the boy is mine🔞

Wild night🔞

"ANGHHHH—!!"

Dengan gerakan cepat dan kasar sebelum Taeyong sempat berteriak, Jaehyun menutupi mulutnya dengan tangan yang kuat. Mata Taeyong terbelalak, napasnya terengah-engah melalui sela-sela jari Jaehyun yang menekan.

Jari jemarinya Taeyong mencakar lengan pria yang berada di atasnya dengan kuat, meninggalkan bekas goresan yang memerah di kulitnya.

Tanpa memberikan jeda, Jaehyun langsung menggerakan pinggulnya dengan cepat mendorong kejantanannya keluar masuk di lubang sempit yang membawanya pada kenikmatan.

'Ini benar-benar sakit sekali'

Jaehyun menghentakkan tubuhnya dengan kuat, memeluk tubuh ramping yang berada di bawahnya. Nafas mereka berdua tersengal, suasana penuh dengan gairah dan hasrat.

"Anghhhh ssshhh aahhh, Jaehyun"

Pria itu merasakan kehangatan tubuh Taeyong, sementara dia menggenggam erat, seakan tak ingin melepaskan. Di tengah desahan dan hembusan napas, detak jantung mereka berpadu, menciptakan irama yang hanya bisa dimengerti oleh mereka berdua.

Taeyong memeluk bahu lebar pria itu, memberinya banyak cakaran, sembari menahan tangisannya agar tidak pecah.

Plok! Plok! Plok!

"Anghhhh ssshhh...ahhh ngh ahh haaah anghhhh sakithh ahhhh Jaehyun mmhh!!"

Pria itu bergerak dengan cepat dan brutal, setiap gerakannya penuh dengan kekuatan dan determinasi. Tubuh ramping di bawahnya berguncang mengikuti irama yang tak beraturan, sementara suara desahan memenuhi ruangan. Kedua tangan pria itu mencengkeram erat, memastikan kendalinya tak terlepas. Di antara hiruk-pikuk yang intens, mata mereka terkunci, mencerminkan perpaduan antara rasa sakit dan kenikmatan yang luar biasa.

"Jaehyun aahhh sakithh yaaahh pelan-pelan awwhh nghh!!"

Taeyong terus meringis kesakitan, setiap gerakan pria itu menimbulkan rasa sakit yang memilukan. Meskipun demikian, pria itu terus melanjutkan dengan kecepatan dan tempo genjotan yang sama, seolah tak terpengaruh oleh tangisannya.

Suara-suaranya tercampur dengan erangan kesakitan, menciptakan suasana yang tegang dan penuh ketegangan. Namun, di balik rasa sakit tersebut, ada juga sentuhan kasih sayang yang tersembunyi, mengikuti setiap gerakan yang kasar dan brutal.

"anghhhh sakithh aahhh ssshhh sssaaahh heunghhh"

Jaehyun memegang kepala Taeyong, pria itu menatapnya dengan tatapan memabukan, namun terlihat menyedihkan. Matanya mencerminkan campuran antara kehausan akan keinginan dan keinginan untuk meredakan rasa sakit yang terus dialami oleh pihak submisif.

Meskipun gerakannya kasar dan brutal, ekspresi wajahnya memperlihatkan belas kasihan yang dalam, seolah mencoba menghibur dan menguatkan Taeyong di tengah rasa sakit yang tak terelakkan. Di dalam kilau mata pria itu terpancar kerinduan yang mendalam, seolah mencari pemahaman dan keintiman di tengah-tengah segala kesedihan dan penderitaan yang mereka alami bersama.

"Berhentilah menangis, Sebelum aku bersikap lebih kasar padamu"

Taeyong memegang bahu pria itu, ia menggeleng bahwa ia tidak akan menangis lagi. Pria itu tersenyum penuh kenikmatan, memeluk leher Taeyong lebih erat—

"Persetan! Ini sangat nikmat!"

Gerakannya semakin dibuat brutal, menimbulkan bunyi tubrukan yang menggema di ruangan itu, menimbulkan bunyi tabrakan yang memekakkan telinga, menggambarkan gesekan kulit yang  keras dan kasar di antara mereka.

Tubuh ramping di bawahnya merespons dengan desahan dan erangan yang semakin keras, meringis kesakitan, namun pria itu tak mengendurkan gerakannya.

Taeyong meskipun dalam keadaan yang rentan dan terluka, merintih pelan di bawah pria itu, menunjukkan keinginan untuk dicium, sebagai tanda kerinduan akan keintiman di tengah kebrutalan yang menyelimuti mereka. Namun, pria itu tidak mengabulkan permintaannya. Sebaliknya, dia menatapnya dengan tatapan dingin, tanpa belas kasihan, dan dengan kejam menolak keinginannya dengan menahan tubuh Taeyong dengan lebih kuat lagi.