"Kesedihan"

283 44 0
                                    

Seminggu ini, Kuky sering mengunjungi nenek Kim yang kata dokter kondisinya kembali turun.

"Nenek, nenek makannya". Bujuk kuky karena sedari tadi pagi nenek Kim tidak mau makan.

"Nenek tidak bisa sayang, perut nenek tidak mau menerimanya". Keluh nenek Kim.

Nenek Kim menderita gagal ginjal sudah cukup lama dan sekarang beliau juga melakukan cuci darah.

"Tapi, jika nenek tidak makan, bagaimana nenek akan cepat sembuh". Kata kuky.

"Sayang, mungkin umur nenek tidak akan lama lagi. Dan kalian harus tetap sama-sama walaupun nenek sudah tiada nanti. Dan maaf juga, nenek tidak bisa melihat anak kalian". Kata nenek Kim dengan pelan.

"Tidak nek! Jangan berkata seperti itu, nenek pasti bisa bertahan sampai nanti kuky punya baby". Kata kuky lirih di akhir kalimatnya.

"Nenek maunya seperti itu sayang, tapi kuky lihat saja kondisi nenek sekarang". Jelas nenek Kim.

Kuky yang sudah tidak tahan menangis, akhirnya meleleh juga air matanya. Di peluknya nenek Kim dengan sayang dan kuky terisak di sana.

"Sudah jangan menangis lagi, nenek bahagia kuky menjadi istri Seokjin". Kata sang nenek.

"Kuky juga bahagia menjadi keluar nenek dan menjadi cucuk nenek". Ungkap kuky.

Keduanya masih dalam keadaan sedih, tanpa mereka sadari seseorang tengah menatap mereka tidak suka.

"Karena kau nenek tua! Seokjin melupakanku, awas saja kau nenek tua! Kematianmu bukan di tangan tuhan, melainkan ada padaku". Dengan smrik di wajahnya orang itu pergi dari sana.

*

Seokjin masih berkutat dengan dokumen-dokumennya yang rasanya tidak pernah habis itu.

"Hah, kenapa dokumen-dokumen ini tidak pernah selesai hah". Gerutunya.

"Itu karena kau kemaren meninggalkannya". Ucap seseorang tiba-tiba.

Seokjin menatapnya dengan tajam, namun orang di depannya ini hanya acuh tak acuh siapa lagi kalo bukan Ken.

"Kenapa kau masuk tidak mengetuk pintu dulu Ken"!? Kesal Seokjin.

"Nih". Bukannya menjawab, Ken justru memberikan setumpuk dokumen di hadapan Seokjin.

"Yakk! Ken, bisakah kau yang melakukannya"? Kesal Seokjin semakin menjadi.

"Sorry, hari ini aku mau kencan dengan kekasihku, bye". Ucap Ken dan langsung pergi.

"Arrrkkggg! Dasar Ken sialan! Awas kau, aku hancurkan kencan kalian"! Amuk Seokjin.

Sedangkan diruangan rumah sakit, kuky terus saja menemani nenek Kim dan memberikan kabar kepada suaminya mengenai keadaan neneknya.

Ceklek

Seorang perawat masuk dengan membawa nampan di tangannya.

"Permisi nona". Sapanya pada kuky.

Kuky mengalihkan pandangannya kepada perawat yang baru masuk kedalam. Seketika, wajahnya menatap heran pada perawat di hadapannya.

"Maaf nona, saya ingin memeriksa nenek Kim". Ujarnya lembut.

"Kenapa kau memakai masker"? Tanya kuky penuh selidik.

"A-ah i-itu, em saya sedang sakit flu nona". Gugupnya.

Kuky semakin menatapnya penuh selidik.

"Ishh bocah sialan! Kenapa dia menatapku seperti itu"? Geramnya di dalam hati.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang