Ekstra capther

360 33 2
                                    

20 Tahun kemudian.

Suasana rumah Kim menjadi sepi karena anak sulung dan bungsu sedang berada di kampus. Si sulung, Kim Seno, sedang melakukan sidangnya dan sebentar lagi akan lulus. Walaupun begitu, dia sudah membantu sang ayah bekerja di perusahaannya.

Sedangkan si bungsu, Kim Jaeni, gadis cantik yang sekarang berumur 20 tahun, dia sekarang berada di semester 6, dan sedang sibuk-sibuknya dengan urusan kampusnya. Gadis itu tertarik dengan dunia tari dan mengambil les tari untuk menyalurkan bakatnya.

.

Seokjin dan kuky sedang duduk di ruang tengah dengan Seokjin yang sibuk dengan pekerjaannya. Ya, sebagian pekerjaannya di kerjakan dari rumah.

Mantion itu sangat sepi, membuat kuky bosan apalagi suaminya itu sangat sibuk dengan pekerjaannya.

"Yeobo".

Seokjin mengalihkan pandangannya kepada sang istri yang menatapnya cemberut.

"Kenapa sayang"? Tanya Seokjin lembut.

Kuky menyenderkan kepalanya pada pundak lebar suaminya yang masih kokoh padahal umurnya sudah tua.

"Aku bosan". Keluhnya.

Seokjin memindahkan laptopnya ke meja dan tangannya dia gunakan untuk mengusap lembut rambut istrinya.

"Apa yang kau inginkan"? Tanya Seokjin.

"Aku ingin anak-anak". Jawab kuky.

"Sebentar lagi mereka pulang". Ujar Seokjin menenangkan.

Setelahnya, keduanya hanya terdiam dalam keheningan. Tangan Seokjin masih setia mengelus rambut kuky dengan sayang.

"Kami pulangggg"!! Teriak si sulung dan bungsu bersamaan.

Kuky langsung menegakan tubuhnya dan menatap kedua anaknya dengan binar bahagia.

Seno dan Jaeni menghampiri kedua orang tuanya.

"Ibu~". Sapa Jaeni dengan manja pada ibunya sembari memeluknya.

"Manja". Cibir Seno pada adiknya.

Seno dan Jaeni hanya selisih 4 tahun, jadi wajar sekali keduanya selalu berantam sampai kedua orang tua mereka pusing.

"Biarkan saja, wlee". Sahut Jaeni mengejek.

"Tidak masalah, aku akan bersama ayah. Kita akan pergi bersama nanti malam dan kau tidak di ajak". Ujar Seno memanas-manasi.

Wajah Jaeni sudah merah karena marah, dia menatap ayahnya dengan wajah melasnya membuat Seno merasa jijik.

"Yak! Wajahmu menjijikan"! Ujar Seno.

"Ayah! Lihatlah oppa, dia mengejek wajahku yang cantik ini. Ibu, marahi oppa". Adunya pada kedua orang tuanya.

Seno semakin kesal, dia hendak melangkah mendekati adiknya namun pergerakan itu terhenti ketika tangan kekar ayahnya menahannya lebih dulu.

"Kita pergi bersama". Ujar Seokjin membuat Jaeni senang sedangkan Seno kesal.

"Ayah"?

"Sudah lama kita tidak pergi bersama". Ujar Seokjin. "Ibu kalian sangat merindukan kalian". Lanjutnya lagi.

Seno menatap ibunya yang sudah di monopoli oleh adiknya. Seno mendekati ibunya kemudian memeluknya dengan sayang.

"Maaf Bu". Ujar Seno.

"Kenapa meminta maaf hm"? Tanya kuky, kedua tangannya mengelus kepala putra putrinya.

"Karena membuat ibu merindu". Jawab Seno.

"Hey, ibu akan selalu merindukan kalian setiap saat. Bahkan jika kalian sedang bersama ibu, ibu akan selalu merindukan kalian". Ujar kuky dengan lembut.

Suasana haru itu tidak luput dari pandangan Seokjin sebagai kepala keluarga. Dia mengucapkan syukur di dalam hatinya, karena keluarganya dalam keadaan baik-baik saja.

.

Seperti yang sudah di janjikan oleh Seokjin, malamnya mereka melakukan makan malam di restoran ternama dan terenak makanannya.

Semua mata tertuju kepada keluarga Kim yang memasuki restoran tersebut. Mereka berdecak kagum dengan keluarga itu, isinya visual semua.

Bahkan nyonya Kim, masih terlihat cantik dan imut padahal sudah melahirkan 2 anak dan mereka semua sudah dewasa.

Keluarga itu duduk di meja yang sudah di pesan, Seokjin memang sengaja tidak memilih tempat VVIP, karena itu semua keinginan istrinya.

Pelayan datang membawa menu makanan yang sudah di pesan sebelumnya. Mereka menyantap makanan dengan sedikit berbincang.

"Ck, yeobo. Kenapa di wajahmu sudah ada keriputan? Sebaiknya kau melakukan perawatan agar mengurangi keriputan di wajahmu". Ujar kuky karena dia melihat keriputan di wajah suaminya.

Seokjin menatap istrinya yang masih menatapnya dengan tatapan tidak biasanya.

"Itu wajar sayang, anak sudah dewasa dan aku sudah tua. Apa kau malu berjalan denganku"? Tanya Seokjin.

"Ya"! Ujar kuky, sebenarnya itu bukanlah kebenarannya.

"Seno, Jaeni, kasih paham pada ibumu, bagaimana waktu ayah muda dulu". Ujar Seokjin dengan wajah yang biasa saja, dia tau jika istrinya itu hanya kesal dan jawaban itu bukan dari hatinya.

"Benar ayah, sepertinya ibu harus melihat foto-foto ayah waktu muda dulu, seperti boy band". Sahut Jaeni dengan bangganya.

"Benar itu Bu". Timpal Seno.

Kuky mendengus kesal karena kedua anaknya malah membela Seokjin. Kuky tidak mempersalahkan wajah Seokjin yang sudah ada keriputnya hanya saja dia ingin seokjin itu selalu terlihat tampan di setiap mata orang.

"Terserah kalian". Ujar kuky kemudian melanjutkan makan malamnya.

Ketiganya saling melirik satu sama lain, dalam pikiran mereka, bisa gawat jika nyonya Kim ini marah, bisa sesak dunia mereka.

"Bersiaplah". Ujar hati mereka bertiga bersamaan.

Setelah makan malam, keluarga Kim melakukan jalan-jalan di dekat sungai Han. Melakukan foto bersama dan memakan jajanan kaki lima yang terdapat di pinggiran jalan.

Terlihat begitu bahagia di wajah keluarga Kim, mereka kembali ketika sudah jam 10 malam. Anak-anak sudah masuk kedalam kamar masing-masing begitupun dengan Seokjin dan kuky.

Setelah membersihkan tubuh, mereka duduk di atas ranjang dengan Seokjin bersandar pada kepala ranjang dan kuky di dadanya.

"Terima kasih". Ujar kuky sembari menatap wajah suaminya.

Seokjin menundukkan wajahnya dan menatap wajah istrinya yang masih terlihat cantik.

"Untuk segalanya". Lanjut kuky.

Cup

Seokjin mencium kening sang istri dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Jangan berterima kasih, aku melakukannya karena cinta. Karena kalian adalah duniaku, jiwaku, dan semangat hidupku. Kalian segalanya". Ujar Seokjin.

Kuky terharu, dia memeluk tubuh suaminya dengan erat dan menghirup aroma tubuh suaminya yang membuatnya candu.

"Terima kasih. Dan...lakukanlah perawatan wajah agar tidak ada keriputan lagi". Ujar kuky membuat Seokjin terkekeh geli.

"Baiklah, aku akan melakukan perawatan". Ujarnya.

Dan malam ini, keduanya tidur dengan hati yang senang dan bahagia begitupun dengan kedua anaknya. Mereka berdua selalu berantam namun saling menyayangi satu sama lain.



Terima kasihhh...

Dan ada vidio dari culikan di atas, jika kalian minat untuk melihat, silahkan.

Tik Tok;

In syaa Allah, akan ada vidio lainnya juga..

💬❤️

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang