◑ ━━━━━ Selamat Membaca ━━━━━ ◐ »»-----------¤-----------««
Taeyong berguling-guling di tempat tidurnya, udara malam dipenuhi ketegangan yang tak terucapkan. Pikirannya berputar-putar dengan pikiran-pikiran yang tidak bisa dia pahami, sebuah sensasi asing menguasai dirinya. Menit-menit berlalu, perasaan itu semakin kuat, mendorongnya ke ambang kegelisahan. Matanya memandang ke pintu kamarnya.
Dia menggigit bibirnya, keputusan sudah diambil sebelum dia bisa berpikir sendiri. Sambil turun dari tempat tidur, dia bergerak diam-diam menuju ke luar, jantungnya berdebar kencang setiap langkahnya. Sensasi aneh itu terasa semakin tidak terkendali.
Sesampainya di kamar Mingyu, dia berhenti, tangannya melayang di atas kenop pintu. Keanehan dalam dirinya bergejolak, bercampur ketidakpastian. Dia menarik napas dalam-dalam dan membuka pintu dengan tenang.
Mingyu berbaring telentang di tempat tidurnya, dia ternyata juga tidak bisa tidur. Ketika Taeyong membuka pintu, mereka saling memandang.
Napas Taeyong tercekat saat dia memperhatikannya, gelombang kehangatan menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia melangkah mendekat, kakinya bergerak seolah dipandu oleh kekuatan tak terlihat.
"Mingyu"suaranya sedikit bergetar.
Mingyu melihatnya mendekat, ekspresinya berubah dari kebingungan menjadi rasa ingin tahu.
"Taeyong? Ada apa?"
Dia ragu-ragu, pipinya memerah."Aku... aku tidak bisa tidur. Aku merasakan... sesuatu yang aneh."
Mingyu duduk, kekhawatiran bercampur dengan hal lain dalam tatapannya.
"Kemarilah"katanya lembut sambil mengulurkan tangannya.
Taeyong meraih tangannya saat dia naik ke tempat tidur di sampingnya. Kontak itu membuat dirinya merinding, keanehannya semakin meningkat. Dia bisa merasakan kehangatan pria itu, sekaligus menggairahkannya.
Mingyu menyibakkan sehelai rambut dari wajah Taeyong, sentuhannya lembut."Apa yang terjadi, Taeyong"
Taeyong menatap matanya, mencari kata-kata yang tepat."Aku tidak tahu. Aku hanya... Aku merasakan sesuatu... Sesuatu yang tidak bisa kujelaskan"menggigit bibirnya sendiri, bagian bawahnya terasa gatal.
Tatapan Mingyu semakin dalam, secercah pemahaman melintasi wajahnya. Dia menangkup pipi Taeyong, ibu jarinya menelusuri kulitnya.
Wajah Taeyong merah merona, sentuhan Jari Mingyu membuat sesuatu dalam tubuhnya seperti tersetrum. Ia ingin sentuhan yang lebih dari ini.
Kedekatan mereka menjadi magnet, mendekatkan tubuhnya hingga bibir mereka hanya berjarak beberapa inci saja. Napas Taeyong tercekat, sensasi aneh kini menjadi kekuatan nyata di antara mereka.
Dia membungkuk, matanya terpejam saat bibir mereka bertemu dalam ciuman tentatif. Ciuman itu dengan cepat semakin dalam, keanehan berubah menjadi hubungan yang kuat dan tak terbantahkan.
Taeyong melebur ke dalam pelukan Mingyu, udara malam di sekitar mereka dipenuhi dengan intensitas baru. Pada saat itu, dunia luar tidak ada lagi, hanya menyisakan mereka berdua, terjerat dalam ikatan misterius dan menggembirakan yang mereka temukan.
Taeyong menyerah, menyerahkan dirinya pada Mingyu, membutuhkannya dengan cara yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Saat ciuman mereka semakin dalam, tangannya menjelajahi bahu pria itu, merasakan kekuatan dan kehangatan tubuhnya.
Mingyu merespons dengan semangat yang sama, tangannya menjelajahi lekuk tubuh Taeyong dengan sentuhan lembut namun posesif. Dia menelusuri garis di punggungnya, mengirimkan getaran ke seluruh tubuhnya saat jari-jarinya bergerak lebih rendah, menyentuh pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the boy is mine🔞
Fanfic"Kamu tahu, Ten, aku sepertinya menyukai Jaehyun, aku jatuh cinta padanya" "Taeyong, sejujurnya, aku juga menyukainya. Aku tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tapi aku merasa tertarik padanya." ! Mature content! ! Adult content! ! Jaedo! ! JaeT...