"Bikin adik kecil"

584 59 5
                                    

Usai makan siang, Seokjin mengantar kuky untuk pulang kerumah. Namun, sesampainya didepan halaman, kuky tidak mau keluar dari dalam mobil.

"Kenapa tidak keluar"? Tanya Seokjin.

Kuky menghadap Seokjin sepenuhnya dengan wajah yang menggemaskannya.

"Jangan memasang wajah seperti itu". Pinta Seokjin.

"Kenapa"? Tanya kuky nyolot dia pikir Seokjin tidak menyukainya.

"Tidak apa. Ayok keluar". Ajak Seokjin.

"Tidak"! Elak kuky.

"Kenapa? Kau mau apa"? Tanya Seokjin berusaha sabar.

"Aku ingin belanja bahan makanan, jadi jika kau tidak ada, aku bisa masak sendiri". Kata kuky jujur.

"Ck, kenapa tidak bilang dari tadi? Kita sudah sampai rumah sekarang". Kata Seokjin.

"Kau marah padaku? Baiklah, tidak usah pergi, biar nanti aku keluar saja jika lapar dan jika aku kenapa-kenapa, jangan salahkan aku". Kesalnya dan keluar dari mobil.

Kuky berjalan mendekati pintu utama, namun sebelum tangannya menyentuh Knot pintu, tiba-tiba tubuhnya melayang.

"Lepaskan aku! Sakit perutku, kau mengendong seperti mengendong beras. Astaga"! Teriak kuky didalam gendongan Seokjin.

Seokjin membuka pintu mobil dan menurunkan kuky.

"Masuk". Titah Seokjin.

"Tidak".

"Masuk atau mau saya hukum"? Tawar Seokjin.

"Masuk masuk". Ucapnya segera masuk kedalam mobil dan Seokjin menyusulnya.

Selang beberapa menit, keduanya sampai di minimarket. Dengan antusiasnya kuky keluar dari mobil dan masuk kedalam minimarket.

Seokjin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena tingkah laku kuky.

Brukkk

Karena antusiasnya, sampai-sampai kuky tersandung dengan kakinya sendiri.

"Astaga! Nona"! Teriak petugas wanita dan membantu kuky berdiri.

"Uhhh sakit". Adunya dengan air mata yang sudah mengenal dipelupuk matanya.

"Biar saya bantu usap nona". Tawar sang petugasnya.

"Kenapa"?

Kuky dan petugas wanita itu mendongakkan kepalanya.

"Ini tuan, nona ini terjatuh karena tersandung oleh kakinya sendiri". Jelas petugas wanita.

Seokjin pun menatap kuky yang kedua matanya sudah memerah siap menangis.

"Biar saya yang urus". Kata Seokjin dan petugas wanita itu pun mengangguk setuju lalu pergi.

"Kenapa bisa seperti ini"? Tanya Seokjin sembari mengusap lutut kuky yang memerah.

Kuky hanya diam saja sembari menundukkan kepalanya, dia seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh Deddy nya.

"Bisa jalan"? Tanya Seokjin.

"Bisa". Cicit kuky.

Namun,

"Awww". Lirihnya ketika mencoba untuk berjalan.

Seokjin yang paham pun melihat kesekelilingnya untuk mencari troli belanja. Ketika menemukannya, Seokjin langsung mengambilnya.

"Naiklah". Pinta Seokjin.

"Hah? Naik troli belanja ini"?

"Iya". Kata Seokjin.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang