32

65 6 8
                                    

Sudah 7 jam ryujin duduk di depan pintu rumah seungmin, memeluk lututnya sendiri, setia menunggu sang crush yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar beberapa hari.

Dirinya bahkan hampir tertidur jika sebuah suara yang ia kenal tidak menegurnya.

" Sedang apa disitu? Jangan menggembel di rumahku, tempatku bukan penampungan, dan aku tidak punya uang receh... " ujar seungmin menatap datar ryujin yang buru-buru berdiri dari duduknya.

" kim!! Kau dari mana saja?!! Kenapa kau tidak bisa dihubungi?!!! " omel ryujin menatap kesal pada seungmin.

" aku orang sibuk, tidak sepertimu... minggir! Kau menghalangi jalanku... " usir seungmin menggeser ryujin dari pintu masuk.

" berapa lama kau menunggu? "

" entahlah, yang pasti berjam-jam... " jawab ryujin menggenggam erat tali tas selempangnya.

" seharusnya kau langsung pulang jika tau aku tidak ada dirumah ini... kau tau tempatku banyak, jika aku tidak kemari bagaimana? Apa kau akan tidur diluar seperti gelandangan? " omel seungmin membuat ryujin menunduk takut.

" aku... khawatir padamu... yang kutahu hanya rumah mu ini, aku tidak tau dimana lagi tempat untuk mencarimu... " jawab ryujin membuat seungmin menghela napas lelah.

" kenapa kau sampai segitunya? Kau menyukaiku? " ujar seungmin blak-blakan membuat ryujin gugup bukan main.

" apa maksudmu?!! Ap... apa tidak wajar jika aku mengkhawatirkan sahabatku?!! " sanggah ryujin cepat.

" terserah, ayo masuk... "

" dari tadi kek... lama amat... " gerutu ryujin menabrak bahu seungmin, mendahului pemilik rumah. Membuat seungmin geleng-geleng kepala.

" kenapa coba gue bisa kenal modelan begitu... "

.......

" makanlah perlahan, tidak akan ada yang merebutnya darimu... " ujar seungmin memperingatkan ryujin yang lahap menyantap masakannya.

( bagaimana caraku mendapatkan vaksin itu darinya? Cara kasar? Atau... ) inner seungmin bingung.

" apa yang kau lamunkan? " tanya ryujin sembari menyuapi seungmin strawberry.

" tck kau ini... tidak ada... kepo sekali kau.. "

" kau pergi kemana tadi? Kenapa lama sekali sih... " tanya ryujin penasaran.

" bertemu kenalan lama, dan mengurus beberapa hal... ( bertemu anak buah baru dan juga penyerahan harta... ) sangat melelahkan...  "

" apa itu? Keluarga kim? " tanya ryujin yang dibalas senyuman licik oleh seungmin.

" kenapa? Kau ingin jadi bagian keluarga kim? " tanya seungmin membuat ryujin tersedak.

" apa maksudmu sialan!! Uhuk! Uhuk!! "

" kau bisa menikah dengan sepupu ku jika kau mau... atau jadi pembantu? " canda seungmin membuat ryujin menyentil dahinya.

" benar-benar kau ini! "

" atau.... jadi istriku? " tanya seungmin menatap lekat ryujin dalam jarak yang sangat dekat, bahkan keduanya dapat merasakan deru nafas masing-masing.

Melihat seungmin yang semakin dekat dengan wajahnya, membuat ryujin secara alami menutup mata. Bersiap akan hal yang terjadi kedepan.

Hatinya berdetak cepat tidak karuan, mengharapkan apa yang pikiran nakalnya inginkan terjadi saat itu juga.

Sebuah ciuman lembut yang manis dan memabukkan.

Namun sepertinya ryujin harus mengubur hidup-hidup keinginan itu, melihat sang crush adalah sosok tak tertebak kim seungmin.

Bukan ciuman yang ia dapat, melainkan....

" ada cabe di gigimu... " bisik seungmin sembari menyeringai menahan tawa agar tidak meledak saat itu juga.

Ryujin terbelalak dan mendorong seungmin sekuat mungkin saat itu juga, wajahnya merah pekat karena malu dengan piikiran nakalnya sendiri.

" kenapa wajahmu merah? Apa yang kau pikirkan? " goda seungmin pada ryujin yang membuang wajahnya.

" diam kau! "

" apa kau pikir aku akan menciummu? " ujar seungmin membuat ryujin membeku di tempat.

" hmftt!! Sudahlah... cuci piring setelah makan, aku mau ganti baju sebentar... gak nyaman pake baju formal di rumah... sekalian cuci mukamu agar pikiranmu bersih... " ujar seungmin puas menggoda ryujin.

" arghh!! Ryujin bodoh!! " teriak ryujin tertahan, menutup wajahnya yang merah sempurna. Malu hingga ke ubun-ubun.

.
.
.
.

" jisung sialan! Bisa-bisanya langsung kabur gitu aja! Hyung kau harus menghukumnya! Katanya ke toilet tapi malah kabur! Bolos latihan hari ini! " gerutu hyunjin.

" aku akan memperingatinya saat ia pulang ke dorm... "

" jangan chan hyung, jisung gak salah kok... lagian latihan kita juga udah di akhir pas dia kabur... biar ajalah... " bela lino.

" real adik kesayangan, bela terus... " julid changbin.

" diam kau! "

" felix hyung sedang apa? " tanya jeongin penasaran lada felix yang diam, terfokus pada hp nya.

" seungmin.... dia ini benar-benar menghilang, apa dia sesibuk itu? Apa sih yang dia kerjakan? " gerutu felix.

" apa kita susul saja kerumahnya? Biar hyung tanya sama manager... " ujar bangchan memberi usul.

" tidak perlu, dia baru saja mengabariku beberapa menit yang lalu... katanya dia hidup dengan baik, jangan cari ataupun khawatirin dia... dia akan sulit dihubungi, dia mau fokus sama hidup normal non artis... dia juga bilang akan latihan pribadi dirumah baik dance ataupun nyanyi... dia akan menghubungi jika terjadi sesuatu... " ujar changbin membuat dirinya mendapat tatapan tajam dari semuanya.

" kenapa? " tanya changbin bingung.

" kenapa seungmin menurut sekali denganmu? " tanya lino.

" kenapa dia hanya mengabarimu? " tanya bangchan.

" apa seungmin hyung tidak menganggap penting yang lain? " tanya jeongin.

" dia sengaja ya? Ingin buat orang kesal... " gerutu hyunjin.

" dia pulang nanti, akan ku bully... " gerutu felix.

" aish! Sudahlah... kalian ini, begitu saja marah..  sudah ayo, siap-siap pulang... "

" bin, kau saja jadi leader ya... " ujar bangchan kesal.

" ya, setelah itu akan ku rombak habis grup kita jadi grupnya para biduan dan pelawak... "

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang