Sembuh dari patah hati

1 0 0
                                    

Claudia tak menjawab ucapan yang dilontarkan Revan, dirinya bingung harus jawab apa.

"Kamu tau gak Di, rasanya setiap liat kamu deket sama cowok manapun aku cemburu setengah mati. Tapi aku bisa apa? Aku bukan siapa-siapa kamu terlebih aku sadar diri aku cuma anak dari sopir papa kamu"

"Van..." Claudia paling gak suka jika ada orang yang merendahkan dirinya, bagi Claudia mereka itu sama hanya jalan hidup mereka yang berbeda.

"Sttt... kamu cuma boleh dengerin aku"

Dan akhirnya Claudia memilih diam mendengarkan apapun yang Revan katakan dengan posisi mereka berpelukan dihari yang mulai menuju senja.

"Aku gak pernah gini ke perempuan mana pun Di, saat pertama liat kamu entah kenapa jantung aku gak berhenti berdegub kencang padahal saat itu kamu gak memperdulikan sekelilingmu"

"Seiring berjalannya waktu setelah kenal keluarga kamu ada sedikit rasa dalam diriku untuk menjauh dari kamu, tapi aku gak bisa Didi. Bahkan sekarang ini liat kamu dipeluk dan dicium sama Abian rasa aku pengen hajar dia"

Revan melonggarkan pelukan mereka lalu membalikan tubuh Claudia kedua tangannya kini di taruh di kedua pipi Claudia.

Karena ini bukan hari libur jadi suasana di D'pakar tidak begitu ramai hanya ada anak-anak muda seusia Claudia dan Revan yang sedang menikmati waktu mereka dengan pasangan mereka.

"Claudia.."

"Hmm.."

Revan menatap kedua mata Claudia yang begitu cantik dibahkan diantara yang lain Revan lebih menyukai mata dan bibir Claudia.

"Aku tau mungkin gak pantes buat bilang gini, tapi aku gak mau kamu sama yang lain"

"Jadi.."

Melihat Revan yang sedikit gugup Claudia meletakan tangannya di antara kedua tangan Revan yang masih menempel dipipinya, Claudia mengusap pelan tangan Revan mencoba menenangkan Revan.

Revan menghela nafasnya pelan matanya terpejam sesaat lalu kembali menatap bola mata Claudia.

"Kamu mau gak jadi pacar aku?"

Kini hanya ada keheningan antara Claudia dan Revan bahkan kini Revan mengatur nafasnya yang memburu karena deg-degan.

"Hmm.. ya udah"

Revan terdiam matanya melotot sempurna mendengar perkataan Claudia.

"Van.. aku terima kamu loh" ucap Claudia lagi hingga akhirnya Revan tak kuasa menahan senyumnya.

Revan tak mengatakan apapun dirinya mengecup kening Claudia lalu memeluk tubuh Claudia dengan tawa bahagiannya.

Sedangkam Claudia yang mendapatkan kecupan serta pelukan yang begitu erat pun ikut tersenyum dalam pelukan Revan.

Claudia menerima Revan tanpa alasan hatinya menghangat mendengar setiap kata yang Revan lontarkan, bahkan pelukan serta elusan lembut dari Revan sudah menjelaskan bahwa Revan tulus padanya.

"Udah yuk balik makanan kita udah dateng tuh" ucap Claudia yang kini melonggarkan pelukan mereka.

"Boleh gak si aku gini terus gak mau lepas rasanya"

"Boleh tapi nanti setelah kita makan"

"Bener ya.."

"Hmm.."

Revan tak hentinya tersenyum bahkan kini tangannya menggenggam tangan Claudia untuk menuju meja makan mereka.

Claudia pun sama tak kuasa menahan senyumnya, entah kenapa rasanya Claudia ingin teriak karena bukan hanya Revan saja Claudia juga sama deg-degannya.

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang