Bisakah kita saling mencintai?

11 0 0
                                    

Ben akhirnya diperbolehkan pulang oleh Sean setelah hampir tiga bulan tak pulang ke Jakarta, awalnya Sean mengizinkan Ben pulang tapi kembali menahan Ben karena tiba-tiba perusahaannya mengalami penurunan drastis.

Maka dari itu mau tak mau Ben membantu Sean mengurus semuanya. Dan setelah semua membaik dan berjalan lancar bahkan kini udah kembali normal, barulah Ben diizinkan pulang oleh Sean.

Bertepatan dengan tujuh bulan kehamilan Amelia, Amelia dan Ben sudah saling komunikasi untuk mengadakan doa bersama untuk anak mereka. Bahkan Sean memberikan gaji tambahan yang sangat banyak untuk Ben.

"Untuk anakmu Ben, tak perlu sungkan-sungkan"

"Terimakasih banyak An"

Seperti itulah kira-kira pembicaraan mereka, Ben tak salah memilih bekerja dengan Sean.

Kini Ben tengah menuju kerumahnya dirinya tak sabar bertemu keluarga yang ditinggalinya.

Selama perjalanan Ben tak hentinya tersenyum.

"Pak kita mampir ke mall dulu" ucap Ben pada supir pribadi Sean. Ya selama di Jakarta Sean memberikan semua fasilitas untuk Ben sebagai hadiah karena telah meningkatkan perusahaannya di Landon.

Dua puluh menit perjalanan akhirnya sampai di mall Ben mengitari mall pertama Ben menuju toko baju wanita, Ben membelikan baju untuk empat orang wanita yang kini sudah menjadi keluarganya.

Setelahnya Ben menuju toko baju pria, Ben membelikan untuk dua pria yang juga menjadi keluarganya.

Ben dibantu sopir dan seorang pelayan untuk membawa barang-barangnya.

Mata pengungunjung selalu melirik kearah Ben, Ben terbiasa menggunakan pakaian formal saat bersama Sean jadi saat tiba di Jakarta tak heran orang-orang memandangnya.

Tapi Ben tak terlalu memikirkan tatapan mereka tujuannya saat ini adalah membelikan keluarganya hadiah.

Kini Ben menuju toko sepatu, Ben memesan untuk semua keluarganya dengan berbagai merek.

Saat tengah menunggu pelayan membungkus sepatu yang dibelinya, telinga Ben mendengar suara gadis yang sangat dirindukannya.

Walaupun sudah lama tak bertemu Ben masih hapal sekali dengan suara Claudia.

"Sayang!!! Aku mau sepatu minion ihh lucu tau!!"

"Gak!! Kamu udah punya banyak sayang dirumah"

Ben melihat pria itu menarik kekasihnya tapi gadis tersebut menolak, Ben memperhatikan mereka ada perasaan ingin mendekat dan menarik gadis yang membelakinya itu kesisinya lalu menatap tajam pria yang berperilaku kasar itu.

Belum sempat melangkah pelayan sudah memanggilnya untuk membayar semua yang Ben beli, buru-buru Ben memberikan kartu atmnya lalu menerima barang yang dipesannya tersebut.

Mata Ben mencari sosok gadis yang memiliki suara mirip sekali dengan Claudia, namun nihil Ben kehilangan jejak mereka.

"Tuan, ada apa?" Tanya sopir Sean pada Ben yang masih melihat penjuru ruangan.

"Ah tidak ada"

"Baiklah, apa sudah selesai tuan? Atau anda masih ingin mencari yang lain?"

"Kita ke toko bayi"

Setelahnya Ben menuju toko bayi, memilih baju laki-laki. Ben sudah tau jenis kelamin anaknya adalah laki-laki karena seminggu yang lalu Amelia memberikan foto usg padanya.

Ben membeli baju sepasang juga perlengkapan bayi lainnya. Namun ditengah-tengah memilih Ben berusaha melupakan gadis yang kini kembali memenuhi pikirannya, fokusnya kini harus tertuju pada keluarganya.

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang