" apa yang kau lakukan! Apa kau akan melepaskan yuhan begitu saja? Membiarkannya pergi dibawa oleh gege nya? " bentak dohyun pelaku penerobosan.
" apa kau lupa dengan rencanamu?! Kita membutuhkan banyak orang berbakat! Kau tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja! "
" rencana dibatalkan... " ujar seungmin membuat dohyun terkejut bukan main.
" apa? "
" sudah cukup semuanya... rencana berhenti sampai disini saja.. bangunan ini, mungkin akan kurombak dan kujadikan tempat lain... " ujar seungmin menatap sekeliling ruangannya.
" kau gila? Apa kau lupa semua rasa sakit yang orang torehkan padamu? Padaku... pada kita berdua... aku mengikutimu karena keinginanmu, dendammu yang kuat... untuk apa kau memberitahukan rencana mu jika kau batal melakukannya... " ujar dohyun menggenggam erat kedua bahu seungmin, menatapnya marah.
" melihat yuhan dan yuning ge aku sadar jika aku salah... perbuatanku tidak benar... toh aku juga sudah membalas keluargaku, untuk apa aku harus merusak kebahagiaan orang lain... "
" aku hanya perlu melenyapkan mereka yang melukaiku saja, tidak harus satu dunia ini kurusak... "
" kau pun lebih baik begitu dohyun... hilangkan dendam dan amarahmu, cukup balaskan rasa sakitmu pada mereka yang melukaimu... sudah cukup... kita sudah keterlaluan dalam bertindak... kita terlalu tenggelam dalam gelap... " ujar seungmin membuat dohyun menggamparnya kuat.
" kau! Kau pikir semua bisa selesai hanya dengan hal itu?!! Tidak! Mereka semua juga harus merasakan penderitaan yang kurasakan! Kau! Lanjutkan rencanamu atau aku akan melukai orang-orang mu tersayang... "
" member grup mu dan juga wanita itu... " ancam dohyun menodongkan pistol tepat di dada seungmin, dimana jantungnya berada.
" jangan pernah kau berani menyentuh mereka dohyun, kau tidak tau malu! " geram seungmin.
" ya, memang aku tidak tau malu.. dan aku tidak peduli... kau menjijikkan kim, kau bahkan tidak mampu melindungi dirimu sendiri, berlindung di balik nama besar keluargamu, dan dibelakang ku serta yuhan... "
" kau tidak lebih dari seorang anak menyedihkan yang sedikit beruntung karena memiliki penggemar karena penggemarmu... "
" tapi apa pernah terpikir olehmu jika para penggemarmu juga lah yang bisa membunuhmu suatu saat nanti? Saat dimana mereka kecewa padamu... "
" saat mereka tahu, jika sosok kim seungmin yang mereka kenal tidaklah sama dengan yang mereka semua ketahui... " ujar dohyun membuat seungmin menekan pistol dohyun semakin kuat ke dadanya.
" bunuh aku sekarang, kau... tidak akan bisa melakukan apapun tanpaku.. jika aku mati, maka semua keinginanmu akan lenyap... " ujar seungmin menyeringai menatap dohyun.
Dohyun yang kesal sontak menotok titik syaraf seungmin hingga lelaki itu pingsan, membawanya ke sebuah ruangan khusus miliknya.
.......
" maafkan aku seungmin, tapi demi berjalannya rencana aku harus melakukan semua ini padamu... " ujarnya meletakkan seungmin yang pingsan pada alatnya.
" aku memang tidak terlalu pintar mengenai obat-obatan sepertimu yang terlahir di keluarga dokter, tapi aku adalah seorang yang handal dalam membuat mekanisme.. "
" alat buatanku ini dapat mengacak-acak ingatanmu, mengaturnya sesukaku... "
" aku tau hal seperti ini akan terjadi, kau yang terlalu lembut tidak akan berani untuk bertindak lebih jauh dalam kejahatan... itulah mengapa aku membuat rencana B.. "
" diam-diam menciptakan mesin yang sama baiknya seperti obat penghapus ingatan seperti milikmu... "
" aku telah mencobanya pada salah seorang gelandangan yang prihatin, dan itu berhasil... "
" tenang saja... aku tidak akan melukaimu... " ujarnya menatap seungmin yang masih setia dalam tidurnya.
Mata dohyun beralih pada wajah palsu buatannya, dimana keduanya memiliki bentuk rupa wajahnya dan juga wajah seungmin.
" mulai dari sekarang, aku yang akan memimpin rencana balas dendam kita... "
" meski aku tau kau tidak akan menyukainya, tapi aku akan tetap melakukannya... "
" kita tidak bisa berhenti di tengah jalan kim... " ujarmya bersiap untuk mengotak-atik pikiran seungmin.
" bersiaplah ini akan sedikit menyakitkan... dan setelahnya kau akan menuruti ku, mengenali dirimu sendiri sebagai seorang dohyun... bukan lagi kim seungmin... "
End flashback.
. . .
" bunuh aku sekarang yuhan... lampiaskan kekesalanmu... memendamnya tidak baik untuk kesehatan hatimu... "
" hanya dengan membunuhku, rasa kecewamu padaku dan juga rasa sakit kehilangan seungmin akan terbayar... "
" jadi... bunuh aku sekarang!! " bentak dohyun pada yuhan yang memandangnya tajam.
" aku memang akan membunuhmu! " ujarnya menarik pelatuk, membuat dohyun tertawa kencang.
" hahahaha... bagus, lakukan! " teriaknya sembari diam-diam bersiap menekan tombol merah di genggamannya.
Mufasa yang menyadari pergerakan kecil dohyun, sontak menarik yuhan menjauh, membuat si kecil liu itu tercengang.
" apa yang kau lakukan mufasa! " bentak yuhan pada mufasa yang kini menjadi tameng untuknya.
" tch, matamu terlalu tajam... tapi terlambat, kita semua akan mati disini!! " teriak dohyun sebelum sebuah peluru melesat menembus tulang tengkoraknya.
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
Yuhan yang melihat pemandangan tersebut, membeku di tempat. Menatap tidak percaya akan kematian temannya itu.
" kau masih terlalu lemah untuk menjadi mafia, kau bahkan tidak sanggup membunuh kenalanmu sendiri... terlalu banyak mengulur waktu... " ujar yuning, pelaku penembakan yang kini berjalan mendekati jasad dohyun.
" jangan membenciku, jika aku tidak membunuhnya dia akan meledakkan kita semua dengan dirinya... "
" psikopat bodoh ini memasang bom bunuh diri pada tubuhnya.. bersiap mati kapan saja bersama musuhnya... benar-benar psikopat... " ujar yuning menunjukkan tombol merah kecil pada yuhan yang kini mendekatinya.
" dia mungkin memang jahat, tapi dia memiliki alasan atas semua perilakunya... jangan terlalu membencinya, dia bahkan sudah tiada sekarang... " ujar yuning menepuk bahu adik kecilnya yang masih terdiam.
" kalian siapa? " tanya jisung siaga.
" apa itu penting? Yang paling harus di pikirkan sekarang adalah bagaimana menundukkan para mutan di luar sana... juga apa yang harus di lakukan pada mereka... " ujar yuning membuat jisung menatap membernya dan juga juyeon dkk yang di amankan oleh anak buah yuning.
Begitupun dengan kimi yang sudah di buat tertidur dengan bius agar tidak melihat pemandangan keji di usianya yang belia.
Pembunuhan bukan hal pantas untuk di lihat oleh anak-anak.