◑ ━━━━━ Selamat Membaca ━━━━━ ◐ »»-----------¤-----------««
Selama menunggu, Taeyong terus menangis dalam pelukan Jaehyun. Jaehyun mencoba menenangkan dengan membelai lembut rambutnya, meski hatinya sendiri juga penuh dengan kecemasan. Tante Jooha, yang duduk di dekat mereka, menatap dengan bingung. Ia mulai bertanya-tanya apakah mereka adalah sepasang kekasih, namun memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.
Jaehyun berbisik."Taeyong, semuanya akan baik-baik saja."
Taeyong mengangguk lemah, air mata masih mengalir di pipinya.
"Aku sangat takut, Jaehyun. Eomma adalah segalanya bagiku."
"Aku tahu, Taeyong. Kamu harus kuat, untuk eomma dan untuk dirimu sendiri."
Tante Jooha memperhatikan bagaimana Jaehyun begitu perhatian pada Taeyong. Rasa penasaran semakin besar dalam benaknya, tetapi ia memilih untuk menunggu momen yang tepat untuk bertanya.
Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dari ruang perawatan. Tante Jooha segera berdiri dan menghampiri dokter, sementara Taeyong dan Jaehyun ikut mendekat dengan penuh harap dan kekhawatiran.
"Keluarga dari Ny. Lee?"
"Ya, saya saudaranya, dan ini anaknya, Taeyong."
Dokter mengangguk dengan serius.
"Kami telah melakukan yang terbaik. Ny. Lee sekarang dalam kondisi stabil, tetapi masih butuh pengawasan ketat. Kami akan terus memantau perkembangannya selama beberapa hari ke depan."
Taeyong menghela napas lega, meski masih merasa khawatir. Jaehyun memeluknya erat, memberikan dukungan penuh.
"Lihat? Eomma akan baik-baik saja, Taeyong."
Tante Jooha juga merasa lega, meski masih ada banyak pertanyaan di benaknya.
"Terima kasih, Dokter."
Setelah dokter pergi, Tante Jooha menatap Taeyong dan Jaehyun dengan rasa ingin tahu yang semakin besar.
"Taeyong, Jaehyun... aku senang kalian saling mendukung. Tapi boleh tanya, apa kalian...?"
Taeyong menundukkan kepala, merasa sedikit malu, sementara Jaehyun tersenyum lembut.
"Kami teman dekat, Tante. Saya hanya ingin berada di sini untuk Taeyong."
Tante Jooha mengangguk, meski masih ada keraguan dalam hatinya.
"Baiklah. Yang penting sekarang, Taeyong, kamu harus tetap kuat dan sehat untuk eomma kamu. Kamu juga Jaehyun, terima kasih sudah ada di sini."
"Terima kasih, Tante. Dan terima kasih, Jaehyun. Aku benar-benar berterima kasih."
Jaehyun hanya mengangguk, matanya menunjukkan betapa dia peduli pada Taeyong. Mereka bertiga kemudian duduk bersama di ruang tunggu, menantikan kabar berikutnya dari dokter, dengan hati yang sedikit lebih tenang.
Tante Jooha merasa bersalah telah membuat Taeyong panik, dan dia segera meminta maaf.
"Taeyong, aku minta maaf karena membuatmu panik seperti ini."
Taeyong menggelengkan kepalanya, berusaha menunjukkan senyumnya meski matanya masih sembab karena menangis.
"Gakpapa, Tante. Justru aku yang harus berterima kasih karena Tante sudah mau mengabari aku. Kalau tidak, aku mungkin tidak akan tahu keadaan eomma secepat ini."
Tante Jooha menghela napas lega, merasa sedikit lebih tenang setelah mendengar kata-kata Taeyong.
"Aku hanya ingin yang terbaik untuk keluargamu, Taeyong. Kita harus saling mendukung, terutama di saat-saat sulit seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
the boy is mine🔞
Fanfic"Kamu tahu, Ten, aku sepertinya menyukai Jaehyun, aku jatuh cinta padanya" "Taeyong, sejujurnya, aku juga menyukainya. Aku tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tapi aku merasa tertarik padanya." ! Mature content! ! Adult content! ! Jaedo! ! JaeT...