Malam ini, Seokjin tengah menemani istrinya memakan banyak makanan manis. Ya, setelah makan malam rupanya istri kecilnya menginginkan makanan manis, dan jadilah Seokjin membelikannya karena takut istrinya ini menangis seperti tadi siang.
"Sayang, jangan terlalu banyak memakan makanan manis, nanti kau sakit gigi". Kata Seokjin memperingati.
Seokjin duduk disebelah kuky, sembari memandangi istrinya ini makan dengan wajah bahagianya.
"Tidak akan, gigi ku kuat". Kata kuky meyakinkan.
"Tapi tidak baik juga jika makan berlebihan, sayang". Kata Seokjin memberikan pengertian lagi pada istrinya yang ngeyel.
Kuky menatap Seokjin yang melihatnya dari samping. Wajahnya dia buat garang, namun justru itu tidak menakutkan bahkan bayi saja mungkin akan menyukainya.
"Kenapa Hem? Kenapa cemberut seperti itu"? Tanya Seokjin.
"Ck, kau ini, sudah seperti seorang istri saja. Cerewet". Ketus kuky sembari mencebikkan bibirnya.
Cup
Seokjin mencium pipi gembul kuky karena terlalu gemas, bahkan tidak hanya sekali. Kuky merasa risih dengan yang dilakukan oleh Seokjin.
"Ihhh, jangan cium-cium kuky, kuky sedang makan. Menjauhlah". Pintanya dengan sedikit mendorong dada suaminya.
Namun Seokjin tidak mengindahkan rengekan istrinya, justru dia semakin gencar menganggu istrinya yang sedang makan.
"Huwaaaa"! Tangis kuky membuat Seokjin menghentikannya.
"Kenapa sayang"? Tanya Seokjin.
"Gigi kuky sakit, huwaaa"! Tangisnya lagi sembari memegangi pipi gembulnya.
Seokjin menghela nafasnya karena apa yang di takutkan terjadi.
"Sudah, ayok kita kekamar dan minum obatnya". Ajak Seokjin.
Seokjin pun mengendong tubuh istrinya dan membawanya kekamar mereka. Sesampainya dikamar, Seokjin membaringkan istrinya dan mengambil obat pereda sakit.
"Minumlah". Kata Seokjin menyodorkan sebutir obat.
Kuky menerimanya dan meminumnya dibantu dengan air yang Seokjin berikan.
"Hiks hiks sakit". Lirihnya dan kembali meringkuk.
Seokjin duduk disamping istrinya dan mengusap pipi kanan istrinya agar tidak terlalu sakit.
"Sudah jangan menangis lagi, nanti semakin sakit giginya". Kata Seokjin dengan lembut.
"Tapi kuky tidak kuat, hiks hiks". Isaknya didalam pelukan Seokjin.
"Sudah sudah". Kata Seokjin.
Malam semakin larut, dan Seokjin masih dengan setia mengelus pipi istrinya yang sakit. Kuky sendiri sudah tertidur walaupun butuh waktu lama untuknya tertidur.
*
Pagi ini, Seokjin sudah siap dengan pakaiannya. Seokjin melihat istrinya masih tertidur lelap pun mendekatinya dan duduk disampingnya.
Diusapnya wajah halus kuky dengan lembut oleh jari-jarinya. Seulas senyum hadir dibibirnya.
"Jangan tinggalkan aku, dalam keadaan apapun. Aku sudah jatuh cinta padamu, Kim Kuky". Gumamnya.
Setelah mengatakan itu, Seokjin mencium kening istrinya cukup lama. Setelahnya dia pergi ke kantor.
5 menit dari sepeninggalan Seokjin, kuky terbangun dan melihat disamping sudah tidak ada suaminya.
"Pasti sudah ke kantor ". Gumamnya.
Kuky bergerak ke tepi kasur berniat untuk turun dan pergi kekar mandi. Namun, kedua matanya melihat nampan berisikan bubur dan juga obat di atas nakas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceSeorang gadis cantik sudah diperistri oleh seorang CEO tampan dan kaya raya di Korea Selatan. Bahkan dia menjadi pengusaha sukses yang ditakuti oleh para musuh. Namun, dia harus menikahi seorang gadis cantik yang masih kuliah. Dia menikahi gadis it...