" apa aku benar-benar sudah mati? Sangat gelap.... " gumam dohyun yang berada di tengah-tengah kegelapan.
Tak lama sebuah sinar menyilaukannya, memunculkan sosok yang sangat ia kenali.
" seungmin... " gumam dohyun menatap sendu seungmin yang berjalan menghampirinya.
" kau datang untuk membalas perbuatanku? Kau bahkan rela menunggu di alam kematian untuk membalas rasa kecewamu padaku? Baiklah.. lakukan... aku siap menerima kemarahanmu... " ujar dohyun menunduk tidak sanggup melihat seungmin yang berdiri dihadapannya.
Dohyun sangat terkejut dengan apa yang seungmin lakukan padanya, bukan sebuah pukulan yang ia dapatkan.
Melainkan sebuah pelukan hangat.
" tidak apa... tidak apa-apa... semua sudah berakhir... " ujar seungmin menepuk-nepuk punggung rapuh dohyun lembut.
Dohyun yang diperlakukan begitu manis oleh seungmin tidak dapat menahan tangisnya, rasa bersalah memenuhi hatinya. Membuatnya merasa sesak.
" maaf... maafkan aku... maafkan aku seungmin.. " ujar dohyun memeluk erat jiwa seungmin.
" ayo kita pulang ke tempat dimana seharusnya kita berada dohyun... "
* kurang baik apa seungmin samamu dohyun...
.
.
.
.
.
." kurasa aku punya ide... " ujar mufasa membuat semua orang yang ada diruangan menatapnya.
" jelaskan? " ujar yuning tegas.
Mufasa berjalan ke arah dimana wajah palsu berbentuk wajah seungmin tergeletak, menunjukkannya tinggi-tinggu pada yuning.
" kita bisa menggunakan wajah palsu ini untuk memerintah para mutan di luar sana agar mundur... " ujar mufasa membuat yuning bertepuk tangan meriah.
" kau memang sangat pintar mufasa!! Sangat pintar! Liu kecil, kau harus belajar banyak darinya... "
" aku tidak tertarik... " jawab yuhan malas.
" tapi siapa yang akan melakukannya? " ujar yuning menatap jisung yang tengah memeluk erat yesung dan menemani sang istri yang tengah bersedih atas nasib ryujin yang masih setia dalam tidurnya akibat obat bius.
" hei kau... " panggil yuning memanggil jisung.
" apa? "
" kau setengah zombie kan? " tanya yuning mendekati jisung dan keluarga kecilnya.
" apa maumu? " tanya jisung dingin, menatap tajam yuning.
" jangan menatapku seperti itu, kau tau sendiri aku bukanlah orang jahat... " ujarnya menunjukkan wajah palsu seungmin pada jisung.
" menyamarlah, jadilah seungmin untuk sementara... tarik mundur para mutan di luar sana.. "
" mengapa aku harus melakukannya? " ujar jisung tidak ingin ikut campur dalam masalah apapun.
" jika kau ingin hidup tenang di negara yang kau cintai ini, kau harus melakukannya... "
" terlebih lagi, kau lupa jika harus mengurus teman-temanmu yang kehilangan memori mereka itu? " ujar yuning membuat jisung menatap para member yang diam kebingungan di tangan anak buah yuning.
" mereka sudah hilang ingatan, tidak ada yang bisa dilakukan lagi pada mereka... " ujar jisung pasrah.
" setidaknya kau harus membimbing mereka dalam segala hal yang mereka lupakan... kau harus membawa mereka menemui orang tua mereka bukan? " ujar yuning membuat jisung semakin terpuruk.
" keluarga mereka belum tentu masih bernyawa, kalian tau sendiri mutan diluar sana sekuat apa... kecuali mereka berhasil menyembunyikan diri dengan baik... "
" aish, kenapa kau harus berkecil hati seperti itu sih? Ayo cepat.. kau mau menyamar atau tidak?!! Hanya kau yang bisa melakukannya disini, sesama mutan tidak akan menyerang... " bentak yuning kesal.
Dengan berat hati jisung menerima wajah palsu itu, menatap sekilas wajah palsu yang membuatnya membunuh seungmin dengan tangannya sendiri.
" ayah.. ayah mau pergi? " tanya yesung tidak rela jika harus berjauhan dengan ayahnya lagi.
" hanya sebentar, ayah harus menyelesaikan sesuatu di luar sana... tetaplah bersama bundamu... jangan jauh darinya sedikitpun... " ujar yesung mencium pipi sang anak sayang.
" apa yang akan kau lakukan? Kau akan membawa mereka kesini dan mengurung mereka? " tanya yeji penasaran dengan pergerakan yang akan jisung lakukan.
" tidak, untuk apa aku melakukan hal itu... manusia biasa sudah pada merenggang nyawa... hanya tersisa para mutan... meski begitu mereka juga manusia, mereka berhak hidup bebas..."
" kau akan membiarkan mereka hidup seperti saat mereka masih manusia biasa? " tanya yuning yang dibalas anggukan oleh jisung.
" yah, mereka berhak hidup seperti kehidupan lama mereka.. Mengurung mereka juga bukan hal baik... lebih baik memberikan mereka sedikit wejengan..." ujar jisung bersiap untuk berangkat.
" hati-hati.... " ujar yeji mendapat ciuman lembut di pucuk kepalanya oleh sang suami.
" terserah, lakukan apapun yang kau mau... yang penting para mutan itu tidak bertindak bar-bar yang merusak seperti sekarang... " ujar yuning acuh.
" mufasa, ikutlah bersamanya keluar... dia terluka cukup parah, dia tidak akan bertahan diluar sana... "
" baik... " jawab mufasa.
" kau terlalu meremehkanku... " ujar jisung.
" nyatanya kau dan istrimu hampir mati jika aku tidak datang... " julid yuning.
" sialnya, kau benar... " jawab jisung mengenakan wajah palsu seungmin.
" ayo berangkat... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Corp, 2 ( SKZ )
Mistero / Thrillersequel Oh God Zombie! Awal mula virus tersebar..