"Aku tidak mau menjadi janda"

342 51 1
                                    

Akhir pekan adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, begitupun dengan Seokjin dan kuky. Namun, pagi ini Seokjin terbangun dan mendapati istri kecilnya sudah tidak ada di kasur.

"Emm kemana dia"? Gumamnya.

Seokjin pun beranjak dan menuju kamar mandi, dia mandi dan berpakaian setelahnya dia turun ke bawah.

Seulas senyuman terukir di bibir Seokjin, dia melihat istri kecilnya sedang duduk di sofa dan menonton TV.

"Kenapa bangun sepagi ini? Kan akhir pekan"? Tanya Seokjin dan duduk di samping istrinya.

"Tidak apa, tadi kuky hanya ingin makan ini". Tunjuknya pada Seokjin.

"Buah apa ini"? Tanya Seokjin.

"Mangga". Jawab kuky.

"APA?! Kuky, ini masih pagi kenapa makan buah yang masam-masam sayang, apa kau sudah makan"? Tanya Seokjin seperti sedang mengomeli anaknya.

Kuky cemberut dan menggeleng pelan yang artinya belum.

"Astaga! Lalu kenapa makan mangga sayang, ini masih pagi dan kau belum makan. Ck ck bagaimana jika kau sakit perut hah? Dan-".

"Huwaaaa jahat! Kau jahat! Aku hanya ingin makan mangga saja, kenapa kau marah-marah". Tangisan kuky memotong Omelan Seokjin.

Seokjin kelabakan karena istrinya menangis, rupanya istrinya ini tidak paham juga dengan apa yang dikatakannya.

"Kuky, sayang, sudah-sudah. Okeh baiklah, aku minta maaf, susahnya jangan menangis lagi, oke". Pinta Seokjin namun kuky masih menangis.

"Sayang jangan menangis ya, bagaimana jika mengunjungi nenek nanti siang"? Tawar Seokjin.

Seketika tangisan kuky terhenti dan menatap wajah suaminya.

"Ya tuhan, kenapa kau sangat mengemaskan sayang? Kenapa Hem"? Puji Seokjin dengan kegemasan istrinya.

"Kau baru tau ya kalau aku memang mengemaskan dan imut seperti ini". Dengan percaya dirinya kuky berkata dan berayego di depan Seokjin.

Seokjin mematung sembari memegang dadanya, dan terjatuh di atas sofa.

"Hah? Kau kenapa? Ye-yeobo"? Tanya kuky dan Seokjin semakin membeku mendengar panggilan dari istrinya.

"Apa kau sakit jantung? Apa sebentar lagi kau akan mati? Huwaaa jangan mati, aku tidak mau menjadi janda". Celoteh kuky sembari menempelkan telinganya di dada Seokjin.

Setelah cukup lama, Seokjin pun tersadar dan mengusap rambut kuky dengan lembut.

"Tidak akan". Kata Seokjin dengan lembut.

Kuky mendongakkan kepalanya agar dapat melihat wajah suaminya.

"Janji".

"Janji".

Berita pagi

Keduanya menatap TV yang sedang menayangkan sebuah berita pagi.

Mengenaskan, seorang wanita muda dengan inisial R, di temukan meninggal dalam keadaan tubuhnya yang terkoyak. Mayat wanita muda ini di temukan di pinggir jalan Raya. Semua orang berasumsi jika wanita ini di rampok lalu di bunuhnya.

"Ya ampun, tragis sekali hidupnya". Gumam kuky merasakan ngeri sendiri.

Seokjin melihat ke arah istrinya dengan wajah yang khawatir.

"Aku jadi khawatir denganmu". Celetuk Seokjin.

Kuky menengokkan kepalanya dan menatap Seokjin dengan dahi yang berkerut.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang