Keesokan paginya, sinar matahari yang hangat menembus jendela kamar mereka, membangunkan Taeyong yang merasa terusik oleh sesuatu. Matanya perlahan terbuka dan segera menyadari kehadiran Jaehyun di atasnya.
"Angh, Jae..."
Jaehyun hanya tersenyum lembut, menatap Taeyong dengan mata penuh gairah. Dia menunduk untuk mencium bibir Taeyong, ciuman itu dalam dan penuh cinta.
Sambil tetap mencium Taeyong, Jaehyun mulai menggerakkan pinggulnya, menggenjot Taeyong dengan ritme yang mantap dan semakin gencar.
"Jae... ahhh...apa kau sudah gila...hnghh"
Jaehyun memperdalam dorongannya, merasakan bagaimana tubuh Taeyong menerima setiap inci dirinya. Tangan Jaehyun yang kuat memegang pinggul Taeyong erat.
"Aaah ah ahh ah nghh eunghh ngahhh"
Beberapa hentakkan terakhir, baik Jaehyun maupun Taeyong sampai orgasmenya dan meneriakkan nama masing-masing.
"Jaehyun!!/Taeyong!!"💦
Jaehyun menarik Taeyong ke dalam pelukan hangatnya, tubuh mereka masih saling menyentuh.
"Selamat pagi, cinta"bisik Jaehyun sambil mengecup dahi Taeyong.
"Kau menyetubuhiku saat aku tertidur?"
"Maafkan aku, Tae. Aku terbangun lebih awal dan tidak bisa menahan diri. Kamu terlihat sangat damai dan menggoda, aku ingin kita memulai hari dengan bercinta."
"Kau...benar-benar sudah gila"mencoba untuk bangun, namun sialnya bahkan untuk menggerakkan kaki saja dia tidak bisa, dan dan untuk bangun saja rasanya seperti seluruh tubuhnya remuk.
Dalam frustrasinya, Taeyong memukuli Jaehyun dengan tangan yang lemah, sementara Jaehyun hanya tersenyum penuh kemenangan, menerima pukulan-pukulan itu dengan tenang.
"Maafkan aku, Tae. Aku hanya terlalu mencintaimu"
Dengan lembut, dia mengangkat Taeyong dari tempat tidur, membawanya menuju kamar mandi. Setibanya di kamar mandi, Jaehyun mempersiapkan bathtub dengan air hangat, memastikan suhu air cukup nyaman untuk membantu Taeyong rileks. Dia perlahan-lahan menurunkan Taeyong ke dalam air hangat, mendukung tubuhnya dengan hati-hati.
"Tenang saja, Tae. Air hangat ini akan membantu meredakan otot-ototmu yang tegang"
Taeyong, meskipun masih marah, merasakan kehangatan air yang mulai meredakan rasa sakit di tubuhnya. Dia menutup mata, membiarkan air hangat mengelus kulitnya, mencoba untuk merasa lebih baik. Jaehyun duduk di tepi bathtub, mengelus rambut Taeyong dengan lembut.
"Aku minta maaf, Tae. Aku seharusnya lebih peka terhadap kondisi dan perasaanmu"
Taeyong hanya mendesah pelan, terlalu lelah untuk marah lebih lanjut.
Mereka berdua berendam cukup lama di sana, membiarkan kehangatan air membantu mereka merasa lebih tenang dan rileks. Setelah beberapa waktu, Jaehyun membantu Taeyong keluar dari bathtub dan mengeringkannya dengan hati-hati.
"Aku tidak bisa pergi ke kampus"
Cup.
"Maaf, tenang saja aku akan menghubungi Yuta"
"Tidak! Jangan, kau sudah gila ya? Dia pasti curiga kepada kita. Biar aku saja yang menghubunginya."
Jaehyun senyum, lalu mencubit pipinya Taeyong gemas."Baiklah, aku beres-beres dulu. Aku sudah memesan makan, mungkin sebentar lagi akan datang."
Sambil berbaring, Taeyong mencoba merilekskan tubuhnya yang masih terasa lelah dan sedikit nyeri. Matanya tertutup, namun pikirannya tidak bisa berhenti berputar. Tiba-tiba, ucapan Jaehyun semalam terlintas dalam benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the boy is mine🔞
Fanfiction"Kamu tahu, Ten, aku sepertinya menyukai Jaehyun, aku jatuh cinta padanya" "Taeyong, sejujurnya, aku juga menyukainya. Aku tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tapi aku merasa tertarik padanya." ! Mature content! ! Adult content! ! Jaedo! ! JaeT...