karena salah satu pelayan mencarinya. Duchy sepertinya sibuk hari ini, sisa sisa keributan kemarin lenyap begitu saja entah bagaimana Duke dan Duchess mau mengatasinya.

Kamu sebenarnya tak tahu menahu soal Raly yang mau menyakitimu atau apapun, karena kamu tak ada di sana saat Kakak menguak semuanya. Namun kamu tahu masalahnya dari pembicaraan dramatis kemarin yang menyudutkan Raly.

Dari sana kamu berpikir keluarga ini akan pecah cuma karena kamu.

Tapi sepertinya kamu harus menjadi egois sesekali, bukan? Tidak ada salahnya.

BETWEEN (𝐔𝐒) THEM-ICELAZE [BoboiboyShipAU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang