"Aku rindu"

491 59 3
                                    

Satu jam sudah Seokjin menemani istrinya belanja, dan itu membuatnya lelah. Dan sekarang keduanya sudah berada diruangan nenek Kim yang terlihat antusias sekali menyambut kedatangan menantunya.

"Nenek". Sapa kuky dengan senangnya.

Nenek Kim langsung memeluk kuky dengan bahagianya dan itu disaksikan oleh Na-ni, selaku penjaganya.

"Nenek apa kabar"? Tanya kuky setelah melepaskan pelukannya.

"Seperti yang kau lihat sayang, bagaimana denganmu"? Tanya nenek Kim.

"Aku baik nenek". Kata kuky.

"Ck, apa kalian tidak melihatku"? Tanya Seokjin dengan kesal karena merasa tidak dianggap.

"Ada suara tapi tidak ada wujud, mengerikan sekali kuky". Canda nenek Kim membuat kuky tertawa namun Seokjin merasa kesal.

Na-ni sedikit terkejut melihat Seokjin yang sedikit merajuk, masalahnya dia tidak pernah melihat Seokjin seperti itu.

Seokjin menatap Na-ni dengan dingin sehingga wanita itu menundukkan kepalanya.

"Kau, pergilah". Kata Seokjin.

Na-ni mengangkat kepalanya.

"Saya tuan"? Tanyanya sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Menurutmu"?

"Baik tuan, maaf". Kata Na-ni lalu keluar.

Kuky dan nenek Kim melihat Seokjin yang sudah memasang wajah masamnya.

"Kau kenapa"? Tanya nenek Kim.

"Aku tidak suka dengannya". Jujur Seokjin.

"Kenapa"? Bukan nenek Kim, namun kuky yang bertanya.

"Hanya tidak suka saja". Kata Seokjin lalu mendudukkan tubuhnya di sofa ruang rawat nenek Kim.

Seokjin sibuk dengan ponselnya namun sesekali dia melirik pada istrinya.

"Nenek harus sembuh ya, nenek harus temani kuky dirumah, kuky sendirian". Celoteh kuky.

Nenek Kim menggenggam tangan kuky dan tersenyum manis.

"Kuky, maukah berjanji pada nenek"? Tanyanya.

"Janji apa nek"? Tanya kuky.

"Berjanji dulu". Pinta nenek Kim.

"Baiklah, kuky berjanji". Kata kuky.

"Tolong, apapun yang terjadi dimasa depan, jangan pernah tinggalkan cucuk nakal nenek ya". Pinta sang nenek Kim.

Antara heran dan mau ketawa itulah yang dirasakan oleh kuky.

"Memangnya kenapa nek"? Tanya kuky sembari melirik suaminya yang sudah memejamkan kedua matanya.

"Nenek tidak bisa mengatakannya sekarang, suatu saat kamu akan tau". Kata nenek Kim.

"Ahh nenek tidak asik, masa main rahasia-rahasia dengan kuky". Cemberutnya dengan lucu.

Nenek Kim gemas melihat bibir kuky yang cemberut, seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Kenapa kau sangat lucu sekali sayang"? Gemas nenek Kim sembari menyubit pipi kuky.

"Emm, nenek. Kuky sayang nenek". Kata kuky memeluk nenek Kim.

"Nenek juga sayang kuky". Balas nenek Kim.

"Dengan cucuk nenek"? Tanya kuky.

"Dia cucuk yang nakal, nenek tidak suka". Kata nenek Kim, bercanda.

"Hihihi, iya nek, dia suka sekali marah-marah sama kuky ". Bohongnya.

"Yang benar saja, menantu nenek yang cantik ini dimarahi terus oleh cucuk nakal itu". Kata nenek Kim tidak terima.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang