Mantan murid dan guru

30 0 0
                                    

Kevin tiba dikantor Sean hari ini pertemuan pertamanya setalah hampir setahun tidak jadi murid Sean lagi.

Tujuan Kevin datang ke kantor Sean ingin bekerja sama antar dua perusahaan yang terus menjadi rival, Kevin tak ingin seperti keturunan keluarganya dahulu yang mempermasalahkan kerja sama dengan keluarga besar Hartono.

"Selamat pagi" sapa Kevin saat membuka pintu ruangan Sean. Kevin bisa santai masuk ke ruangan Sean karena memang perusahaannya yang di London belum sebesar di Indonesia berbanding terbalik dengan perusahaannya.

"Pagi, bagaimana perjalananmu Vin?" Sean bangun dari duduknya menyambut kedatangan Kevin dengan pelukan.

"Melelahkan tapi aku bahagia"

"Hahaha, sudah sarapan wahai muridku?" Goda Sean yang dibalas tinjuan oleh Kevin.

"Sudah bapak guruku tercinta"

"Gak nyangka muridku sepintar ini"

"Terimakasih memang inilah aku"

"Ck kepedean"

Baik Sean mau pun Kevin kini duduk disofa besar milik Sean.

"Bang lo taukan tujuan gue dateng kesini apa?"

Sean memberikan segelas air mineral dan cemilan pada Kevin yang tersedia dibawa meja dekat sofa besar miliknya.

"Bisniskan?"

"Bukan soal itu aja bang"

Sean mengerutkan keningnya lalu menatap kearah Kevin bingung.

Kevin mengambil map coklat di mejanya lalu memberikannya pada Sean.

"Apa ini?"

"Rahasia besar yang lo gak tau selama ini"

Sean langsung membuka dan membaca surat yang tertera didalam map tak hanya itu foto-foto kejahatan juga terlihat disana.

"Gue gak tau tujuan dia apa tapi lo pasti sangat syok"

Sean terdiam tangan mengepal kuat saat membaca semua surat yang dia baca. Sean tak menyangka orang yang sangat dipercayainya ternyata berbuat sejauh ini.

**

Revan menghentikan mobilnya disebuah club milik rekan kerja Mario, hari ini dirinya menggantikan Mario untuk bertemu dengan klien.

Ini kali pertama Revan mendatangi sebuah club hari masih menunjukan pukul empat sore tapi yang Revan liat disekelilingnya adalah para pemuda dan pemudi yang sedang asik bercumbu bahkan dengan gilanya ada yang terang-terangan melakukan hubungan badan.

Tatapan Revan hanya fokus mencari klien yang Mario kirim fotonya lewat chat aplikasi hijau.

"Permisi mas, dimana ruangan VIP satu?"

Karena tak menemukan kliennya Revan memilih bertanya pada salah satu penjaga.

"Apa anda bapak Revan?"

"Ya saya"

"Mari saya antar anda sudah ditunggu sejak tadi"

Revan menganggukan kepalanya lalu mengikuti penjaga tersebut. Ruangan yang terlihay seperti kamar hotel bintang lima itu menyambut kedatangan Revan.

Saat pintu terbuka hal yang pertama Revan liat adalah kliennya yang sedang bercinta dengan seorang wanita.

Revan menatap jijik pada kliennya tapi kliennya terlihat biasa saja.

"Oh bapak Revan hhh masuklah"

Revan ingin menolak tapi karena mengingat bahwa kliennya adalah penyumbang terbesar diperusahaan milik Mario mau tak mau Revan masuk kedalam.

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang