42

49 6 9
                                    

" latihan cukup sampai disini... " ujar lino menghentikan latihan dance mereka setelah melihat para member sudah kelelahan karena latihan keras mereka.

" seungmin... " panggil lino membuat lelaki itu segera menghampirinya ketika mendengar nada panggilan lino yang tampak kesal.

" iya hyung? "

" kau... sebenarnya apa yang kau lakukan hah? Bagaimana bisa kau salah terus selama dance, bahkan kau tidak mampu mencapai nada tinggi saat bernyanyi?Apa yang terjadi padamu sebenarnya?! Apa yang kau pikirkan? Konser kita itu hanya tinggal seminggu lagi dan kau! Sangat buruk! Apa kau mau menunjukkan penampilan burukmu itu pada jutaan penonton? " ujar lino membuat mereka semua yang ada di ruang latihan terdiam.

" maafkan aku hyung... " ujar seungmin menundukkan kepala, malas melihat wajah lino.

Ia takut kelepasan marah, hingga berakhir bertengkar. Itu adalah hal buruk yang bisa merusak segala hal yang sudah ia rencanakan sejak awal.

" maaf? Apa kau pikir maaf bisa membuat mu jadi seorang profesional dalam sekejap? Aku tidak kau tau! Kau! Harus berlatih hingga konser tiba! "

" lino, tenanglah... istirahatkan dirimu, biar aku yang bicara dengan seungmin... " ujar bangchan mendorong  lino menjauh.

" ikut aku... " ajak bangchan menarik seungmin untuk keluar dari ruang latihan.

" hyung, kau terlalu galak... " ujar changbin membuatnya mendapat tatapan tajam dari lino.

" dia salah, apa tidak boleh aku memarahinya? " ujar lino dingin.

" setidaknya kau bisa bicara lebih lembut... jangan membentaknya seperti itu, kau kira dia hewan ternak yang bisa kau maki hanya karena tidak menurut?! " ujar changbin emosi.

" hyung.. Tenangkan dirimu... " ujar felix memeluk changbin sembari membawanya menjauh.

" dia sudah terlalu di sayang hingga bertingkah semaunya! " ujar lino membuat changbin kembali emosi.

" kau memang menyebalkan! "

" hyung! Sudah! " ujar felix takut.

" hyung~ jangan berkelahi... " ujar jeongin takut, ia bahkan bersembunyi di belakang hyunjin. Menjadikannya sebagai tameng, jika kedua orang itu berkelahi fisik.

" hyung, sudah... tenangkan dirimu... " ujar jisung merangkul lino, mengelus dada laki-laki itu berharap emosi hyungnya itu bisa menurun.

" sudahlah, hentikan... jangan seperti anak kecil... konser kita sebentar lagi, perkelahian hanya akan merusak semuanya...  kita tunggu chan hyung dan dengarkan dia, kita tidak tau apa yang terjadi pada seungmin selama lost kontak dengan kita saat cuti... bisa saja dia sedang ada masalah, jadi kalian berdua jaga emosi kalian itu... " ujar hyunjin membuka suara, lelah dengan keributan.

........

" min, jujur... sebenarnya apa yang terjadi padamu... mulai dari kau yang tiba-tiba hilang tanpa kabar selama cuti, dan sekarang? Kau mengacaukan semuanya... kau tidak bisa menyembunyikan apapun sendirian, aku leadermu... hyungmu,  biarkan aku membantu masalahmu... jangan diam saja lalu membuat masalah... " ujar bangchan pada seungmin yang masih setia menunduk.

" maaf hyung... "

" sebenarnya, selama cuti... terjadi masalah pada keluarga besarku... " ujar seungmin membuat bangchan merasa sedih.

" apa yang terjadi? " tanya bangchan mengelus pundak seungmin untuk menenangkan adiknya yang ingin menangis itu.

" rumah utama keluargaku terbakar... kakek dan nenek meninggal di dalamnya... la..lalu... ayah, dan ibu... mereka... mereka hilang bersama keluarga baru masing-masing dengan membawa kekayaan keluarga kim yang seharusnya di wariskan padaku... "

" aku harus menutup kasus kematian mereka dari media manapun, sebagai satu-satunya pewaris sah keluarga besar.. jika aku tidak menutupi kejadian malang yang menimpa keluargaku, hidupku... tidak akan lama hyung... "

" banyak yang mengincar kekayaan keluarga kim... bahkan, meski aku sudah menutup rapat kematian mereka... masih banyak orang jahat yang berdatangan padaku.... tanpa tau jika aku tidaklah memegang sedikitpun harta kakek dan nenek... "

" saat aku menghilang selama cuti, bukan hanya sibuk menutup kasus kematian keluarga kim... aku juga disibukkan dengan kasus penculikkan... "

" mereka menculikku hyung, menyiksaku... memberiku berbagai obat-obatan aneh... terlebih lagi, aku harus kehilangan kedua sepupuku karena mereka yang menyelamatkanku saat itu... "

" jika mereka tidak menolongku saat penculikan itu, entah apa yang akan terjadi padaku... "

" aku, aku tinggal di rumah dokter kepercayaan keluarga kim. Dirawat beberapa bulan disana hingga dinyatakan sembuh... barulah aku kembali pada kalian... "

" jika kalian mencariku dan aku tidak ada, aku tidak tau diriku sedang ada dimana... entah mengurus penutupan kasus kematian keluarga kim, entah melakukan pemulihan atau mungkin dalam masa penculikan... aku tidak tau... "

" kejadian itu membuatku terpukul hyung, belum lagi sebentar lagi kita konser... aku.. aku tidak bisa fokus, aku tidak bisa tenang... semua hal di sekitarku membebaniku hyung... ak.. aku... aku minta maaf hyung... " ujar seungmin menutup wajahnya yang sudah menangis.

Bangchan sontak saja menarik seungmin kedalam pelukkannya, mengelus punggung dan surai adiknya itu bergantian.

" kamu gak salah... maaf, maaf... hyung gak tau... maaf... kim seungmin... " lirih bangchan merasa bersalah atas kejadian buruk yang menimpa adiknya itu tanpa sepengetahuan siapapun, menghadapi semuanya sendirian.

Bangchan paham seberapa berat menghadapi masalah terkait keluarga jika hanya seorang diri.

( setelah ini kau harus jadi aktor seungmin... kemampuan akting dan skenario karangan mu sangatlah menakjubkan... ) inner seungmin bangga pada dirinya sendiri yang berhasil menipu bangchan.

..........

" kau beristirahatlah terlebih dahulu di tempat lain... hyung akan berbicara dengan member dan juga manager... mereka pasti mengerti... " ujar bangchan hendak menghapus air mata seungmin yang langsung di tepis oleh seungmin.

" aku bisa sendiri hyung... " ujar seungmin menghapus airmatanya.

" saat konser nanti, bagaimana jika kau tidak ikut saja? Hyung akan minta agensi membuat pengumuman jika kau sakit dan tidak bisa ikut dalam acara? Bagaimana? "

" tidak hyung, aku tidak ingin mengecewakan... aku akan tetap hadir saat konser nanti, tapi mungkin jika bisa... aku hanya ingin duduk saja... menyanyi, tidak perlu lip sing, meski suaraku sedikit berubah... setidaknya aku masih bisa tampil... nada tinggi bisa diambil oleh jisung... dengan begitu aku tidak akan merusak performance dance grup kita karena kesalahan ku... beritahu saja jika punggungku cedera selama liburan... dan juga mengalami flu... stay pasti paham kondisiku...  " ujar seungmin dengan senyum manis.

" baiklah, kau istirahatlah... hyung akan kembali ke ruang latihan untuk bicara dengan member dulu tentang kondisimu... "

" maaf merepotkanmu hyung... " ujar seungmin membuat bangchan menyentil pelan bibir sang adik.

" jangan bicara begitu, kau tidak merepotkan... sudah sana... istirahat... " ujar bangchan beranjak meninggalkan seungmin seorang diri.

Seungmin menatap bangchan dengan senyuman liciknya.

Sebar virus itu pagi hari, saat hari konserku... itu adalah waktu yang pas...

Baiklah, tapi bagaimana dengan anda? Saat virus di sebar, dunia luar akan berbahaya...

Aku bisa menjaga diriku sendiri, lakukan pekerjaan kalian dengan baik saat hari itu tiba...

Baik pak!

Jangan lupa tugas lain kalian, mengevakuasi beberapa warga yang mudah terjangkau.. saya butuh mereka untuk eksperimen saya...

Tenang pak, semua dipastikan aman terkendali...

( selagi ada vaksin, tidak ada yang perlu aku takuti... )

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang