Salah Hari

344 0 0
                                    

Pagi ini pukul kosong enam tiga puluh Claudia terlambat bangun dan tentunya tentunya dia kesiangan.

Buru-buru Claudia bangun dari tempat tidurnya dan pergi menuju kamar mandi, Claudia hanya membersihkan muka dan sikat gigi baginya untuk mandi akan membuatnya semakin terlambat masuk sekolah

Setelah beres dan memakai banyak minyak wangi ditubuhnya Claudia buru-buru turun tangga di ruang tv terlihat kedua orang tua Claudia menatap bingung anaknya yang lari menuju pintu keluar.

"Ehh dek mau kemana?!" Tanya Mario kakak Claudia yang keluar dari arah dapur

"Sekolah udah telat nih!!!"

Claudia terus lari menuju gerbang rumah tanpa memperdulikan panggilan Mario, hingga terdengar teriakan terakhir dari mulut Mario mampu menghentikan langkah Claudia.

"Dek!! Ini hari minggu ngapain sekolah dah?!"

"What!!! Jadi ini hari" ucap Claudia dalam hati

"Serius lo kak?" Tanya Claudia seraya menolehkan kepala untuk menatap Mario.

"Iya! Coba liat noh tanggalan di hp!"

Claudia pun menuruti ucapan Mario, Dia menyalakan layar ponselnya lalu mengecek tanggalan dan bener saja dilayar tertulis bahwa hari ini adalah hari minggu.

Claudia merasa dirinya bodoh karena terus mengingat bahwa dirinya sekolah itu full dari senin hingga minggu tidak ada liburnya, kini Claudia mendekati Mario seraya menunjukan giginya.

"Dasar kamu tuh, udah kelas 12 kelakuan masih kaya anak sd"

Bukannya marah Mario malah ngerangkul Claudia seraya menuntunnya masuk dalam rumah menuju ke ruang tv dimana orang tua Claudia berada, dilihatnya kini orang tua Claudia sedang terkekeh geli melihat keadaan Claudia yang berantakan.

"Kamu tidak mandi ya? Minyak wanginya dituang semua hahahah"

Mendengar ucapan Mario sontak membuat Claudia langsung melepaskan rangkulannya dan lari menuju kamar, buru-buru Claudia menatap kearah kaca.

Claudia syok melihat dirinya sendiri dikaca, dirinya terlihat hampir seperti anak punk. Lihat saja penampilannya dari bawah hingga atas, Claudia memakai sepatu yang berwarna sama namun kaos kaki yang beda warna lalu baju seragam sekolah dengan kancing yang tidak beraturan bahkan tas yang dibawanya adalah tas yang biasa dia pakai untuk pergi ke mall dan terakhir rambut gw acak-acakan.

Dengan penampilan seperti ini siapa yang tidak tertawa. Kini Claudia memilih melepaskan seluruh baju yang melekat ditubuhnya hingga telanjang bulat, Claudia berjalan menuju belakang pintu lalu mengambil handuknya dan menuju kamar mandi.

Setelah sepuluh menit mandi kini Claudia turun untuk bergabung bersama kakak dan kedua orang tuanya.

Claudia adalah anak kedua, kakaknya bernama Mario Derantra lalu papanya bernama Wiran Derantra dan yang terakhir mamanya bernama Mira Derantra.

"Sayang habis selesai makan kamu anterin kue-kue yang mama buat ini ke tempatnya si Ben ya, mama kemarin kesana tapi malah kelupaan bawa kue ini" pintah Mira

Claudia terdiam sesaat jantungnya berdetak kencang, mendapat perintah dari mamanya.

Claudia akhirnya tak menjawab ucapan Mira melainkam hanya menganggukan kepalanya, Mira tersenyum dirinya tau bahwa sang anak menyukai Ben sejak lama.

Selesai makan, kini Claudia telah berada dirumah Ben bertemu dengan ibunya Ben.

"Aduhh jadi ngerepotin nih, bilang makasih ya sayang sama mama kamu"

"Iya bunda"

Jika diingat keluarga Claudia dan keluarga Ben sudah sangat deket sejak Claudia kecil karena dari kecil hingga besar mereka adalah tetangga, maka dari itu Claudia manggil ibunya Ben dengan sebutan bunda sedangkan papanya dengan sebutan ayah.

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang