Overthinking (Jealousy)

308 24 0
                                    

◑ ━━━━━ Selamat Membaca ━━━━━ ◐

•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈

Beberapa hari setelah malam intens yang dialami Taeyong dan Jaehyun, kehidupan kembali ke biasanya. Keduanya tenggelam dalam tugas kuliah mereka, tekanan kehidupan akademis membuat mereka sibuk.

Taeyong mendapati dirinya menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan, dikelilingi oleh tumpukan buku dan catatan, pikirannya sibuk dengan seluk-beluk tugas kuliahnya.

Jaehyun juga asyik dengan studinya. Mereka lebih jarang bertemu di siang hari, belakangan ini, momen bersama mereka sebagian besar terbatas pada percakapan larut malam dan itupun percakapan pendek.

Meskipun sibuk, Taeyong menghargai, menemukan hiburan dan kenyamanan dalam kehadiran Jaehyun.

Suatu sore, setelah sesi belajar yang sangat melelahkan, Taeyong memutuskan untuk menemui Jaehyun. Dia telah menyelesaikan tugasnya lebih awal dan sangat ingin menghabiskan waktu bersamanya.

Dengan senyum kecil di wajahnya, dia menuju ke kafe tempat Jaehyun biasanya belajar, berharap bisa bertemu dengannya dan mungkin bahkan menyelinap untuk bersantai bersama di sana.

Saat dia mendekati kafe, langkah Taeyong tersendat. Melalui jendela kaca besar, dia melihat Jaehyun duduk di depan meja, asyik mengobrol dengan seseorang.

Jantung Taeyong berdetak kencang saat dia mengenali orang lain-Doyoung. Mereka tertawa, kepala mereka saling berdekatan, bahkan Jaehyun dengan santainya mencubit gemas pipinya.

Perut Taeyong menegang karena rasa cemburu yang tidak nyaman. Dia mengenal Doyoung dengan santai, bahkan ia baru kembali menyadari bahwa Jaehyun dan Doyoung selama ini memang dekat. Dia menyadari bahwa Doyoung cerdas dan menawan, tapi melihatnya begitu dekat dengan Jaehyun menimbulkan emosi yang campur aduk sehingga Taeyong tidak siap menghadapinya.

Dia mencoba untuk fokus pada studinya dan hubungan mereka, tetapi rasa cemburu menggerogotinya, membuatnya sulit untuk berkonsentrasi atau menemukan kedamaian. Kemudian dia memilih pergi saja.

Saat dia berjalan-jalan, Taeyong mendapati dirinya tertarik pada taman dekat danau yang tenang tempat dia biasa bersantai di tengah kesibukannya.

Duduk di bangku, dia menyaksikan dunia berlalu, pikirannya bercampur aduk antara kebingungan dan sakit hati. Tenggelam dalam pikirannya, Taeyong tidak menyadari sosok jangkung mendekatinya sampai dia mendengar suara yang dikenalnya.

"Taeyong? Apa itu kau?"

Karena terkejut, Taeyong mendongak dan melihat Mingyu berdiri di depannya, ekspresi terkejut dan khawatir terlihat di wajahnya.

Mingyu selalu luar biasa tampan, dengan senyuman ramah yang tampak mencerahkan ruangan mana pun. Mingyu pernah menyatakan perasaannya kepada Taeyong, namun ditolak dengan lembut.

"Mingyu"sapa Taeyong, sambil tersenyum lemah.

Mingyu duduk di sampingnya, ekspresinya melembut karena empati."Apa yang kau lakukan di sini sendirian? Kau terlihat seperti memikul beban dunia di pundakmu."sedikit candaan agar Taeyong tidak terlalu sedih.

Taeyong menghela nafas, mengusap rambutnya dengan tangan."Aku hanya perlu bersantai sebentar."

Mingyu mengangguk, matanya penuh pengertian."Apa kau ingin membicarakannya?"

"Serius banget kamu Gyu, aku gak kenapa-kenapa"

Mingyu dengan akrab merangkulnya,"Siapa tahu kau stress karena tugas, aku siap jadi tempat bersandar untukmu"

the boy is mine🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang