"Gadis kecil"

319 44 1
                                    

Setelah proses pemakaman nenek Kim, Seokjin memanggil Na-ni ke rumah mereka.

Seokjin menatap wanita itu dengan tajam, sedangkan kuky duduk disampingnya dan di peluknya.

"Katakan". Titah Seokjin.

Dengan takut-takut, Na-ni memberanikan dirinya menatap Seokjin.

"Ma-maaf tuan, ketika hari itu, saya tidak ke ruangan nenek Kim karena di sana sudah ada nona kuky. Jadi saya tidak mengunjungi nenek Kim". Jelas Na-ni dengan rasa takutnya.

Seokjin masih tidak percaya, kenapa tidak mengecek cctv saja? Seokjin sudah mengeceknya namun sang pelaku menghapus bahkan merusak cctv yang ada di sekitar ruangan nenek Kim.

"Sungguh tuan, saya tidak berbohong. Saya tidak tau jika nenek Kim di racuni oleh seseorang. Atau mungkin, itu ulah nona kuky sendiri tuan". Kata Na-ni dengan menundukkan kepalanya.

Mendengar namanya disebut, kuky langsung menatap bahkan berdiri di hadapan Na-ni.

"Kau menuduhku meracuni nenek Kim? Untuk apa aku meracuni nenek Kim, hah"?! Kata kuky tak terima di tuduh.

Na-ni menatap kuky dengan berani dan tegas.

"Bisa saja nona, mungkin kau menginginkan hartanya. Atau mungkin kau menerima perjodohan dengan tuan Seokjin karena ingin mengambil hartanya dan kau bersekongkol dengan papamu"! Cerca Na-ni di hadapan Seokjin.

"Jaga bicaramu! Untuk apa aku menginginkan harta keluarga Kim, aku tidak membutuhkannya"! Kata kuky.

"Benarkah, lalu kenapa papamu menyetujui tuan Kim menikahi mu tanpa berfikir dulu. Bukankah saat itu perusahaan papa mu dalam keadaan di ujung kebangkrutan"? Ledek Na-ni.

"Kau! Kau sudah membuat kesabaran ku habis! Bersiaplah kau akan menerima akibatnya"! Geram kuky pada Na-ni.

"Aku akan menunggu". Tantang Na-ni.

Sedangkan Seokjin hanya diam saja mendengar ocehan keduanya. Tidak ada niatan untuk menenangkan keduanya.

"Bagaimana tuan Seokjin? Kau masih percaya dengan wanita ini"? Tanya Na-ni yang berani.

"Punya keberanian darimana kau menuduh istriku"? Tanya Seokjin dingin.

"Bahkan, derajatmu dengannya saja tidak seimbang". Lanjut Seokjin.

Na-ni yang di rendahkan oleh Seokjin dengan menyinggung keadaan sosialnya itu menjadi geram.

"Tuan, saya memang bukan orang kaya tapi saya memiliki hati yang baik bukan seperti dia"! Tunjuknya pada wajah kuky tepat.

"Ck, punya hati yang baik. Darimana sisi baikmu hah? Kau menuduh istriku jika dia yang membunuh nenek. Kau dengan terang-terangan menggodaku di hadapan istriku, walaupun kau menggodaku sampai kau membuka bajumu pun, aku tidak akan tertarik padamu"! Ucap Seokjin dengan keras.

Na-ni menjadi sangat kesal pada Seokjin, karena pria itu tidak mencurigai kuky.

"Benar! Aku memang mencintaimu tuan! Bahkan aku selalu memperhatikanmu! Namun, kau tidak pernah melihatku sedikit pun, kenapa? Aku sudah menjaga nenek Kim dengan baik selama ini, aku berharap kau akan memilihku untuk kau jadikan istri walaupun karena terpaksa. Kenapa? Aku juga cantik dan seksi"! Kata Na-ni mengungkapkan perasaannya pada Seokjin.

"Hahaha menikahi mu, mimpi! Coba kau perhatikan wajah istri ku! Perhatikan"! Bentak Seokjin.

Na-ni memperhatikan wajah kuky yang hanya memasang wajah datarnya.

"Kau sudah lihat! Lihatlah wajahnya yang kecil, cantik, bulu mata yang lentik, mata yang seperti galaksi, bibir yang tipis, kulit yang putih, dan itu sangat imut sekali. Matanya yang seperti rusa, dengan gigi kelincinya yang menambah ke imutan nya". Ujar Seokjin menjelaskan kecantikan istrinya.

Tidak dapat di pungkiri jika kuky memanglah cantik dan imut, sangat imut dari segi manapun.

"Bagaimana"? Tanya Seokjin dengan tatapan tajamnya.

Na-ni tidak bisa menjawab pertanyaan dari Seokjin, dia hanya diam saja.

"Sekarang, kembali ke awal. Apa kau yang meracuni nenek"?! Lanjutnya.

"Tidak"! Jawab Na-ni tegas.

"Tapi aku tidak yakin". Kata Seokjin.

Na-ni memincingkan sebelah alisnya dengan perkataan Seokjin.

"Aku mengatakan yang sejujurnya". Kata Na-ni.

Seketika, wajah Na-ni menjadi panik ketika 2 orang besar berjalan mendekati ke arahnya.

"Seret dia". Titah Seokjin.

Keduanya menurut dan menyeret Na-ni untuk di bawa ke tempat yang sudah di perintahkan oleh Seokjin.

"Tidak! Lepaskan aku! Aku tidak bersalah! Seokjin, lepaskan aku"!!! Teriak Na-ni yang semakin jauh dari hadapan Seokjin dan kuky.

Sepeninggalan Na-ni, Seokjin mendekati istrinya dan di bawanya kedalam pelukannya.

"Hiks hiks apa kau percaya dengan apa yang dikatakannya"? Isak kuky.

"Tidak, akulah yang memaksa papa mu untuk menikahkan dirimu denganku". Kata Seokjin dengan mengusap punggung kuky dengan lembut.

Kuky semakin erat memeluk tubuh Seokjin dan menghirup aroma tubuh suaminya itu.

"Kau harus istirahat". Kata Seokjin dan di setujui oleh kuky.

*

"Aarrkkkggg sialan! Wanita itu, kenapa dia bodoh sekali"! Geram Shin Hye.

Flashback on

Na-ni keluar dari ruangan nenek Kim dengan kesal karena kuky mempermalukannya.

Namun, dia di kejutkan oleh ke hadiran seseorang yang mengunakan serba hitam.

"Si-siapa kau"? Tanya dengan takut.

"Jangan takut, aku tau kau benci dengan wanita yang di dalam kan". Tebaknya.

"Bagaimana kau tau"? Tanya Na-ni penasaran.

"Itu tidak penting. Bagaimana jika menyingkirkannya bersama"? Tawarnya.

"Tunggu, kau siapa dan kenapa kau mau menyingkirkannya juga"? Tanya Na-ni.

Wanita di hadapannya membuka tudung yang menutupi kepalanya dan wajahnya.

"Aku Shin Hye, aku juga benci dengan wanita itu. Dia sudah mengambil sesuatu dari ku". Ucapnya.

"Apa yang akan kita lakukan untuknya"? Tanya Na-ni.

Shin Hye mendekati Na-ni dan membisikan sesuatu yang membuat wanita itu terkejut.

"Tapi-".

"Bukankah waktunya sudah dekat? Kita hanya membantunya saja. Bagaimana"?

Na-ni sedikit berfikir dan menimbangnya.

"Baiklah". Setujunya.

Hingga, saat di mana nenek Kim mengalami kejang-kejang dan kuky keluar dari ruangan untuk memanggil dokter. Saat itulah, Na-ni masuk dan menyuntikkan sesuatu kepada nenek Kim.

Dan seketika nenek Kim sudah tidak bernyawa dan mengeluarkan busa di mulutnya. Sebelum Na-ni membersihkan busanya, dokter dan kuky masuk dan dia bersembunyi di balik pintu dan keluar setelah keadaannya aman.

Flashback off

"Seharusnya aku mengerjakannya sendiri, dia sangat bodoh"! Teriak Shin Hye.

"Lihat saja kau Seokjin! Jika aku tidak bisa memilikimu, maka tidak dengan yang lainnya"! Ucapnya dengan smirk devil nya.

"Tunggu kematianmu.....gadis kecil". Lanjutnya.



Terima kasih.
Papaiiiiii....
💬❤️

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang