41

49 7 4
                                    

" Kalian semua pergilah ke beberapa tempat untuk menyebarkan serum ini... Lalu beberapa dari kalian pergilah ke beberapa negara... Tunggu aba-aba ku, kapan waktu yang tepat untuk kalian menyebarkannya... "

" Cuti ku sudah hampir habis, aku akan kembali ke pekerjaan ku... Tempat ini ku awasi... Kalian semua... "

" Jam tangan kalian berguna sebagai alat komunikasi, dan terdapat pelacak di dalamnya... Aku akan tau kemana kalian pergi, dan melakukan apa... Jadi jangan coba-coba untuk menusuk ku dari belakang... "

" Bangunan ini kutitipkan pada mu mufasa...  Kuharap kau bekerja dengan baik... Jaga 00 untukku... "

" Setelah serum ini tersebar, kalian akan menghadapi rintangan ekstrim diluar... Kalian harus mengumpulkan banyak manusia dengan dalih evakuasi... Hanya itu cara agar mereka mau ikut dengan kalian... "

" Manusia berduit, berbeda dengan gembel di jalanan yang mudah di bawa dengan embel-embel tempat berteduh dan makanan... "

" Tanpa tau ada ancaman untuk mereka... "

" Baiklah, silahkan bubar... Dan tunggu intruksi ku selanjutnya... " Ujar seungmin pada anak buah yang langsung menunduk hormat padanya sebelum pergi.

" Dohyun.. " Panggil seungmin membuat langkahnya terhenti.

" Iya pak? "

" Untukmu, bekerjalah dengan baik... Jangan mengecewakan ku... " Ujar seungmin yang dibalas anggukan mantap oleh dohyun.

" Ayo, antar aku... Aku harus kembali hari ini... "

.
.
.
.
.

" We! Siapa yang angkat sempak ku di jemuran?!! " Tanya Felix pada para member yang asik dengan kegiatan masing-masing.

" Yang pasti bukan gue... " Ujar hyunjin fokus melukis jeongin sebagai objek.

" hyung gak minat sama sempak lo lix.. " Ujar bangchan sembari fokus pada laptopnya.

" Di ambil maling kali... " Jawab jeongin santai.

" Jaman sekarang gak ada maling doyan sempak! " Gerutu Felix.

" Berisik deh lix! Cuman sempak doang! Terbang kebawa angin kali.. " Ujar Changbin  melemparkan kartu ATM nya yang mampu membeli apapun.

" Jangan kek orang miskin, beli sono... " Ujar Changbin membuat Felix melongo tidak percaya.

" Dasar orang kaya! Uang udah kayak daun! " Omel Felix.

" Sempak lo yang lain ada kan? Pake dulu napa... Nanti juga ketemu sempak lu yang ilang itu... " Ujar jisung memberi saran.

" Bener tuh, Barang kalo dicari ilang.. Kalo enggak pasti ada aja... Perkara sempak heboh bener.. " Ujar lino menimpali.

" Tck! Masalahnya itu sempak kesayangan gue... Sempak keberuntungan tuh..." Keluh Felix sedih.

" Idih, najis... Sempak udah kek jimat... " Julid jeongin.

" Diem lu rubah! "

Tok, tok, tok...

" Buka pintu gih! " Ujar bangchan yang tidak mendapatkan jawaban dari membernya.

Bangchan yang merasa sekitarnya sunyi pun mengalihkan pandangannya dari laptop dan seketika terdiam.

" Dasar adek-adek lucknut! " Gerutu bangchan melihat ruang tamu sepi dalam hitungan detik.

Ketika mendengar ketukan pintu, member langsung saja menggunakan jurus seribu langkah menghilang.

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang