17

147 13 8
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

" tidak bisa!! Mereka terlalu gesit saat di serang dari dekat! Ini sudah tidak wajar! " keluh taecyeon kelelahan, bersembunyi sejenak untuk mengatur nafas.

" bagaimana ini... "

.
.
.
.

" kalian bodoh atau bagaimana! Jika mereka tidak bisa kalian sentuh dari dekat maupun jauh! Kalian bisa meledakkan mereka! " omel kim bum marah melihat keadaan negara yang ia bangun susah payah bertahun-tahun rusak begitu saja.

" mereka masih manusia! " jawab seok kesal.

" manusia? " ujar kimbum berjalan mendekati seok dengan angkuh.

Zrashh!!

" manusia, tidak akan langsung sembuh dalam hitungan detik ketika mendapat luka... sama sepertimu sekarang... " ujar kimbum menatap tajam seok yang ia lukai wajahnya dengan pisau lipat.

" ledakan saja mereka, mereka sudah menghancurkan kota... sudah banyak warga yang terbunuh dan terluka parah... lalu apa lagi? Menghancurkan mereka bersama dengan kota yang mereka buat rusak... itu setimpal... "

" beritahu bawahanmu! Ledakkan mereka! Tanpa ampun! "

" Baik pak! " jawab seok dengan perasaan tidak senang.

.
.
.
.
.

" wuhuu!! Ini menarik!! " girang haechan menghancurkan kota, menghajar para pihak berwajib yang mengganggunya tanpa beban.

" bos membuat kita merasakan apa itu kehidupan... " ujar jeno yang tengah mematahkan pistol laras panjang milik pejuang yang berani melesatkan peluru padanya.

" mati kalian! Mati! Manusia lemah tidak pantas hidup! " ujar mark menginjak-injak tentara dengan senang hati.

" mainan kali ini benar-benar keren... jika biasa kita berlatih di tempat sempit, kali ini kita berada di alam luas dan bebas melakukan apapun... the best! " pekik renjun sembari meminum smoothie yang ia curi dari toko jarahannya.

" seru sih... tapi gue mager beginian.... " keluh jaemin duduk manis di ujung trotoar, santai menonton timnya berperang.

" sejak kapan sih lu gak mager... " julid chenle menghitung uang yang ia curi dari para korban mati.

" sayang sekali para eksekutor sama pelatih gak ikut ke lapangan ya... padahal seseru ini... " ujar andy senang bermain cilukba dengan para tentara yang bersembunyi, mematahkan leher mereka ketika kedapatan.

" eh? Apa nih... " gumam haechan bingung menatap sebuah bola hijau menggelinding ke tengah-tengah mereka.

" itu bom!! Berlindung!! " teriak songkang membuat mereka lari tunggang langgang.
Booommm!!

" aish sialan... sepertinya udah gak bisa main-main lagi sekarang... " gerutu jaemin mengelap darah di wajahnya yang terluka.

Menatap tajam siap membunuh tanpa ampun.

.
.
.
.
.

Permisi pak!

" ada apa? Kau tidak lihat aku sedang menikmati teh ku?! " bentak sang bos.

" sepertinya kita sudah harus menyerang pusat, karena pihak lawan sudah mulai menggunakan bom untuk menghancurkan para mutan... " adu dohyun.

" tck, mereka ini.... tidak bisa sekali bermain-main...  "

Q !!

" iya pak? Anda memanggil saya? "  tanya Q polos.

" enggak, manggil tokek... ya elu lah! Pergi ke pusat, menyamarlah menjadi ku... bawa beberapa mutan dan dua tim mu untuk kesana... "

" pastikan mereka memberikan hak negara padaku... "

" jika tidak, kau tau harus apa... " titah bos dingin.

" sa.. saya pak? " tanya Q ragu.

" kenapa? Ada masalah? "

" tidak pak, tapi saya pikir... misi ini terlalu besar untuk saya... " keluh Q.

" benar.... jadi jangan mati.. karena jika kau mati, aku tentu tak peduli... " ujar sang bos menatap tajam Q.

Q yang mendengar penuturan sang bos hanya dapat menahan emosinya, mengepalkan tangan seerat mungkin.

" pergi... " usir bos.

Baik!
.....

" jacob, sunwoo... ayo ikut aku... " ujar Q serius dengan aura mencekam, membuat mereka heran.

" ada apa? Misi apa yang bos perintahkan?  " tanya sunwoo penasaran.

" kita akan berangkat ke pusat... ke pemerintahan...  " ujar Q membuat mereka semua terkejut.

" ngapain? Apa hanya kita yang kesana? " tanya jacob.

" kita bertiga dan beberapa mutan, si gila itu memintaku menyamar dan pergi ke pusat menemui pimpinan... meminta mereka menyerahkan hak negara pada bos... "

" bukankah dia yang seharusnya pergi?! " ujar sunwoo bertanya-tanya.

" ingat, raja gak turun selagi ada pion.... " jawab jacob.

" kita harus bersiap, masuk ke pusat tidaklah mudah... perkelahian kita akan rumit... " ujar Q mempersiapkan mental.

.
.
.
.

" hentikan!! Argghhh!! " teriak jeonghwa kesakitan dengan mesin di kepalanya.

Yang berguna menghapus semua memori ingatannya...

" mulai sekarang turuti perintahku... " ujar bos pada anak straykids yang ada di hadapannya dengan tatapan kosong.

Baik~

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang