Tukang ngintip

8 0 0
                                    

Sean memang mencintai Claudia tapi cintanya selalu Sean titipkan kepada Sang Pencipta, maka dari itu Sean tak pernah merasa sakit hati atau cemburu berlebihan jika melihat Claudia dengan pria manapun.

Karena Sean percaya jika memang Claudia jodohnya maka Claudia akan kembali ke tangannya, saat ini fokus Sean adalah memperbaiki diri pada Allah Subhanahu Wa ta'ala.

"Ya allah kuserahkan padamu segala urusanku ini"

Doa Sean selepas pertemuannya dengan rekan kerjanya. Sean menatap layar ponselnya di wallpapernya terdapat foto Claudia yang diedit seperti cartoon.

"Berapa lama lagi aku harus menunggumu? Ya Allah kutitipkan cintaku pada Claudia ini padamu ya Allah dan perbesarlah cintaku untukmu melebih cintaku padanya ya Allah. Aamiin"

Selalu doa itu yang Sean katakan setiap kali membuka atau melihat foto Claudia.

**

Revan menatap ponselnya kesal pasalnya Claudia tak kunjung menjawab panggilan dan pesan yang Revan kirim.

Motornya masih berada dibengkel, Revan pikir hanya bannya yang bocor ternyata ada yang sabotase rem motornya beruntung Revan mendorongnya menuju bengkel dekat kampus.

Saat itu Revan memilih menelpon Rio untuk menjemputnya dan tak butuh waktu lama adiknya pun datang.

Kini hari sudah berganti malam rasa khawatirnya pada sang kekasih tentu membuat Revan nyaris gila.

"Kamu kenapa si Van? Gelisah gitu?" Tanya Gibran yang kini baru saja tiba dirumah.

"Eh ayah udah pulang, tadi pas dirumah om Wiran Claudia ada gak yah?"

"Mana ayah tau, tapi sepertinya tadi ada tamu karena ayah disuruh langsung pulang"

"Tamu siapa yah?"

"Pak Wiran bilang si mobil BMW itu milik sahabatnya Claudia"

"Cewek cowok yah?"

Sungguh Revan cemburu setengah mati jika sahabat Claudia adalah seorang pria.

"Mana ayah tau, udahlah ayah mau ke bunda. Kamu kenapa gak telpon aja si kalo kepo"

"Kalo Didi bisa dihubungin gak mungkin aku gelisah gini yah"

Gibran menggelengkan kepalanya Revan benar-benar seperti dirinya kala masih muda dulu.

"Nih bawa gih mobil pak Wiran kalo mau nengok pacarmu"

Seketika Revan tersenyum lebar pada Gibran, Gibran membiarkan Revan membawa mobil Wiran begitu saja karena anaknya itu memang sudah memiliki sim untuk kendaraan roda empat.

Revan buru-buru mengambil kunci dari tangan Gibran dan berlari menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

**

Setelah lima menit ganti baju dan tiga puluh sembilan menit perjalanan akhirnya Revan sampai dirumah Claudia, satpam yang tau mobil Wiran datang kembalipun membukakan gebang.

Saat memarkirkan mobilnya Revan melihat mobil yang dibilang Gibran masih betah berlama-lama dirumah kekasihnya.

"Untung udah buka puasa kalo gini emosi bisa sedikit lepas, tapi harus jaga sikap sama mertua" gumam Revan pelan seraya turun dari mobil.

Revan berjalan pelan menuju pintu rumah Claudia, tangannya menekan bel yang berada disebelah pintu.

Tak lama Lisa membukakan pintu, Lisa tersenyum pada Revan dan menyuruhnya masuk.

"Eh ada Revan, yuk masuk"

"Iya teh"

Revan membalas senyuman Lisa dan mengikuti Lisa masuk kedalam rumah.

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang