"Bayiku"

382 49 4
                                    

Seokjin memasuki ruangan istrinya, dan terkejut ketika dia mendapati istrinya tengah menatapnya dengan sendu.

Langsung saja Seokjin mendekatinya lalu memeluknya dan erat namun nyaman dan tidak menyakiti istrinya.

"Syukurlah kau sudah bangun, sayang. Apa dokter sudah memeriksamu? Maaf, aku tidak ada ketika kau bangun. Maaf kan aku sayang". Ucap Seokjin dengan sesalnya.

"Tidak apa, dokter sudah meriksanya. Dan semuanya baik-baik saja". Kata kuky membuat Seokjin merasa lega.

Seokjin melepaskan pelukannya dan menatap wajah istrinya yang masih pucat.

"Maaf". Lirihnya sambil mengusap pipi lembut istrinya.

Kuky menggenggam tangan Seokjin yang berada di pipinya lalu tersenyum manis.

"Tidak apa-apa, aku tau kau pasti sangat sibuk dengan urusanmu. Aku percaya padamu". Ujar kuky.

"Wah, ternyata istriku sudah dewasa ya". Kata Seokjin berusaha membuat suasana menjadi ceria.

Pukkk

"Arrkkk! Kenapa memukul dadaku sayang~, ini sangat sakit". Keluh Seokjin dramatis.

Kuky memutar bola matanya dengan malas dengan kelakuan suami tuanya ini.

"Aku tidak memukul keras, itu hanya pelan saja. Lagian, aku ini sudah dewasa dan besar". Ujar kuky dengan kesal.

"Benarkah? Tapi, tubuhmu sangat kecil". Ejek Seokjin.

Kuky menatap Seokjin dengan tatapan membunuh, membuat Seokjin meneguk salivanya dengan susah payah.

"Ternyata, seram juga anak ini jika marah. Bagaimana nasib Na-ni ketika di mutilasi olehnya? Tidak kebayang". Ujar Seokjin dalam hati.

"Ba-baiklah, maafkan aku. Sekarang, ayo kita makan, kau pasti belum makan malam kan". Tawar Seokjin dengan lembut untuk mengalihkan kemarahan istrinya padanya.

"Aku sudah makan". Ujar kuky ketus.

"Hah? Benarkah? Bagaimana jika menemaniku makan malam? Aku sangat lapar". Pinta Seokjin memelas.

Kuky melirik suaminya yang sedang memasang wajah melasnya.

"Jangan buat ekspresi wajah seperti itu! Itu tidak cocok denganmu"! Tegur kuky dengan ketus.

"Tidak mau"!

Kuky merotasikan kedua matanya malas, dia baru saja bangun dari tidur lumayan panjangnya. Dan sudah di buat pusing oleh suaminya ini.

"Terserahlah! Sudah cepat makan! Aku mau istirahat". Ujar kuky.

"Baiklah".

Seokjin memakan makanan yang sempat dia beli, sedangkan kuky hanya melihatnya saja tanpa minat.

Tak lama, makanan itu telah habis di makan oleh Seokjin seorang diri. Dia membereskannya dan meminta kuky untuk segera tidur.

Seokjin memandangi wajah istrinya yang damai ketika tertidur. Tangan istrinya dia genggam dan sesekali menciumnya.

"Maaf". Lirihnya pelan.

Malam ini, Seokjin tidak tidur, dia akan mengerjakan beberapa pekerjaannya agar cepat selesai.

*

"Tuan Kim ". Sapa seorang dokter ketika masuk kedalam ruang inap kuky.

Seokjin mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menyapanya. Seokjin berdiri dan melangkah mendekati sang dokter.

Sekilas Seokjin melirik kuky yang masih memejamkan kedua matanya tanpa terganggu dengan kehadiran sang dokter dan beberapa perawat.

"Ada apa dok"? Tanya Seokjin.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang