END

103 8 2
                                    

Jisung dan mufasa pergi ke pusat kota sesuai dengan intruksi yang jisung umumkan pada alat komunikasi yang dimiliki para mutan, meminta mereka semua untuk berkumpul disana.

" kalo boleh tau, kalian sebenarnya siapa? " tanya jisung sembari membalut lukanya akibat perkelahian dengan yugyeom, meski sebenarnya itu tidak di perlukan karena lukanya akan segera menutup.

Namun rasa manusiawinya membuat ia melakukan hal tersebut.

" tidaklah penting siapa kami... " jawab mufasa sembari fokus menyetir.

" tentu saja penting, kulihat kalian mengenal seungmin... "

" yah, yuhan mengenalinya dengan baik... " jawab mufasa.

" siapa yuhan? Apa Laki-laki keturunan china yang berdebat dengan seungmin palsu itu? Atau yang membunuhnya? "

" yang berdebat dengannya... seungmin, yuhan dan dohyun... mereka berteman baik sejak kecil... " ujar mufasa membuat jisung menatapnya.

" jadi namanya dohyun... teman kecil ya, tapi bukankah seungmin kecil dijaga ketat oleh keluarganya? Setauku dia tidak memiliki teman... "

" aku juga tidak paham bagaimana pertemanan mereka dimulai dan berjalan bagaimana hingga bisa sepertj sekarang... yang kutahu mereka hanya berteman, itu saja... " jawab mufasa jujur.

" hm... siapa bosmu? Kau mata-mata kan? Siapa yang mengirimmu? "

" yuhan, tapi aku anak buah gege nya... " jawab mufasa yang dibalas anggukan paham oleh yuning.

" kau hebat bisa menutupi identitas aslimu... aku bahkan tidak mampu melakukannya... sepertinya kedepan nanti aku harus belajar penyamaran darimu... " ujarnya sembari berkaca, melihat wajah palsu seungmin yang tertempel apik di wajahnya.

" bukankah hal itu lebih baik belajar dari dohyun? Kalian bahkan tidak mengenali jika dia adalah seungmin palsu selama ini... " julid mufasa.

" kami hanya terlalu mudah percaya dengan orang... itulah mengapa kami bisa tertipu... "

" jadi, pidato apa yang akan kau sampaikan pada para mutan di luar? " tanya mufasa bersedia membantu jika jisung kebingungan.

" tidak ada, aku hanya ingin mengatakan jika mereka bebas dari kendaliku... aku akan membiarkan mereka hidup menjadi apapun yang mereka mau asalkan rukun... "

" toh sudah tidak ada lagi manusia murni diluar sana... " ujar jisung sedih dengan populasi manusia di negaranya.

" kata siapa? Jangan mengansumsikan semua sendiri.. " ujar mufasa membuat jisung bertanya-tanya.

" mungkin dimatamu sudah banyak korban berjatuhan, tapi korban selamat juga banyak... yuning ge menyembunyikan manusia murni di tempat yang aman.. yang juga menjadi tempat persembunyiaan kami... "

" benarkah?!! Syukurlah kalo begitu... kalian bukanlah orang biasa, kalian sangat ahli dalam banyak hal... apa kalian anggota rahasia militer? " tanya jisung penasaran.

" justru kami buronan... " ujar mufasa membuat jisung menganga lebar.

" buronan? "

" hn, kami mafia... apa kau tidak pernah mendengar nama shades? " ujar mufasa membuat jisung tidak bisa berkata-kata.

" siapa sangka... jika kalian mafia incaran dunia... dan bagaimana bisa seungmin berurusan dengan orang-orang aneh seperti kalian! Ouh... hidupnya benar-benar penuh cerita... bukan hanya sekedar idol, dokter gadungan, penjahat dan sekarang? Berteman baik dengan mafia kelas kakap? Kepalaku sakit... " ujar jisung berlebihan.

" dont judge a book by the cover... tidak ada satupun di dunia ini manusia tanpa rahasia... begitupun dengan seungmin... " ujar mufasa yang dibalas anggukan oleh jisung.

" kupikir bisa hidup tenang dengan istri dan anak, ternyata malah ada perang dunia... menyebalkan... " gerutu jisung membuat mufasa tersenyum tipis.

" sebentar lagi kita sampai, bersiaplah dengan pidato murahanmu... "

" tck, kau tidak tau jika aku ini pintar berbicara... " ujar jisung kesal karena diremehkan.

......

Jisung turun dari mobil, berjalan ke tengah-tengah pusat keramaian dengan gagahnya.

Menunjukkan kharisma kuat yang biasanya dimiliki oleh para pemimpin, membuat mufasa sedikit kagum.

" anak itu benar-benar seorang idol, pintar memainkan aura... " gumam mufasa menatap jisung dari dalam mobil.

Jisung naik ke sebuah tempat yang agak tinggi, agar semua orang yang ada disana dapat melihatnya dengan jelas.

Jisung berdiri menatap mereka semua dengan angkuh sebelum setelahnya membuat mufasa tercengang dengan perbuatan sembrono jisung.

Lelaki spesies tupai itu, membuka wajah palsunya. Menunjukkan wajah aslinya pada para mutan disana.

" apa yang dia lakukan! " pekik mufasa horor melihat tingkah jisung.

" TENANG SEMUANYA! " teriak jisung pada para mutan yang mulai ricuh tidak terkendali.

" aku, han jisung... aku sama seperti kalian para mutan... " ujar jisung lalu membuka bajunya di tempat umum, menyayat dadanya dengan pisau kecil yang ia bawa guna membuktikan dirinya adalah mutan.

Para mutan tersebut tentu percaya melihat dengan jelas luka sayatan jisung menutup dengan cepat setelahnya.

" aku disini untuk menyampaikan pesan tuan pada kalian semua... " ujar jisung membuat mereka tenang karena penasaran.

" tuan kita... telah tiada... " ujar jisung kembali membuat kericuhan.

" TENANG SEMUANYA!! "

" tuan kita mati, untuk kebebasan kita... tuan berpesan pada kita jika kalian semua bebas darinya... kalian bebas melakukan hal apapun seperti manusia murni pada umumnya... tuan mengharapkan kebahagiaan untuk kalian semua dengan membebaskan kalian dari pimpinannya... "

" mengijinkan kalian untuk hidup damai di kota tercinta kita ini, hidup berdampingan dengan para manusia murni.. "

" menjaga negara kita sebagai sosok yang paling kuat daripada manusia murni, mengabdi menjadi militer negara yang siap tempur melindungi negara dan rakyatnya! "

" itu adalah perintah terkahir tuan kita semua yang hendak di sampaikan... "

" pesan terakhir beliau, dan SUDAH TUGAS KITA SEMUA UNTUK MENGERJAKANNYA! " ujar jisung mengangkat tinggi kepalan tangannya membuat ricuh sekitar.

LAKUKAN TUGAS TERAKHIR TUAN!

LINDUNGI NEGARA INI DAN PARA MANUSIA MURNI!

HENTIKAN KERICUHAN TIDAK BERDASAR!

" terlihat ada yang aneh ya... " ujar renjun berpikir keras.

" kau benar, tapi sudahlah... ikuti saja.. toh dia juga mutan seperti kita, dia tidak mungkin berbohong pada sesamanya... kita tahu bagaimana kualitas kita sebagai mutan.. " ujar mark menyakinkan.

" dasar orang gila... dikira kampanye pemerintahan apa... " gumam mufasa geli, geleng-geleng kepala dengan tingkah kekanakan jisung yang aneh.

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang