Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
" tidak bisa!! Mereka terlalu gesit saat di serang dari dekat! Ini sudah tidak wajar! " keluh taecyeon kelelahan, bersembunyi sejenak untuk mengatur nafas.
" bagaimana ini... "
. . . .
" kalian bodoh atau bagaimana! Jika mereka tidak bisa kalian sentuh dari dekat maupun jauh! Kalian bisa meledakkan mereka! " omel kim bum marah melihat keadaan negara yang ia bangun susah payah bertahun-tahun rusak begitu saja.
" mereka masih manusia! " jawab seok kesal.
" manusia? " ujar kimbum berjalan mendekati seok dengan angkuh.
Zrashh!!
" manusia, tidak akan langsung sembuh dalam hitungan detik ketika mendapat luka... sama sepertimu sekarang... " ujar kimbum menatap tajam seok yang ia lukai wajahnya dengan pisau lipat.
" ledakan saja mereka, mereka sudah menghancurkan kota... sudah banyak warga yang terbunuh dan terluka parah... lalu apa lagi? Menghancurkan mereka bersama dengan kota yang mereka buat rusak... itu setimpal... "
" beritahu bawahanmu! Ledakkan mereka! Tanpa ampun! "
" Baik pak! " jawab seok dengan perasaan tidak senang.
. . . . .
" wuhuu!! Ini menarik!! " girang haechan menghancurkan kota, menghajar para pihak berwajib yang mengganggunya tanpa beban.
" bos membuat kita merasakan apa itu kehidupan... " ujar jeno yang tengah mematahkan pistol laras panjang milik pejuang yang berani melesatkan peluru padanya.
" mati kalian! Mati! Manusia lemah tidak pantas hidup! " ujar mark menginjak-injak tentara dengan senang hati.
" mainan kali ini benar-benar keren... jika biasa kita berlatih di tempat sempit, kali ini kita berada di alam luas dan bebas melakukan apapun... the best! " pekik renjun sembari meminum smoothie yang ia curi dari toko jarahannya.
" seru sih... tapi gue mager beginian.... " keluh jaemin duduk manis di ujung trotoar, santai menonton timnya berperang.
" sejak kapan sih lu gak mager... " julid chenle menghitung uang yang ia curi dari para korban mati.
" sayang sekali para eksekutor sama pelatih gak ikut ke lapangan ya... padahal seseru ini... " ujar andy senang bermain cilukba dengan para tentara yang bersembunyi, mematahkan leher mereka ketika kedapatan.
" eh? Apa nih... " gumam haechan bingung menatap sebuah bola hijau menggelinding ke tengah-tengah mereka.
" itu bom!! Berlindung!! " teriak songkang membuat mereka lari tunggang langgang. Booommm!!
" aish sialan... sepertinya udah gak bisa main-main lagi sekarang... " gerutu jaemin mengelap darah di wajahnya yang terluka.
Menatap tajam siap membunuh tanpa ampun.
. . . . .
Permisi pak!
" ada apa? Kau tidak lihat aku sedang menikmati teh ku?! " bentak sang bos.
" sepertinya kita sudah harus menyerang pusat, karena pihak lawan sudah mulai menggunakan bom untuk menghancurkan para mutan... " adu dohyun.
" tck, mereka ini.... tidak bisa sekali bermain-main... "
Q !!
" iya pak? Anda memanggil saya? " tanya Q polos.
" enggak, manggil tokek... ya elu lah! Pergi ke pusat, menyamarlah menjadi ku... bawa beberapa mutan dan dua tim mu untuk kesana... "
" pastikan mereka memberikan hak negara padaku... "
" jika tidak, kau tau harus apa... " titah bos dingin.
" sa.. saya pak? " tanya Q ragu.
" kenapa? Ada masalah? "
" tidak pak, tapi saya pikir... misi ini terlalu besar untuk saya... " keluh Q.
" benar.... jadi jangan mati.. karena jika kau mati, aku tentu tak peduli... " ujar sang bos menatap tajam Q.
Q yang mendengar penuturan sang bos hanya dapat menahan emosinya, mengepalkan tangan seerat mungkin.
" pergi... " usir bos.
Baik! .....
" jacob, sunwoo... ayo ikut aku... " ujar Q serius dengan aura mencekam, membuat mereka heran.
" ada apa? Misi apa yang bos perintahkan? " tanya sunwoo penasaran.
" kita akan berangkat ke pusat... ke pemerintahan... " ujar Q membuat mereka semua terkejut.
" ngapain? Apa hanya kita yang kesana? " tanya jacob.
" kita bertiga dan beberapa mutan, si gila itu memintaku menyamar dan pergi ke pusat menemui pimpinan... meminta mereka menyerahkan hak negara pada bos... "
" bukankah dia yang seharusnya pergi?! " ujar sunwoo bertanya-tanya.
" ingat, raja gak turun selagi ada pion.... " jawab jacob.
" kita harus bersiap, masuk ke pusat tidaklah mudah... perkelahian kita akan rumit... " ujar Q mempersiapkan mental.
. . . .
" hentikan!! Argghhh!! " teriak jeonghwa kesakitan dengan mesin di kepalanya.
Yang berguna menghapus semua memori ingatannya...
" mulai sekarang turuti perintahku... " ujar bos pada anak straykids yang ada di hadapannya dengan tatapan kosong.