"Ingin makanan pedas"

347 52 5
                                    

Setelah tiga hari kepergian nenek Kim, kuky benar-benar hanya di rumah saja. Jadwal wisudanya masih bulan depan.

Seokjin akhir-akhir ini di sibukkan dengan pekerjaan kantornya, terkadang dia lembur dan pulang malam.

"Emm, kenapa kuky sangat ingin makan makanan yang pedas ya". Gumamnya dengan lucu.

Dia melihat jam Beker di nakas sebelah kasurnya. Jam 9 malam, namun dia sangat menginginkan makanan pedas.

"Kapan dia akan pulang? Astaga, dia hampir tidak memiliki waktu untukku". Gerutunya.

Kuky mengambil ponselnya dan mendial nomor seseorang.

[Hallo, sayang. Kenapa belum tidur? Aku di perjalanan pulang] Ucap Seokjin.

"Aku ingin makanan pedas. Kenapa kau tidak menawariku tadi? Kau mengomeli ku". Ujar kuky dengan sedih.

[Bu-bukan seperti itu sayang, hah....baiklah maafkan aku. Sekarang kau mau makan apa?] Tanya Seokjin ulang.

"Isshh! Aku sudah bilang tadi yeobo. Aku mau makanan pedas, belikannya ya~". Pintanya manja.

[Baiklah, tapi jangan terlalu banyak, oke] Peringat Seokjin.

"Oke, yeobo...terima kasih". Ucap kuky manis.

Pip

Kuky mematikan sepihak sambungan teleponnya dan tersenyum manis.

Seokjin menepikan mobilnya di penjual kaki lima dan membeli makanan sesuai dengan yang di minta istrinya.

Setelah membelinya, Seokjin kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal.

"Hah! Apa yang terjadi, kenapa remnya blong"?! Gumamnya panik.

Seokjin terus berusaha untuk mengerem namun tidak bisa, kedua matanya melotot ketika melihat seorang pejalan kaki di depan mobilnya.

Tin

Tin

Tin

Orang itu tidak dengar, membuat Seokjin semakin kesal.

"Tidak ada cara lain". Gumamnya.

Seokjin membanting setir ke kanan sehingga menabrak pohon besar di pinggir jalan. Jalanan yang di lewati sudah keluar dari jalan raya.

Orang-orang yang lewat langsung menghampirinya dan melihat ke adaan Seokjin.

"Ayok cepat, keluarkan tubuhnya".

Tubuh Seokjin berusaha di keluarkan oleh orang-orang yang membantunya langsung membawanya ke rumah sakit.

Seseorang tersenyum licik ketika semua orang panik dengan ke adaan Seokjin yang sekarat. Dia adalah orang pejalan yang membuat Seokjin banting setir.

"Itu salahmu Seokjin, cintaku berubah menjadi benci. Kalian harus mati di tanganku"! Gumamnya penuh penekanan.

Sedangkan di rumah, kuky menunggu di ruang tamu dengan senyum manisnya. Membayangkan dirinya makan makanan pedas.

Dretttt

Suara ponselnya membuat lamunannya buyar seketika.

"Huh, siapa yang menelfon? Menganggu saja orang sedang senang". Gerutunya namun tangan mungilnya tetap mengambilnya.

Dahinya mengkerut ketika melihat nama rumah sakit Seoul tertera di ponselnya. Kuky pun langsung menjawab panggilan tersebut.

"Hallo". Sapa kuky pada orang di sebrang sana.

[Maaf ini dari pihak rumah sakit Seoul memberitahukan jika tuan Seokjin mengalami kecelakaan parah. Dokter sedang menanganinya]

Bruk

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang