"Baby Seno"

329 45 4
                                    

Seokjin berlarian di lorong rumah sakit, tujuannya sekarang adalah ruang persalinan. Pagi tadi, Seokjin izin kepada istrinya untuk kekantor sekedar untuk mengecek saja. Tiba-tiba saja ponselnya berdering ketika baru 10 menit sampai di kantornya.

Seseorang memberitahukan jika istrinya akan melahirkan. Seokjin segera meninggalkan pekerjaannya dan melaju membawa kendaraannya dengan kencang kerumah sakit.

Di sinilah dia, melihat seorang wanita paruh baya namun masih terlihat masih cantik dengan pakaian sederhananya.

"Ahjuma". Panggil Seokjin.

Yang di panggil langsung berdiri dan menghampiri Seokjin yang berlari-lari menujunya.

"Bagaimana"? Tanya Seokjin.

"Masih dalam proses, tuan". Jawab sang ahjuma.

Seokjin menetralkan nafasnya dan menatap sang ahjuma yang sudah membawa istrinya kerumah sakit.

"Terima kasih, sudah membawa istriku ke rumah sakit". Ujar Seokjin dengan tulus.

"Ah tak apa tuan, kebetulan tadi saya lewat dan melihat nyonya sedang kesakitan di depan gerbang. Mungkin sedang jalan pagi ". Kata ahjuma.

Seokjin hanya mengangguk dan menyuruh sang ahjuma untuk duduk kembali, sedangkan dirinya berdiri dan mondar-mandir melihat ruang persalinan.

30 menit sudah Seokjin menunggu dan di telah memberi tahukan kepada mertuanya jika istrinya akan melahirkan, namun sang mertua tidak bisa langsung datang karena masih di luar negeri.

Oweekkk

Oweekkk

Suara tangis bayi sampai di depan ruangan, Seokjin terpaku sejenak mendengar tangisan bayi. Jantungnya berdebar kencang karena terharu dan bahagia.

"Aku menjadi ayah". Lirihnya bahagia.

Sang ahjuma mendekatinya dan menepuk pundak Seokjin pelan.

"Selamat tuan, pasti bayinya sangat lucu". Ujar sang ahjuma.

"Ahjuma, tolong jangan panggil tuan, panggil sana Seokjin. Ahjuma sudah menolong istriku, dan ahjuma juga bukan pegawai ku". Ujar Seokjin.

"Baiklah, Seokjin".

Pintu ruangan terbuka, seorang suster keluar sembari membawa sesosok bayi mungil yang terlelap.

"Tuan, selamat bayi anda laki-laki. Dan dia sangat tampan sekali". Ujar sang perawat sembari menyerahkan bayi mungil itu kepada ayahnya.

Ya, Seokjin dan kuky sepakat untuk mengubah panggilan anaknya, dari Daddy dan mama menjadi ayah dan ibu.

Seokjin menerima bayi mungil itu dengan hati-hati, dia tidak mau menyakitinya. Seokjin terharu melihat anak pertamanya yang begitu tampan dan cantik.

Kemudian seorang dokter wanita keluar dengan senyum manisnya.

"Bagaimana keadaan istri saya Dok"? Tanya Seokjin.

"Nyonya Kim baik-baik saja. Anda bisa mengunjunginya jika sudah di pindahkan keruang rawat". Ujar sang dokter.

"Baiklah, terima kasih Dok".

Dokter dan suster pun pamit untuk pergi meninggalkan dua orang dewasa dan seorang bayi laki-laki.

*

Seokjin menatap istrinya yang begitu bahagia mengendong sang putra yang tengah menatap ibunya. Seokjin sudah meminta agar ahjuma tadi kembali kerumahnya dan istirahat.

"Kau sangat tampan sekali sayang, dan....begitu mirip dengan ayahmu. Kenapa tidak ada yang mirip dengan ku". Gumam kuky yang masih di dengar oleh Seokjin.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang