"You my universe"

269 42 6
                                    

Seokjin berjalan sedikit berlari kearah sang istri. Seokjin langsung memeluk istrinya dan mengusapnya lembut.

"Kenapa di tangga sayang? Apa semuanya baik-baik saja"? Tanya Seokjin dengan penuh kekhawatirannya.

Kuky mendongakkan kepalanya, menatap wajah suaminya. Air matanya merembes keluar tanpa harus di suruh.

Seokjin mengusap air mata istrinya dengan lembut dan sayang.

"Ada apa em"? Tanya Seokjin yang sekarang sudah duduk disamping istrinya.

"Bayiku hiks...hiks....aku...aku mendengar tangisannya tadi hiks...hiks...dia...dia ingin menyusu hiks...hiks". Ujarnya dengan tangisan pilunya.

Bagaikan tertusuk sembilu, Seokjin memeluk istrinya dengan erat. Rasanya dia tidak berdaya dengan keadaan istrinya saat ini. Dia merasakan hatinya begitu sakit dan perih ketika istrinya mengatakan 'bayiku' dengan pilu.

"Jangan bersedih. Anak kita sudah tenang di surga, kita harus bahagia untuknya. Apa kau mau anak kita bersedih melihat mamanya selalu menangis dan bersedih karenanya"? Tanya Seokjin memberikan pengertian.

"Tidak". Jawabnya lirih.

"Nah, jadi, jangan bersedih lagi. Kita harus hidup seperti biasanya dan mengikhlaskan anak kita. Tapi, bukan berarti kita akan melupakannya, hanya saja, kita harus bisa menjaga hati kita agar tidak selalu terpuruk terus-menerus, paham"? Tanya Seokjin.

"Paham". Jawab kuky.

Seokjin melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah istrinya yang sedih.

"Sekarang, kita istirahat ya, sudah malam".

"Em". Angguk kuky.

Seokjin membantu kuky berdiri, namun matanya tak sengaja melihat melihat paha mulus istrinya yang tersingkap rok panjangnya. Sungguh, jika saja istrinya tidak dalam keadaan bersedih, maka sekarang dia sudah melakukan hal yang paling dia sukai dengan istrinya.

Seokjin memejamkan kedua matanya untuk menahan keinginannya terhadap istrinya. Dia tidak mau melakukannya dengan kondisi istrinya yang seperti ini.

"Yeobo, kau kenapa"? Tanya kuky heran melihat suaminya memejamkan kedua matanya.

Seokjin membuka kedua matanya dan berusaha agar tidak melihat paha istrinya.

"Tidak apa. Sayang, bisa kau turunkan rok yang menyingkap di pahamu"? Pinta Seokjin.

Kuky mengerutkan keningnya, kemudian dia melihat pahanya.

"Kau saja". Ujarnya enteng.

Seokjin mendelikan matanya, apakah istrinya tidak tau, jika dirinya sedang berusaha menahan kejolak di hatinya.

"Ke-kenapa aku"? Gugup Seokjin.

"Kau kan suamiku yeobo, apa salahnya dengan itu? Aku terlalu malas untuk mengerakkan tanganku". Ujarnya.

"Baiklah". Pasrah Seokjin.

Seokjin pun mengulurkan tangan kanannya untuk menutupi paha mulus istrinya dengan roknya.

"Sssttt".

Seokjin menegang mendengar suara itu dari mulut istrinya. Jarinya tak sengaja menyentuh pahanya. Seokjin langsung menarik tangannya. Seokjin menatap sang istri yang tengah menatapnya.

"Apa kau ingin melakukannya"? Tanya kuky lembut membuat Seokjin terkejut dengan pertanyaannya.

"Ti-tidak". Tolak Seokjin.

Kuky membingkai wajah Seokjin dengan tangan kirinya. Mengusapnya dengan lembut dengan senyum manisnya.

"Jangan menahan diri yeobo. Aku tidak apa, aku baik-baik saja, percayalah". Ujar kuky meyakinkan suaminya.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang