Melepasmu mungkin pilihan terbaikku

13 0 0
                                    

Sean menatap laporan perihal Claudia dari Septian. Sudah hampir bulan ketiga Sean tak tau bagaimana kondisi Claudia, kini saat tau hatinya sesak bukan main.

Gadis yang dicintainya itu disukai banyak orang termasuk yang suka sesama jenis.

Sean terkadang merasa lelah mencintai dalam diam tapi setiap Danu mengirim pesan tentang Claudia atau foto aktivitas gadis itu Sean semakin susah untuk melupakan Claudia.

Kemarin saat menonton kajian mengenai cinta Sean teringat seorang ustad memberitahu pesan yang disampaikan Ali Bin Abi Thalib bunyinya seperti ini :

"Cinta itu tak dapat dinanti, ambil dia dengan penuh keberanian atau lepaskan dia dengan penuh keridhoan"

Sean sudah sejauh ini bahkan tiap sholatnya Sean selalu menyematkan nama Claudia tapi nyatanya tak pernah Claudia meliriknya atau mau bersamanya lebih lama yang ada setiap bertemu gadis itu menunjukan wajah tidak sukanya pada Sean.

Mungkinkah adalah salah dari Sean atau doanya selama ini mungkin menyakiti sang pencipta.

"Ya mungkin ini pilihan terbaik, aku akan perbaiki diriku dengan Allah"

Setelah meyakini dirinya Sean membalas pesan email pada Danu dan Septian. Memberitahu mereka bahwa tak usah mencari tau atau memberikan kegiatan Claudia pada Sean lagi.

Kali ini Sean ingin menyerahkan semua urusannya pada sang pencipta dan fokus pada pekerjaannya yang mulai turun ini.

Tok

Tok

Tok

"Masuk.."

"Pak ini ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani"

Sean menatap Ben, ya sudah hampir sebulan Ben kerja bersamanya entah kenapa Sean dari sekian banyaknya kadidat yang dipilih Danu. Sean malah ingin Ben menjadi sekretarisnya, Sean sangat tau Ben dalam kerjaannya sangatlah pintar tak hanya pintar menjadi guru matematika dan sains Ben juga pintar dalam bisnis.

Perusahaan yang tadinya sudah hancur sebulan ini mulai membaik atas bantuan Ben. Bahkan mulai bulan depan Sean sudah siap bersaing dengan perusahaan besar melalui pertemuan antar perusahaan.

"Terimakasih Ben"

Ben terlihat menatap Sean lama lalu akhirnya memberanikan diri mengatakan suatu hal pada Sean.

"Sean"

Sean yang tadinya fokus membaca kini kembali menatap Ben.

"Kenapa lo?"

Ben tau jika kalimat Sean sudah berganti seperti ini tandanya Sean ingin bicara santai.

"Lo inget gak pembicaraan kita yang dicafe beberapa bulan yang lalu?"

"Ohh yang tentang bini lo? Inget udah diproses sama Danu tapi belom ada kabar lagi, kenapa? "

"Batalin aja An, gue udah nerima istri gue apa adanya dia"

"Lo yakin?"

"Iya gue yakin, setelah gue ikhlasin cinta gue ke Claudia kini gue mau memulai semua dari awal sama Amelia"

Sean mengerutkan keningnya, padahal Danu sudah mengirim satu file dan Sean sudah membaca terdapat dua fakta menarik disana yang memang belom sempat Sean sampaikan pada Ben karena belom benar-benar pasti.

"Ok kalo itu mau lo, ada lagi?"

"Ada! Mingdep boleh pulang ke Indonesiakan An? Lo ngasih jatah gue pulang nengok bini cuma sebulan dua kali dan bulan ini gue baru pulang sekali"

Guruku Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang