Pernyataan cinta yang kesekian kalinya

14 0 0
                                    

Sebulan berlalu hubungan Revan maupun Claudia kini semakin dekat, bahkan Claudia sudah menunjukan sisi jailnya pada Revan.

Revan senang gadis pujaannya kini lebih banyak tersenyum, bahkan seringnya mereka bersama Revan jadi tau apa saja yang Claudia sukai dan tidak sukai.

"Didi!!!"

Panggil Revan yang kini tengah menatap Claudia yang baru keluar dari kelasnya.

Claudia menghampiri Revan dengan senyum manisnya bahkan melihat itu membuat Revan tak kuasa untuk tak tersenyum.

"Jadikan makan siang di D' Pakar?"

"Jadi dong gue udah gak sabar liat pemandangan disana"

Revan dengan gemas mencubit hidung Claudia hingga membuat pemiliknya mengerucutkan bibinya.

"Gemesin banget si"

"Kalo gak gemes ya bukan gue namanya, emang diri gue tuh cantik ya jadi banyak yang gemes"

Revan tertawa mendengar ucapan kepedean dari Claudia.

"PD banget ya bun"

"Kalo gak PD bukan Claudia namanya"

"Karepmu!!"

"Hey salah server ya kita di Bandung bukan di Malang hahaha"

Claudia tak kuasa menahan tawanya melihat Revan yang mulai kesal dengan tingkahnya.

Revan dan Claudia kini tengah berada diparkiran, terlihat Abian menghampiri mereka.

"Wosehh mau kemana nih?"

Revan dan Claudia saling menatap enggan untuk menjawab pertanyaan Abian.

"Et ditanya baik-baik kok gak jawab si, gak punya mulut ya?"

"Bukan urusan lo Bian!"

"Kok sewot gitu si Van jawabnya, emang apa salah gue kan gue cuma tanya"

Baik Revan maupun Claudia sudah tau bahwa Abian adalah orang sebenernya yang melempari Revan batu hingga mengancam.

Entah apa tujuan Abian yang jelas mereka harus menghindari Abian.

"Misi Bian kita mau pergi!" Ucap Revan pada Abian yang kini menghalangi motornya.

"No kita belum selesai ya"

"Mau lo apa si Bian!!"

"Gue mau bawa Claudia pastinya, ayo sayang" Tangan Abian sudah menyentuh lengan Claudia tapi buru-buru Revan menepis tangan Abian dari lengan Claudia.

"Abian!! Lo apa-apaan si!! Mana ketua BEM yang gue kenal! Lo kenapa jadi gini si!!"

"Bukan urusan lo Van, sekarang kasih Claudia ke gue!!"

"Gak akan!! Lo pikir Didi barang apa main kasih-kasih aja!!"

"Ahh tai lo Van!"

Bugh!

"Revan!!" Claudia menahan tubuh dan motor Revan agar tak jatuh ke tanah karena tak seimbang menahan pukulan Abian yang tiba-tiba.

Setelah Revan mendapat keseimbangannya, Revan standarkan motornya lalu turun dari motor dan menghajar Abian.

Pertengkaran Abian dan Revan berusaha Claudia cegah tapi gagal bahkan kini mereka menjadi pusat perhatian.

"Revan udah!!!" Dengan sekuat tenaga Claudia menarik tubuh Revan hingga pertengkaran mereka terhenti.

"Abian apa yang lo mau dari gue?!" Tanya Claudia hingga membuat Revan melototkan matanya berbeda dengan Abian yang kini tersenyum puas.

"Lo ikut gue maka lo akan tau apa yang gue mau!"

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang