Pagi hari, setelah mandi bersama, Taeyong dan Jaehyun berdiri di samping ranjang yang masih basah oleh keringat. Taeyong menggelengkan kepalanya, tampak lelah dan kehabisan energi, sementara Jaehyun tersenyum lebar, terlihat sangat puas dan bahagia.
Taeyong merasakan kelelahan yang mendalam, tubuhnya terasa sangat lelah setelah semalaman penuh gairah.
"Kamu benar-benar membuatku tidak bisa bergerak" kata Taeyong, suaranya lelah namun dengan nada yang lembut.
Jaehyun, meski merasa kelelahan, tetap tersenyum.
"Kita belum tidur sepanjang malam, sayang. Tapi aku sangat menikmati setiap detiknya" jawabnya dengan senyuman puas.
Taeyong mengangguk, mencoba untuk berdiri namun merasa sangat lelah.
"Aku sudah benar-benar kehabisan tenaga, Jaehyun. Kamu berhasil membuatku merasa seperti ini."
Jaehyun meraih Taeyong, memeluknya dengan lembut.
"Kita bisa istirahat sekarang, Taeyong. Kita bisa tidur nanti, dan aku akan memastikan kamu merasa nyaman."
Dengan itu, mereka berpelukan, menikmati kehangatan dan kedekatan setelah malam yang penuh gairah, bersiap untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.
Setelah mandi dan merapikan diri, Taeyong memutuskan untuk tidur di kamar lain yang bersih dan wangi. Jaehyun mengikuti, menyelimutinya dengan lembut di tempat tidur yang nyaman.
Sementara Taeyong berbaring dan mulai merasa nyaman, Jaehyun berdiri di dekat jendela, menyalakan rokok. Aroma tembakau mulai memenuhi udara.
Taeyong, melihat Jaehyun dengan sedikit khawatir, berkata, "Pakai dulu bajumu, nanti masuk angin."
Jaehyun, dengan asap rokok mengepul di udara, menjawab, "Aku akan baik-baik saja."
Taeyong mengerutkan dahi, tampak tidak senang. "Hmm, aku benci melihatmu merokok."
Jaehyun menoleh, sedikit terkejut. "Hmmm? Baiklah, aku takkan merokok lagi."
Taeyong tersenyum, sedikit lebih lembut. "Hahaha, tidak, jangan anggap serius... kau boleh merokok. Aku hanya ingin tidur dipeluk olehmu."
Jaehyun meletakkan rokoknya, lalu mendekati Taeyong. Dia memeluknya erat, merasa puas bisa memenuhi keinginan Taeyong dan memberikan kenyamanan yang diinginkan.
"Mungkin aku bisa mengatur rokokku untuk malam ini" kata Jaehyun sambil membelai rambut Taeyong dengan lembut. "Aku lebih suka melihatmu bahagia."
Mereka berpelukan erat, merasakan kenyamanan dan kehangatan satu sama lain saat mereka bersiap untuk tidur.
***
Malamnya, Jaehyun menemani Taeyong saat ia membuka kado dari tamu dan teman-temannya. Taeyong duduk di sofa, sedikit tidak nyaman karena pantatnya masih terasa sakit dari aktivitas malam sebelumnya. Jaehyun duduk di belakangnya, memastikan Taeyong merasa lebih nyaman dan mendukungnya.
Taeyong mengambil kotak tersebut dengan hati-hati, mencoba mengabaikan rasa sakitnya, dan mulai membuka bungkusnya.
Meski tampak agak kesulitan. "Kado dari teman-teman juga banyak, ya?"
Jaehyun tersenyum, mengelus bahu Taeyong dengan lembut. "Ya, mereka semua sangat perhatian. Kita bisa membuka semuanya malam ini dan melihat apa yang mereka berikan."
Taeyong mengangguk, perlahan membuka kado satu per satu. Jaehyun tetap di belakangnya, memberikan dukungan dan kadang-kadang membantu dengan membuka kado yang sulit. Mereka berbicara sambil tertawa, merasakan momen kebersamaan yang hangat meskipun Taeyong masih merasa sedikit tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
the boy is mine🔞
Fanfiction"Kamu tahu, Ten, aku sepertinya menyukai Jaehyun, aku jatuh cinta padanya" "Taeyong, sejujurnya, aku juga menyukainya. Aku tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tapi aku merasa tertarik padanya." ! Mature content! ! Adult content! ! Jaedo! ! JaeT...