"Anak kecil"

422 54 2
                                    

"Hoammm".

Kuky menguap dan bangun dari baringannya.

"Jam berapa sekarang ya"? Gumamnya sembari mengambil ponselnya.

"Hufff, pantas saja lapar, jam 8 malam rupanya". Lanjutnya.

Kuky melihat kearah pintu kamarnya, keningnya berkerut, heran.

"Kenapa pintunya terbuka, perasaan tadi aku tutup".

Kuky pun mendekatinya dan keluar dari kamar, dia belum sadar dengan pakaiannya.

Kuky berjalan kearah dapur ketika dia mendengar suara alat-alat dapur saling bersentuhan.

Sejenak, kuky merasa kagum dengan sosok laki-laki yang sedang memasak membelakangi dirinya.

Masakan sudah selesai, Seokjin membalikkan tubuhnya dan sedikit terkejut melihat kuky yang sedang berdiri tidak jauh dari meja makan dan......pakaiannya, jangan lupa.

"Boleh, aku ikut makan denganmu? Aku lapar, aku belum beli makanan. Boleh ya"? Pintanya dengan mengatupkan kedua tangannya didepan dadanya.

Seokjin berjalan kemeja makan dan meletakkan 2 piring dimeja makan, kemudian dia duduk dengan tenang.

"Pakai pakaianmu, baru makan". Kata Seokjin dingin.

"Yeeee! Terima kasih, my Ice". Serunya sembari memeluk tubuh Seokjin, membuat sang empu diam terpaku.

Kuky melepaskan pelukannya dan pergi berlalu kekamarnya. Seokjin hanya menghela nafasnya dan menyuapkan makanannya kedalam mulutnya.

Beberapa detik kemudian.

Seokjin yang mendengar langkah kaki kuky langsung menatapnya. Lagi-lagi, Seokjin harus menahan keterkejutannya karena kuky memakai kemeja putihnya yang besar.

"Apa kau tidak punya baju"? Tegur Seokjin.

"Emm, aku tidak punya baju dirumah ini, jadi aku pakai baju yang ada didalam lemari kamar saja. Kenapa"? Tanyanya dengan polos.

Seokjin meraih ponselnya dan mengetik sesuatu, kuky yang tidak peduli langsung saja dia duduk berhadapan dengan Seokjin.

Setelah selesai, Seokjin meletakkan ponselnya dan menatap kuky yang sedang asik memakan makanannya.

"Emmm, masakanmu enak sekali. Masakanku saja tidak seenak ini". Katanya sembari sibuk mengunyah.

"Apa yang kau masak"? Tanya Seokjin.

"Hanya mie instan ".

Ukkhh

Ukkhh

Seokjin tersedak mendengar perkataan kuky, dia mengambil air putih dan meminumnya.

"Kenapa? Apa aneh"? Tanya kuky.

"Bukankah, mie instan itu sudah ada kemasan bumbunya? Memangnya, seperti apa kau memasaknya"? Tanya Seokjin penasaran.

"Seperti pada umumnya, rebus air sampai mendidih kemudian masukkan mie sampai masak, setelah itu diangkat dan dituangkan lalu dikasih bumbu. Tapi, rasanya tidak enak, entah kenapa"? Keluhnya.

"Apa semua mie instan yang kau masak dikasih kuah"? Tanya Seokjin lagi.

"Em'". Angguk kuky sebagai tanda setuju.

"Walaupun mie instan itu dimakan tanpa kuah"?

"Memangnya ada ya? Mie instan tidak pakai kuah"?

Seokjin langsung speechless dengan pertanyaan kuky.

"Pantas saja tidak enak". Gumamnya.

Kuky yang melihat ekspresi Seokjin seperti itu hanya diam saja dan melanjutkan makannya.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang