"Kamu cintanya aku"

285 46 3
                                    

"Arrkkkk! Sialan! Sialan! Sialan!!! Kenapa mereka masih hidup?! Mereka selamat rupanya. Baiklah, sekarang permainan belum berakhir rupanya". Geram Shin Hye dengan senyum smirk nya.

Setelah mengetahui bahwa Seokjin masih hidup dan tidak ada kesedihan di wajahnya, berarti istrinya juga masih hidup. Shin Hye kesal dan dia langsung kembali pada kediamannya dan mencak-mencak kesal.

*

"Katakan". Titah Seokjin pada anak buah yang sudah di hadapannya.

"Tuan, tadi malam bertemu dengan seseorang yang ternyata orang itu adalah penjaga cctv rumah sakit Seoul. Dia mengirim vidio kepada kami, dan ini vidionya..". Sembari menyodorkan ponselnya pada Seokjin agar melihat vidionya.

Seokjin melihat vidio yang di setel untuknya, dahinya mengkerut ketika melihat Na-ni dengan seseorang yang mengunakan pakaian serba hitam dan tertutup masker dan kacamata.

"Siapa wanita yang bersama Na-ni "? Tanya Seokjin.

"Maaf tuan, untuk itu kami masih dalam penyelidikan. Penjaga cctv juga tidak mengetahui dia itu siapa, awalnya wanita itu meminta penjaga cctv menolongnya dan dia masuk keruangan cctv itu ketika penjaga itu pergi. Setelah dia kembali, wanita itu sudah tidak ada". Jelasnya.

"Baiklah". Kata Seokjin.

"Maaf tuan, bagaimana dengan wanita satunya. Dia sudah di ruang tahanan, kami harus apakan dia". Tanya sang bawahan sebelum pergi.

"Dia sudah mati". Jawab Seokjin membuat bawahannya saling pandang dengan satunya.

"Istri saya yang sudah mengurusnya". Lanjut Seokjin karena melihat kebingungan dari wajah bawahannya.

"Oya, kalian harus bekerja sama dengan anak buah istri saya. Saya, sudah memberi tahu mereka". Pinta Seokjin lagi.

"Baik tuan". Sahut keduanya lalu pergi setelah pamit pada tuannya.

"Aku yakin, semuanya dialah dalang dari semua yang terjadi. Siapa kau, sialan"!? Geram Seokjin.

Ting

Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselnya, Seokjin segera melihatnya.

Istriku❤️

Yeobo, aku di kantormu, di bawah..

Tanpa membalas pesan dari istrinya, Seokjin langsung pergi untuk menemui istrinya di lantai bawah.

"Nyonya, apa kau ingin bertemu dengan tuan Seokjin"? Tanya sang repsesionis dengan ramah.

"Terima kasih, tapi aku sudah memberi tahunya, aku menunggu di sini". Jawab kuky dengan senyum manisnya.

"Oh, baiklah nyonya. Saya permisi". Pamit sang repsesionis kembali ketempatnya.

Tak lama, kuky melihat suaminya berjalan ke arahnya dengan senyum hangatnya.

"Sayang". Sapa Seokjin dan memeluk tubuh istrinya sebentar.

"Kenapa kemari"? Tanya Seokjin mengajak istrinya untuk keluar perusahaan.

"Kenapa, apa tidak boleh"? Bukannya menjawab, kuky balik bertanya dengan kesal bahkan dia menghentikan langkahnya.

"Bu-bukan, bukan begitu sayang. Tidak papa jika kau datang ke kantor ku, hanya saja, aku tidak mau kau lelah". Jelas Seokjin.

"Kan, aku kesini dengan supir. Jadi tidak lelah". Timpal kuky membela diri.

"Oke, oke, maaf, maaf. Tolong jangan marah lagi ya. Bagaimana jika kita makan siang bersama, terserah di mana". Bujuk Seokjin.

Kuky menatap Seokjin penuh dan tersenyum jahil membuat Seokjin was-was.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang