21

76 11 5
                                    

Juyeon menyiram seember air pada kim bum yang tak kunjung sadar dari pingsannya, namun bos yang keji itu sadar jika laki-laki itu hanya berpura-pura.

" berhenti berpura-pura... " ujar sang bos menatap jengah pada kim bum yang masih memejamkan mata.

" lepaskan dulu ikatanku jika kau ingin aku membuka mata... tidak bisakah kau memperlakukan tamu dengan sopan? " ujar kimbum tak mau kalah.

" tamu? Sungguh tidak tau malu sekali kau ini... " julid sang bos.

" sebagai pimpinan tentu aku tidak ingin kepalaku diinjak dengan mudah... " ujar kim bum membuat bos mendecih.

" pantas kau di pilih menjadi pimpinan negara selanjutnya... kau benar-benar angkuh..  buka ikatannya! "

Kim bum yang merasa ikatannya terlepas mulai membuka matanya perlahan, bersiap menatap sosok keji yang berani memporak-porandak negaranya tanpa belas kasihan itu.

Dan betapa terkejutnya ia melihat sosok itu...

" kau... "

" surprise.... terkejut? " ujar sang bos sinis.

" kenapa kau melakukan semua ini?!! " bentak kim bum.

" tentu saja untuk kesenanganku.... untuk apa lagi? Uang? Aku kaya... aku tidak butuh itu... " ujar sang bos memakan buah anggurnya dengan santai.

" tidakkah kau sadar perbuatanmu ini salah! "

" lalu? Apa peduliku? " ujar sang bos tersenyum manis.

" kau! Wajah dan sifatmu benar-benar tidak cocok! "

" siapa suruh kalian menilai dari cover... ingat, yang bagus bukan berarti tidak busuk... sudah kita hentikan pembicaraan tidak berguna ini... to the point, berikan negara ini padaku... " ujar sang bos menatap tajam kimbum.

" tch! Langkahi dulu mayatku! "
" kau yakin? " tanya sang bos meremehkan.

" sampai kapanpun, negara ini tidak akan pernah turun di tangan orang sepertimu... " ujar kim bum meledek sang bos.

" baiklah... juyeon, bunuh dia... " perintah sang bos membuat juyeon terkejut.

" anda yakin? " tanya juyeon memastikan yang dibalas dengan anggukan.

" toh, aku masih bisa memiliki negara ini dengan paksa..."

" eksekusi.... owh... atau... masih ada mutan gagal? " tanya sang bos penuh harap.

" masih ada beberapa yang belum kami bunuh... " jawab younghoon.

" bagus! Lemparkan dia kesana... biarkan dia menjadi santapan lezat mereka... huahahahahahaha... "

......

" lepaskan aku!! Lepaskan!! Lepas!! " teriak kim bum memberontak.

" diamlah! Jalan dengan benar! " bentak eric.

" ini adalah kematian yang paling kejam... " ujar younghoon merinding disko.

" kau berterima kasihlah pada bos karena menjadi yang pertama mendapatkan kematian dengan cara ini... " ujar juyeon tersenyum manis namun tampak mematikan.

" apa maksud kalian! "

" semoga tetap hidup.... yah, meski nyatanya tidak mungkin sih... " ujar eric membuka pintu ruang eksekusi hingga terlihat banyak sekali mayat tergeletak disana dengan bau amis yang menyengat dan juga beberapa organ membusuk.

Membuat siapapun yang melihat mual seketika.

Ditambah banyaknya geraman dari mutan agresif yang siap memangsa siapapun.

" i... ini.... zom.. zombie... kenapa? Masih ada... " gumam kim bum syok bukan main.

" sejak awal keberadaan zombie memang belum punah... anda keliru menganggap demikian setelah pengeboman saat itu... sejak awal yang seharusnya anda bunuh adalah kepalanya ( sumber ), bukan kaki... ( kroco-kroco ) " ujar younghoon.

" selamat menikmati... " ujar juyeon melemparkan kim bum yang terikat ke dalam sana.

Menutup pintu tersebut rapat lalu menguncinya.

" turut berduka cita.... " ujar eric mengatupkan kedua tangannya.

Grazzh!!

Graaa!!

" hentikan!! Pergi!! Menjauh dariku!! " teriak kim bum pada para mutan gagal yang mengerumuninya, siap menyantap.

ARRGGHHH!!!!

.
.
.
.
.

" permisi pak, ada telepon dari 02... " ujar dohyun memberikan ponselnya pada sang bos.

" ada apa? "

" saya tidak tau, dia hanya berkata ingin bicara dengan anda.... " jawab dohyun.

Hallo... tuan?

" ada apa 02? Terjadi masalah? " tanya sang bos lembut.

ada yang ingin berbicara dengan tuan....

" siapa? "

Salah satu anggota militer... dia bilang ingin berbicara dengan anda.... namanya... letnan minhyuk...

Bos yang mendengar nama tersebut tersenyum sinis.

( akan ada masalah baru rupanya... ) inner sang bos.

" baiklah.... suruh 09 untuk membawanya... kalian tetaplah di lapangan..  bunuh saja mereka yang mengganggu... "

Baik pak!

" dohyun, bagaimana dengan tawananku yang bersama 00 dan 01? "

" semua baik pak.... " jawab dohyun.

" persiapkan mereka, sebentar lagi... kita akan kedatangan tamu... "

Baik~

.
.
.
.
.
.

" 09, kembalilah... bawa orang itu bersamamu... " ujar mark melirik minhyuk yang terikat.

" aku? " ujar songkang tidak percaya.

" iya, kau... siapa lagi.... "

" aish... aku paling benci menyetir... " gerutu songkang mendekati minhyuk.

" ayo! " ujarnya menyeret minhyuk.

Berhenti!!

" taecyeon! Apa yang kau lakukan! " bentak minhyuk pada taecyeon yang muncul dari persembunyian.

" maaf pak! Tapi saya tidak bisa menahan diri! Mau kalian bawa kemana dia?!! "

" taecyeon dengar! Ini sudah perjanjianku dengan mereka! Kau stay disini! " ujar minhyuk.

" tapi pak! "

" siapapun yang mengganggu harus dibunuh.... " ujar jaemin sinis.

" cepat bawa orang itu... " ujar mark yang dibalas anggukan oleh songkang.

" berterima kasihlah karena sebentar lagi, kau akan bertemu dengan malaikat maut... " julid renjun.

( taecyeon bodoh! ) inner minhyuk frustasi.

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang