Suatu hari setelah malam itu—
Taeyong memutuskan untuk jalan-jalan sendirian ke Namsan Tower. Jaehyun tiba-tiba membatalkan rencana mereka karena sibuk, sehingga Taeyong memutuskan untuk tetap datang sendiri daripada kecewa.
Saat berjalan-jalan di sekitar menara, Taeyong merasakan campuran perasaan cemburu dan iri ketika melihat banyak pasangan yang memasang gembok cinta dan terlihat mesra. Mereka tertawa bersama, berfoto, dan saling berpelukan, memperlihatkan kebahagiaan yang membuat hati Taeyong sedikit nyeri.
Taeyong memandang ke sekeliling dan melihat rak-rak penuh dengan gembok cinta yang dipasang oleh pasangan-pasangan sebelumnya. Dia menghela napas panjang, merasa sedikit kesepian. Namun, dia memutuskan untuk melakukan hal yang dilakukan orang-orang yang biasa datang ke Namsan Tower.
Taeyong membeli sebuah gembok cinta di salah satu toko suvenir. Dia menuliskan nama dirinya dan Jaehyun di gembok tersebut, menambahkan sebuah pesan kecil
"Selamanya bersamamu, Jaehyun."
Setelah itu, dia mencari tempat kosong di rak-rak yang penuh dengan gembok-gembok lainnya dan mengunci gembok tersebut dengan erat.
Setelah memasang gembok, Taeyong berjalan ke tepi menara dan melihat pemandangan kota Seoul yang luas. Meskipun perasaannya campur aduk, dia tersenyum kecil, membayangkan saat di mana dia dan Jaehyun bisa kembali ke tempat ini bersama dan menikmati momen mesra seperti pasangan-pasangan lainnya.
Saat malam mulai tiba, lampu-lampu kota mulai bersinar, menciptakan pemandangan yang indah. Taeyong mengambil foto-foto untuk mengabadikan momen tersebut dan berharap bisa berbagi cerita ini dengan Jaehyun ketika mereka bertemu nanti.
Tiba-tiba Taeyong mendengar suara heboh dari arah belakangnya. Rasa penasaran mendorongnya untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dia berbalik dan melihat sekelompok orang berkumpul dengan antusias, sorak-sorai dan tepuk tangan terdengar jelas.
Ternyata, ada seorang pria yang sedang melamar kekasihnya di depan kerumunan. Pria itu berlutut dengan satu kaki, memegang cincin yang berkilauan di tangannya. Kekasihnya menutup mulut dengan tangan, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya.
Taeyong tersenyum melihat momen romantis tersebut. Dia bisa merasakan kebahagiaan dan cinta yang terpancar dari pasangan itu. Namun, di balik senyumnya, ada sedikit rasa sedih dan iri karena Jaehyun tidak berada di sampingnya untuk berbagi momen spesial seperti ini.
Orang-orang di sekitar mulai bertepuk tangan dan mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikan momen tersebut. Pria itu memasangkan cincin di jari kekasihnya, dan mereka berdua berpelukan dengan erat. Suara-suara "Selamat!" dan "Semoga bahagia!" terdengar dari segala arah.
Taeyong menghela napas dan berusaha untuk tetap positif. Dia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Jaehyun, memberitahukan tentang momen romantis yang baru saja dia saksikan.
_"Kamu tidak akan percaya, ada orang yang melamar di sini tadi! Sangat romantis. Harapanku kita juga bisa merasakan momen seperti itu suatu hari nanti."_
Setelah mengirim pesan tersebut, Taeyong kembali menikmati pemandangan malam di Namsan Tower. Dia menyimpan harapan bahwa suatu hari nanti, dia dan Jaehyun juga bisa menciptakan kenangan indah seperti pasangan yang baru saja dia lihat.
Taeyong berbaring di ranjangnya, merasa lelah setelah seharian berjalan-jalan di Namsan Tower. Sebelum memejamkan mata, dia mengambil ponselnya dan memeriksa apakah ada pesan dari Jaehyun. Namun, layar ponselnya hanya menampilkan notifikasi lain yang tidak penting. Tidak ada pesan dari Jaehyun.
Taeyong menghela napas panjang, merasa sedikit kecewa. Dia memutuskan untuk mencoba tidur dan berharap Jaehyun akan menghubunginya nanti.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
the boy is mine🔞
Fanfiction"Kamu tahu, Ten, aku sepertinya menyukai Jaehyun, aku jatuh cinta padanya" "Taeyong, sejujurnya, aku juga menyukainya. Aku tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tapi aku merasa tertarik padanya." ! Mature content! ! Adult content! ! Jaedo! ! JaeT...