"Sayang"

337 50 3
                                    

"Bagaimana dok"? Tanya Seokjin.

Sekarang, dirinya sedang berada di ruangan dokter Lee.

"Untuk rahim nyonya Kim sendiri sudah bersih dan bisa untuk di buahi. Untuk keadaannya sudah membaik, hanya saja nyonya Kim masih dalam keadaan adaan syoknya. Dan tuan Kim bisa melihat sendiri keadaan nyonya Kim". Jelas dokter Lee.

"Bagaimana cara menyembuhkannya"? Tanya Seokjin setelah menghela nafas beratnya.

"Untuk menyembuhkannya, dengan cara mendapatkan perhatian orang-orang terdekatnya. Dan menghiburnya, usahakan pikirannya tidak kepada bayinya. Bisa juga dengan cara mengandung bayi lagi, biasanya cara itu yang paling ampuh dan cepat". Jawab dokter Lee.

Seokjin sedikit termenung dengan perkataan dokter Lee dengan cara yang terakhir. Apa iya dia harus melakukan itu di saat keadaan istrinya sedang tidak baik-baik saja? Pikirnya.

"Jika tuan Seokjin mengkhawatirkan keadaan nyonya Kim, maka jangan di lakukan dulu, tuan bisa melakukan yang pertama, yaitu memberinya perhatian banyak dan mengalihkan pikirannya pada bayinya". Ujar dokter Lee karena melihat wajah Seokjin yang gelisah.

"Baik dok, terima kasih. Jika begitu, saya permisi". Pamit Seokjin pada dokter Lee.

Seokjin melangkahkan kakinya menuju ruangan sang istri. Di bukanya pintu tersebut dan dia melihat tuan Jack sedang duduk di kursi samping beadrest istrinya.

"Seokjin".

Tuan Jack menghampiri Seokjin yang terlihat begitu menyedihkan. Tuan Jack langsung terbang ke Korea ketika Seokjin mengabarinya, jika kuky mengandung dan bayi mereka keguguran.

"Papi". Lirih Seokjin.

Tuan Jack langsung memeluk tubuh Seokjin dan mengusap punggung lebar itu. Dan memberikan kata-kata penenang.

"Semuanya akan baik-baik saja, ini adalah ujian rumah tangga kalian. Jangan terlarut dalam bersedih Seokjin". Ujar tuan Jack.

Seokjin semakin menumpahkan air matanya didalam pelukan tuan Jack. Dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, dia hanya punya kuky dan tuan Jack, mertuanya.

"Eumgg".

Lengguhan terdengar di telinga keduanya, membuat keduanya langsung mendekati beadrest.

"Kuky, sayang". Panggil Seokjin lembut dengan menggenggam tangan istrinya.

Perlahan kuky membuka kedua matanya, hal pertama yang dia lihat adalah suaminya, lalu papi nya.

"Ba-bayiku". Lirihnya dan itu membuat Seokjin semakin sedih.

"Aku mau bayiku hiks...bayiku". Lanjutnya lagi.

Seokjin menggenggam erat tangan istrinya lalu memeluknya. Memberikan kekuatan kepada sang istri agar tenang.

"Sayang, jangan seperti itu. Aku sedih melihatnya, kita masih bisa memiliki bayi lagi. Dokter mengatakan jika rahimmu tidak apa-apa". Ujar Seokjin mencoba menenangkannya.

"Be-benarkah"? Tanya kuky memastikan perkataan Seokjin.

Seokjin melepaskan pelukannya dan menatap wajah istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Benar sayang. Kita masih bisa memiliki bayi lagi". Jawab Seokjin dengan penuh keyakinan.

Kuky tidak bisa berkata-kata lagi, dia langsung memeluk suaminya. Dia beruntung memiliki Seokjin sebagai suaminya, Seokjin tidak pernah meninggalkannya.

Tuan Jack merasa lega karena perhatian putrinya bisa teralihkan sedikit demi sedikit.

"Aigo...apa putri papi tidak merindukan orang tua ini"? Tuan Jack bersuara agar suasana tidak semakin mellow.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang