Dua jam lamanya Revan terus merasa khawatir, dirinya takut jadi tersangka jika wanita itu meninggal dunia.
Dering telpon di handphone Revan pun berbunyi tertara nama Mario disana, Revan menghela nafasnya lalu menggangkat panggilan tersebut.
"Halo.."
"Halo, dimana Van? Kok di apartemen gak ada?"
"Dirumah sakit bang"
"Lo sakit ?"
"Gak, habis nolongin orang kena begal dipinggir jalan bang"
Diseberang telpon Mario terdiam mendengar ucapan Revan yang terdengar lemas.
"Kok bisa? Ini di RS mana?"
"Revan juga gak tau pas dijalan tau-tau tuh cewek geletak berlumuran darah, ini di RS Bunga Lestari"
"Ya udah abang kesana"
Setelah mematikan panggilan tersebut Revan merasa sedikit lega karena Mario akan datang membantunya.
Tak lama seorang dokter keluar dari ruangan lalu mendekat pada Revan.
"Keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut.
"Bukan dokter, kebetulan saya yang membantunya tadi dok"
"Oh begitu, apa anda melihat tas atau ponsel pasien? Saya butuh untuk administrasi dan memberitahu perihal kondisi pasien agar bisa ditangani secara intens"
"Sepertinya tas dan isinya diambil oleh begal dok"
"Jadi bagaimana ? Apa bapak mau membantu pasien untuk biaya administrasi?"
Revan terdiam dirinya tak memiliki uang banyak bahkan belum merasakan gaji pertama kerja, sekarang yang ada dipikirannya adalah menunggu Mario.
"Bisa tunggu lima belas menitan dok?"
"Bisa pak, kalo gitu saya permisi dulu"
Revan menganggukan kepalanya lalu tak lama sekitar lima belas menit akhirnya Mario datang dan langsung menuju ruangan yang Revan beritahu dichat.
Revan menceritakan kronologi yang terjadi bahkan sampe yang dokter katakan tadi.
"Kalo gitu kita bayar administrasinya aja gak papa bawa dia keruangan VIP"
Revan kembali mengingat kejadian dimana harus dilarikam kerumah sakit.
Keluarga kekasih memang seroyal itu perihal menolong sesama manusia.
Wanita yang ditolong Revan kini telah berpindah ke ruang VIP. Dokter pun memberitahu Mario dan Revan perihal kondisi wanita tersebut.
"Pasien mengalami luka robek dibagian perut dan lengan beruntungnya luka robek dibagian perut tidak terlalu dalam dan tidak melukai bagian organ tubuh pasien. Hanya saja dibagian lengan cukup dalam hampir mengenai tulang pasien, tapi tengan kami sudah melakukan semaksimal mungkin kini tinggal menunggu pasien sadar"
"Baik dok kalau gitu terimakasih"
"Iya sama-sama, karena masnya gak tau keluarga pasien apa tak sebaiknya melapor pada polisi?" Saran dokter pada Revan, Mario yang tau Revan kebingungan pun akhirnya menjawab saran tersebut.
"Kami menunggu pasien sadar dok, biar kita lihat sama-sama bagaimana keputusannya atas pihak polisi nanti"
"Baiklah kalau gitu saya permisi, selamat malam"
"Malam dok" balas Revan dan Mario bersamaan.
Mata Mario beralih pada wanita yang dibegal tersebut, Mario meringis melihat kondisi wanita tersebut dirinya tak bisa membayangkan jika saat itu dirinyalah yang dibegal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Suamiku (END)
Romance⚠️⚠️🔞🔞 cerita ini dewasa ya guys 18+ Ceritanya ini tentang seorang gadis yang patah hati 2 kali namun tak menyangka menemukan cinta sejatinya. 🦋Cerita ini sudah tamat di fizzo🦋