Setelah pemakaman selesai, tuan Jeon kembali ke rumahnya dengan beberapa pengawalnya.
Tidak banyak pembicaraan, tuan Jeon langsung masuk kedalam kamarnya. Begitupun dengan bawahannya yang langsung sibuk dengan tugas masing-masing.
"Kuky hiks hiks, papa tidak percaya kau meninggalkan papa lebih dulu. Tolong, kembalilah, jangan tinggalkan papa sayang". Lirih tuan Jeon yang sudah tidak bisa menahan air matanya.
Tuan Jeon terus saja meratapi kemalangan putri dan menantunya hingga dia tertidur di atas lantai kamarnya.
*
"Uhuk uhuk uhuk".
"Yeobo".
Kuky mendekati Seokjin yang terbatuk-batuk, karena sebelumnya kondisinya belum pulih.
Seokjin tersadar dan menatap kuky dengan sendu, bagaimana tidak? Sekarang istrinya ini terlihat kucel sekali, wajah yang hitam karena asap, pakaian yang sedikit sobek dan pastinya luka di lengan dan dahinya.
Tes
Setetes air mata keluar dari mata indah Seokjin, kuky yang mengetahui itu segera memeluknya dan mengucapkan jika dirinya baik-baik saja.
"Maafkan aku, jika saja kau tidak membawaku, kau akan selamat dengan baik, tidak ada luka di lengan dan dahimu". Lirih Seokjin didalam dekapan istrinya.
"Tidak! Justru jika kau tidak ada, maka sama saja aku akan mati tak bernyawa. Jika aku adalah nafasmu, maka kau adalah segalanya bagiku. Ku mohon jangan katakan itu lagi, kita harus selalu bersama, apapun yang terjadi. Oke"? Kuky memeluk Seokjin dengan erat.
Flashback on
Kuky membawa Seokjin sekuat tenaga yang dia bisa. Rasanya, ingin sekali Seokjin menyerah agar istrinya ini tidak susah untuk keluar dari kobaran api besar ini.
Namun, melihat istrinya yang begitu semangat agar mereka keluar, membuat dirinya harus bisa keluar dengan selamat.
"Ayok yeobo, sebentar lagi kita sampai". Kata kuky.
"Arrkkk". Ringis kuky ketika kilatan api itu mengenai lengannya.
"Sayang, kau tidak papa"? Tanya Seokjin khawatir dan memeriksa lengan istrinya.
"Ssttt, tidak yeobo, tidak apa. Kajja". Kata kuky.
Lagi-lagi kuky harus meringis ketika dahinya terbentur tembok karena dia tidak melihatnya dan itu di sebabkan oleh asap yang lumayan tebal.
Seokjin dan kuky berhasil keluar dari kobaran api itu.
"Tuan, nyonya".
Keduanya mendongakkan kepalanya ketika ada yang menyapanya.
"Paman Oh". Ucap kuky kepada supir pribadinya.
"Paman, tolong bantu kuky angkat suami kuky". Pinta kuky dan langsung di laksanakan oleh sang supir.
Paman Oh membawa tuan dan nyonya nya kedalam mobil dan pergi dari lokasi.
"Paman, kita ke apartemen saja ya". Titah kuky.
"Baik nyonya".
Dijalan, Seokjin terbangun dan menatap sang istri dengan sendu.
Flashback off
Mobil berhenti di depan gedung apartemen milik Seokjin, apartemen Seokjin ini bentuknya per individu dan milik Seokjin tidak berdempetan dengan apartemen lainnya.
Paman Oh membantu mengangkat Seokjin hingga ke kamarnya.
"Terima kasih paman, tolong jangan beritahukan siapapun". Pinta kuky.
"Baik nyonya". Kata paman Oh.
Ketika hendak pergi, suara Seokjin menghentikan langkah paman Oh.
"Tolong, panggil beberapa bawahanku untuk menemui ku besok pagi, tanpa ada yang tau". Kata Seokjin membuat kuky bingung.
"Baik tuan, jika begitu saya permisi".
Setelah kepergian paman Oh, kuky duduk di hadapan Seokjin tepi ranjangnya.
"Apa yang akan kau lakukan? Kau ini masih sakit yeobo". Omel kuky.
"Tidak ada sayang. Hanya saja aku memikirkan begitu banyak kejadian yang mengganjal dan aku tidak percaya itu hanya kebetulan, pasti ada sesuatu. Yang pertama kematian nenek, kedua mobilku tiba-tiba mengalami blong, dan sekarang, rumah sakit Seoul. Itu adalah rumah sakit besar dengan kualitas yang bagus, tidak mungkin penjaganya teledor, kecuali ada orang dalam yang berniat jahat". Jelas Seokjin, sebenarnya kuky juga merasakan hal yang sama dengan suaminya, namun dia memilih diam karena Seokjin masih sakit.
"Sudah, jangan pikirkan itu dulu. Sekarang kau harus istirahat agar cepat pulih. Apa perlu aku panggilkan dokter untuk mengecek keadaanmu? Tapi...aku rasa harus melakukan itu, tunggu, aku akan membersihkan diriku lalu membersihkan tubuhmu setelahnya aku akan memanggil dokter untuk mengecek kondisimu". Oceh kuky yang kawar-kiwir kesana kemari dan akhirnya masuk kedalam kamar mandi.
"Hufff, kenapa dia begitu cerewet sekali"? Gumamnya namun bibirnya tersenyum simpul.
*
"Bagaimana dokter"? Tanya kuky.
"Sepertinya tuan Seokjin memiliki daya tubuh yang bagus. Hanya saja harus istirahat total agar mempercepat penyembuhannya. Tidak ada yang harus di khawatirkan, nyonya". Jelas sang dokter.
"Terima kasih Dok".
"Sama-sama, saya permisi".
Setelah dokter itu pergi, kuky berjalan mendekati sang suami yang tengah menatapnya juga.
"Mau makan"? Tawar kuky pada suaminya.
"Tidak". Jawab Seokjin.
Kuky duduk dan menatap wajah suaminya yang memiliki beberapa luka, tangannya terulur untuk mengambil cream yang ada di atas nakas.
Kuky mengoleskan cream itu pada luka Seokjin dengan hati-hati.
"Ssttttt". Ringis Seokjin ketika jari telunjuk istrinya menyentuh lukanya.
"Apa sangat sakit"? Tanya kuky.
"Tidak jika sambil menatap wajahmu". Jawab Seokjin sedikit menggoda istrinya.
"Oh, benarkah"? Tanya kuky.
"Benar"! Jawab Seokjin dengan semangat.
Maka sedetik kemudian, kuky mengoleskan cream tanpa hati-hati seperti sebelumnya.
"Arrkk sakit! Sayang, apa yang kau lakukan"? Tangan Seokjin mencegah tangan istrinya yang hendak mengoleskan creamnya lagi.
"Loh, katanya tidak sakit jika melihat wajahku". Jawab sang istri dengan polosnya.
Seokjin melongo mendengar perkataan istrinya itu, mau marah tapi gak bisa karena sayang banget sama istri kecilnya ini.
"Tapi bukan seperti itu sayang....ah sudahlah, tolong lakukan dengan hati-hati". Pinta pada akhirnya.
Seokjin melihat kedua mata istrinya yang sudah berair jadi tidak tega untuk memarahinya apalagi dia juga salah bicara.
Kuky pun melanjutkan kegiatannya mengoleskan cream pada luka di wajah suaminya.
"Selesai". Ucapnya.
"Terima kasih, sekarang sitrirahatlah, sudah larut". Pinta Seokjin.
"Baiklah, kau juga harus tidur, agar besok bisa membeli makanan yang pedas". Ucap kuky lalu tidur di samping Seokjin dengan memeluk pinggang suaminya, karena Seokjin bersender pada dashboard ranjang.
Seokjin menyurai rambut hitam milik istrinya dengan lembut, lalu ikut membaringkan tubuhnya di samping tubuh istrinya dengan nyaman dan memeluknya.
"Good night my soul". Ucapnya sebelum tidur terlelap.
Terima kasih..
Papaiiiiii....
💬❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
Любовные романыSeorang gadis cantik sudah diperistri oleh seorang CEO tampan dan kaya raya di Korea Selatan. Bahkan dia menjadi pengusaha sukses yang ditakuti oleh para musuh. Namun, dia harus menikahi seorang gadis cantik yang masih kuliah. Dia menikahi gadis it...